25. Es Coklat dan si Dokter Coklat naik mobil

98 31 3
                                    

Kaki (Y/N) melangkah tanpa arah. Ia bingung ia harus kemana dan matanya terus menatap tak fokus dengan sekelilingnya. Sejujurnya ia tahu ia harus kemana hanya saja sedang berjalan-jalan random. Dan tenang saja dia tak akan tersesat kali ini, karena dia sudah mengisi daya Smartphone nya. Semoga saja....

'Bruk!' dan tentu saja, kejadian klise selalu berada di sekitarnya seakan mengutuknya seperti kutukan Tokoh utama cerita Harem.

"Maaf... Aku tak fokus. Kau tidak apa-apa, tuan?" (Y/N) buru-buru meminta maaf dan menunduk melihat sosok pria yang esentrik sebelumnya ia tabrak menatapnya dengan tajam sebelum berbalik berjalan tak menoleh lagi ataupun membalas permintaan maafnya. 

Pria itu memakai atasan kaos tanpa lengan yang sobek - sobek dengan celana yang satu motif dengan bajunya yang juga penuh robekkan. Ia memiliki rambut panjang sebahu yang lebih panjang sedikit dan tidak rata terdapat aksesoris rambut melingkar seperti seperti helm namun sangat tipis dan ramping.

Dilihatnya pria itu sampai Alcy kembali membuat kesadaran pemiliknya kembali.

"-N)..... (Y/-...... -N)!.... (Y/N)!"

"Sss... Apa?" Desis gadis itu.

"Makanya fokus! Dipanggil dari tadi gak nyaut!" Alcy kembali menghujat pemiliknya yang sangat ceroboh. Entah berapa kali gadis itu hampir terkena masalah karena kecerobohannya, namun ia berhasil selamat dari masalah itu.

"Aku banyak pikiran bangsat. Tidakkah kau tau sebentar lagi kita bekerja jadi babunya Polpo?! Ah..  aku malas melihat sosoknya yang seperti Pinokio kena obesitas dan pake topi COVID-19."

"Goblok, malah body shamming! Nanti ketangkap gimana? Anak buahnya dimana-mana loh! Mana mereka lebih pintar membaur dari para mafia lain." Alcy kembali berceramah. Memperingatkan (Y/N) dan ingin membuat pemiliknya lebih waspada.

"Iya, iya..  kadang aku mikir yang mafia beneran tuh yang bisa membaur sampai tidak terlihat dia mafia, dari pada yang esentrik.... kek.... pria tadi..." Gadis itu terdiam sejenak seakan baru menyadari sesuatu. Ia lupa ia berada di Anime Jojo, dan salah satu quote penting anime ini adalah

'Stand user selalu menarik stand user lain.'

"Shit..." Gadis itu bergumam, baru menyadari apa masalah yang akan ia hadapi jika benar-benar membuat pria yang tak sengaja ia tabrak itu marah. Pertarungan stand user tak selalu menyenangkan, terutama untuk (Y/N) dimana stand nya benar-benar tak bisa bertarung. Ia bisa mati! Stand nya sangat useless!

"Oi. Aku bisa baca pikiranmu Wahyu! Siapa suruh gak nurut pas di ajak ke Libeccio." Tegur Alcy dengan suara kesal.

"kau yang tak memperbolehkanku ke Libeccio, Stand geblek!"

****
"Kalau begini mereka bisa bertahan beberapa hari kan? Sayangnya belum natal sih... Atau Halloween. Gak ada diskon coklat..." (Y/N) bergumam. Melihat list belanjaan yang ia bayar dengan uang 'kerjaannya'. Ia saat ini berada di supermarket besar di pertigaan jalan. Ia tak kesasar, sejauh ini belum. Tapi gadis itu yakin ia bisa pulang karena ia punya GPS yang semoga saja tidak membuatnya kesasar lagi.

"Tapi coklatnya enak. Gak heran Ghiaccio sama Illuso suka." Ucap Alcy yang mengunyah bola coklat yang 1/3 ukuran kepalanya. (Y/N) menyetujui perkataan Alcy, ia menyukai coklat pahit namun manis seperti ini juga. Rasanya seperti memakan coklat Rokka saat acara lebaran tetangga nya. Dan coklat ini memperbaiki mood Alcy yang bermasalah.

'Disini gak ada matcha!! Thai tea!! Sama Boba!!' batin (Y/N) frustasi.

Gadis itu melihat menu di salah satu cafe yang ia datangi. Ia telah berbelanja dan ingin mengisi energinya dengan  zat glukosa dan gula yang tinggi. Minuman seperti itulah yang selalu gadis itu butuhkan untuk energi dari standnya yang terus mengurasnya.

Ragazza All'oscuro I Vento Aureo x Reader (JJBA part 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang