28. The Woe

122 29 1
                                    


Yo, ini Author yang baru pulang magang. Jujur chapter kali ini yang paling capek dan bingung bikinnya jadi mohon maaf kalau tidak sesuai yang di ekspektasikan. Sekali lagi mohon maaf dan terimakasih sudah membaca.

Warning ⚠️⚠️
- Violence
- kata kasar
- Darah
- Obat terlarang.
- Serangan Mental :)

Harap bijak gaes~~






Enjoy~~




*****




Rasanya waktu berjalan begitu lama..... Rasanya seperti waktu sementara berhenti berputar.

Semuanya gelap, tanpa cahaya, tanpa benda fisik apapun, semuanya begitu hitam, Begitu Kosong, Begitu Hampa.... 

tanpa apapun..... 

kekosongan yang panjang.....



Namun, Akhirnya mata itu terbuka. Netra (E/C) yang terluka. Menyiratkan perasaan kacau dirinya dengan kekosongan hatinya. Dapat dilihat dengan jelas jika gadis itu mengingat setiap detik sebelum ia tak sadarkan diri. 

Dirinya yang sombong ingin menyelamatkan temannya dan dirinya yang gegabah langsung memasuki markas musuh itu. 

Tangan (Y/N) memegang wajahnya yang terbalut perban, menerka-nerka siapa yang melakukan itu. Rasa sakit yang sebelumnya ia rasakan di ganti dengan rasa tawar, hampa. Ia sudah tak merasakan apapun, mungkin emosinya telah habis beberapa saat lalu. Atau efek Anestensi lain yang belum gadis itu pahami. 

"Alchemist.." Ucap (Y/N) memanggil sosok kecil dengan kulit perak yang pucat. Sosok itu melayang, mendekat ke arah (Y/N) yang baru saja sadar dari Anestesinya. Entah sudah berapa lama gadis itu tak sadar. 1 jam? 5 jam? atau mungkin lebih dari 10 jam?

"Kau yang mengobatiku?"

"Memang!! Emangnya Siapa Lagi?! Cih! Disuruh nunggu gak dengerin sih! Jadi Pemilik Beban Banget." Suara sintetisnya berujar dengan kesal. Ia memutar badannya sehingga terhindar dari pandangan (Y/N).

"Haha, Iya- Iya terima Kasih. Maaf ya aku beban..."

"Cih.... Makanya jangan Bolos Latihan..."

"Kapan Aku bolos?!" Tanya (Y/N) dengan Nada Tinggi yang membuat Alcy lansung melotot ke arah sang gadis.

"Coba aku Ingat, Bukannya kau bolos dengan Formagio?"

"Itu Kau goblok! Aku lagi di guna-Guna Proschiutto dan kau kabur dengan Formagio geblek." Dengan wajah yang kesal (Y/N) menggerutu, Lalu Netra gadis itu melihat Alcy yang ikut cemberut dengan gumaman yang dapat (Y/N) dengar jelas. 

"Iya, Kanjeng Ratu Alcy. Maaf ya aku beban...." 

"Ish aku GAK NGOMONG GITU!! Punya Pemilik kok Congek! Aku bilang Kau kurang Kuat lawan mereka BAMBANG!!" 

"Iya.. Iya Maaf. Jangan Sebut nama Itu sialan..." Dengan dengusan pelan Alcy memalingkan wajahnya.

"Gelato sudah sadar...." Ucap Alcy

"Ah...." ucap (Y/N) dengan jeda yang lama. Terlihat gadis itu berpikir sejenak, menimbang dan bertarung di dalam pikirannya sendiri. Apa ia harus melihat Gelato sekarang? atau nanti? dan apa tanggapan Gelato tentang dirinya?

"Dia sedang histeris. Kalau kau menceritakannya, dia-"

"Ya, aku tahu Alcy. Kepribadianya sungguh menjengkelkan." 

"Oh.... Kau.... Jadi... Bagaimana perasanmu sekarang?" (Y/N) tersenyum getir, wajahnya yang awalnya tenang menjadi kelabu lagi, menyiratkan badai dalam hatinya.

Ragazza All'oscuro I Vento Aureo x Reader (JJBA part 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang