5. Libeccio

169 47 16
                                    

[Demi Mista, 'ayah dari 6 anak' yang Tetraphobia. Kita akan melewatkan angka 4. Dan tentu saja kalian tidak ketinggalan satu chapter]

~Enjoy~


Di dalam anime double suit Fugo 'dihiasi' lubang – lubang. Dan kali ini lubang – lubang itu tidak memperlihatkan kulit Fugo yang mana biasanya terlihat. Dibalik double suit-nya ia memakai kemeja dan vest yang memiliki warna sama dengan jas nya. Pemandangan yang jarang dan indah, namun tidak di situasi ini.

Pemuda itu lalu membawa (Y/N) dan Narancia ke sebuah Restoran yang bertuliskan 'Libeccio'. Gadis itu menyadari bahwa dia berada di Restoran paling ikonik di JJBA part 5, dia bersemangat dan kegirangan. Namun, juga mengendalikan dirinya agar tidak dicurigai oleh Fugo maupun Bucciarati di dalam Restoran itu. Dia harus stay cool bukan?

"Aku ingin membelikan mereka Spagetti. Tak ada yang keberatan, kan?" Kata Fugo dengan suara lantang kepada seseorang yang memakai doble suit putih dengan motif seperti sendok kecil berwarna hitam dan terdapat beberapa resleting di beberapa bagian bajunya, pria itu memiliki rambut hitam yang dihiasi dengan dua jepit rambut emas di kanan dan kiri bagian kepalanya.

Dia adalah Bruno Bucciarati.

Dan Pria itu tidak mengatakan apa – apa. Hanya melihat (Y/N) dan Narancia bergantian lalu menyodorkan Pasta yang ia pesan tadi kepada mereka.

"Makanlah" Katanya lembut. Fugo mendorong keduanya untuk duduk di meja yang sama dengan Mereka.

"Terima kasih banyak" Kata gadis itu sungkan, Namun menerima sepiring Pasta yang Bucciarati Sodorkan. Lalu, meletakkan piring itu di depan Narancia. Gadis itu menepuk kepala Narancia untuk mengurangi ketegangannya. Ia merasa Narancia terlalu gugup dengan kedua orang itu. Sejujurnya (Y/N) juga, namun harus tetap stay cool di depan para cogan.

"Makanlah duluan. Aku yakin kau belum makan dengan layak beberapa hari." kata gadis itu menenangkannya. Kedua pasang mata pria yang duduk di meja yang sama dengan gadis itu melihatnya saat ia mengatakan bahwa Narancia belum memakan apapun, namun tidak mengatakan apa – apa.

"Kau juga harus makan." Kata Bucciarati.

Gadis itu hanya tersenyum menanggapi Bucciarati dan melihat Narancia yang mulai makan dengan lahap namun canggung membuat (Y/N) sedikit lega.

"Aku masih bisa menunggu lebih lama dan terima kasih banyak telah menolong kami di gang tadi..." (Y/N) dengan sopan menunduk kearah keduanya. Gadis itu sedikit menahan diri untuk tidak memanggil nama keduanya yang mana mereka belum memberitahunya. 

Efek membaca fanfic sangat mengerikan! (Y/N) ingin sekali memanggil nama mereka. Tapi, memanggil mereka sebelum mereka mengenalkan diri akan membuat mereka curiga. Dan itu adalah hal terakhir yang di inginkan (Y/N) saat ini.

"Aku (Y/N) dan ini Narancia Ghirga" Gadis itu mengenalkan dirinya dan Narancia. Dia jujur sedikit tidak biasa tidak memanggil nama mereka setelah ribuan fanfic dan rewatch anime tentang mereka. Dan dengan mengenalkan diri pasti, setidaknya mereka akan mengenalkan diri juga..

"Jadi, Nona Ghirga? Aku Bruno Bucciarati" Pria dengan iris sapphire itu mengenalkan diri, Rambut hitam khasnya sedikit bergoyang saat ia melakukan gerakan kecil saat perkenalan itu.

"Fugo, Pannacota Fugo" Kata pria satunya yang masih mengobservasi (Y/N) dan Narancia yang baru saja ia selamatkan.

"Maaf, aku bukan dari keluarganya. Kami baru saja bertemu kemarin. Panggil aku (Y/N) aku tak memiliki nama keluarga" Kata gadis tertawa kecil saat mendengar dirinya dipanggil dengan Nama Ghirga. Walaupun dia tidak membencinya. Tapi jujur terasa aneh, mendengar Namanya dengan nama keluarga Ghirga...

Ragazza All'oscuro I Vento Aureo x Reader (JJBA part 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang