23. Maraton

93 31 1
                                    

Maafkan aku gak bisa menuhi janji yg Melone. Soalnya ada ortuku 🥲.

Ayah ke lapak lain aja ya, janji deh nanti temenin gibah dunia kultivasi.

Maafkan lagi kedepannya juga bahasanya lebih halus soalnya persoalan di atas.








-buat yang sebelumnya udah baca rahasia ya, wkwkwk-








Enjoy~

****

30 Juli 1999


(Y/N) menjalani Latihan sekali lagi dan ia juga terkadang di ikut sertakan dalam misi La Squadra untuk latihan. Hanya membantu dan melihat, tidak melakukannya langsung dan ya itu sangat amat membantu jika mereka melakukannya terlebih dulu sebelum mengirim nya misi solo.

Mengingat mereka pernah membunuh orang setidaknya sekali sebelum join mafia, kecuali Peschi. Wajar mereka tidak punya pengalaman mengajar anak polos seperti (Y/N).

(Y/N) menghela nafas, udara segar menasuki inderanya. Musim gugur hampir tiba, udara sekitar yang awalnya panas menyengat menjadi lebih sejuk dan kering.

Tangan mungil gadis itu masih sibuk berkutat di dapur rumah itu. Ia memasak banyak sekali makanan dan menyetok makanan tahan lama tak kalah banyak juga. Gadis itu yakin, kulkas dan rak penyimpanan mereka akan penuh makanan seperti akan hibernasi. Tapi ini belum musim dingin dan lagi mereka semua manusia.

Ada alasan kenapa gadis itu perlu repot-repot melakukan ini semua.

Dia akan pergi dari sini karena telah selesai menjalankan tugas belajarnya...

Gadis itu akan menjalani pekerjaan barunya dari Polpo. (Y/N) cukup terkejut Polpo cukup sabar menanti gadis itu untuk bekerja di bawahnya. Sudah genap 7 bulan saat ini semenjak gadis itu melihatnya.

"Kenapa kau masak banyak sekali?! Jangan buang - buang makanan!!" Illuso di belakang gadis itu menatap kesal dengan banyaknya hal yang gadis itu buat dan membuat cucian piring lebih menumpuk dari biasanya.

"Entah kenapa aku ingin kalian tidak mati kelaparan."

"Bodoh, tak mungkin kami mati karena kelaparan!" Sangkalnya. Tapi gadis itu tau. Mereka berbohong... Bagi mereka makanan luar rasanya menjadi hambar dan tak berasa, di bandingkan makanan yang (Y/N) masak yang terkadang asin atau terlalu banyak bumbu.

Beberapa bulan ini mereka hampir tidak pernah bisa makan makanan yang di jual di luar atau hanya sekedar makan sandwich saja. Masakan gadis itu terasa seperti candu bagi mereka. Mereka tak bisa berhenti, mereka candu terhadap nya. Entah bumbu atau Narkoba apa yang gadis itu pakai dalam makanan mereka. (Micin, Abang... Bukan Narkoba. Dosa.)

"Aku membuat cookies coklat, di toples kaca lemari atas. Jangan sering ngemil! Jangan makan macaron Ghiacchio lagi, kasih tau Melone juga." Gadis itu berbalik. Melihat sosok pria Brunette dengan mata merah bak delima itu duduk di kitchen island dan memakan buah dengan malas.

"Ck... Iya, tak perlu menjadi cerewet!"

(Y/N) kembali fokus pada masakan di depannya, rendang. Masakan ini bisa tahan berhari-hari jika ia cukup lama memasaknya. Ia menghela nafas dan pikiran gadis itupun melayang.

Saat dia pertama kali datang ke sini, ia sangat kesal dengan mereka apalagi di bulan dan Minggu awal ia disana. Rasanya gila tinggal dengan 9 orang laki-laki. Tapi, berikutnya mereka lebih menerimanya karena ia merubah suasana bangunan yang awalnya suram itu menjadi lebih baik.

Kegiatan rutin La Squadra yang di lakukan sebulan setidaknya sekali itu menjadi lebih meriah dengan kehadiran (Y/N) Dan entah bagaimana mereka akhirnya menyukai kehadirannya. Gadis abstrak yang semaunya sendiri. Sering berkata kasar yang tidak sesuai dengan penampilannya dan gadis Asia yang tiba-tiba menangis saat mereka pulang dengan keadaan terluka.

Ragazza All'oscuro I Vento Aureo x Reader (JJBA part 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang