Pagi hari itu dingin karena hujan datang dengan deras. Namun, itu tidak membuat seorang Dosen muda yang bernama Luo Yunxi bermalas-malasan di apartemennya yang hangat.
Ia bangun sejak jam 5 pagi hanya untuk menatap hujan diluar yang terlihat tidak akan berhenti dan menghela napas, "Hah.. dingin sekali."
Yunxi mengalihkan pandangan ke jam dinding yang tergantung tepat diatas televisi, sudah menunjukkan pukul 06.15 ia harus segera berangkat ke universitas tempat ia mengajar. Setelah itu ia segera bersiap-siap, memakai mantel bulu dan kaca matanya, lalu beranjak dari apartemennya.
Ah sebelum itu, mari kita berkenalan dengan Dosen muda ini. Dia bernama Luo Yunxi. Yunxi adalah dosen muda berusia 25 tahun, ia memiliki wajah yang tampan, cantik... dan manis. Kepribadiannya dingin namun lembut, ia adalah putra dari seorang pengusaha kosmetik nomor 1 di negaranya. Terlahir sebagai anak orang kaya dan terpandang tidak membuat Yunxi malas dan semena-mena, justru ia memutuskan menjadi dosen dengan alasan dia ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan. Baginya, jadi dosen adalah sesuatu yang menyenangkan.. bagaimana menurut kalian?
Luo Yunxi
Seorang Dosen muda berumur 25 tahunYunxi keluar dari apartemennya dengan langkah santai, ia memperbaiki letak kacamatanya, dan berjalan santai kearah parkiran. Sesampainya di tempat parkir ia langsung menekan tombol di kunci mobil yang ada ditangannya dan tidak lama suara dari mobilnya terdengar.
Ia melangkah pelan memasuki mobil sedan mewah berwarna putih itu lalu mengendarai mobilnya pelan karena hujan masih deras, ia harus hati-hati.
Butuh waktu 15 menit untuk sampai ke universitas tempat ia mengajar. Setelah sampai ia membuka pintu mobil pelan dan membuka payungnya, ia menutup dan mengunci pintu mobil itu lalu berjalan dengan terburu-buru hingga memasuki lobi, mantelnya sedikit basah dibagian tangan namun ia tidak mempermasalahkan itu, Yunxi berkata dalam hati bahwa itu bisa dikeringkan.
Yunxi berjalan tergesa-gesa karena takut terlambat. Ini sudah pukul 06.50. Kelas yang ia ajar mulai pukul 07.15. Ia jalan sambil menunduk dan mengusap bagian mantel lengannya yang basah, kemudian...
Brakk!
"Ah! Pinggangku.." Yunxi mengerang pelan.
Yunxi mendongak dan menyadari bahwa ternyata ia telah menabrak seorang laki-laki tinggi yang belum pernah ia temui sebelumnya, ia duduk dilantai sambil berpikir, apakah ia mahasiswa baru? Atau ia adalah seorang pengajar baru disini?
Orang itu mengulurkan tangannya dan bertanya dengan wajah khawatir, "Apa sakit? Kemarilah, pegang tanganku, aku akan membantumu."
Yunxi merasa canggung dan berdehem, "Tidak apa, aku bisa bangun sendiri."
Namun, baru mengangkat diri sedikit ia sudah jatuh kembali dengan ringisan, "Aduh, bagaimana bisa sakit sekali? Aku belum setua itu, bagaimana... ah lalu bagaimana aku mengajar.." ia bergumam pada dirinya sendiri yang tidak berhasil bangun.
Orang didepannya tersenyum merasa bahwa Yunxi sangat menggemaskan. Mengandalkan dirinya sendiri padahal ia tidak bisa.
Yunxi yang melihat laki - laki itu tersenyum merasa kesal, ia bergumam dalam hati "Apakah dia sedang mengejekku? Cih, jika bukan karena bertabrakan dengan tubuh besarnya aku tidak akan sakit pinggang dan bisa bangun, menyebalkan sekali."
Namun yang ia lakukan adalah melotot menatap orang itu kesal dan berkata dengan marah, "Kau menertawakanku?!"
Orang di depannya tersenyum dan membungkuk, "Aku tidak, kemari, aku akan membawamu."
Laki-laki itu membawanya dalam gendongan ala putri, mata Yunxi terbelalak kaget dan ia memberontak pelan sambil memukul bahu laki-laki tinggi itu, "Hey! Turunkan aku, jangan membawaku seperti ini! Kau.. kau tidak mengenalku bagaimana bisa kau seperti ini!"
Orang yang sedang menggendongnya menunduk pelan menatapnya, ia tersenyum lagi. Oh, Yunxi baru menyadari bahwa ketika tersenyum laki-laki tinggi itu memiliki lesung pipit yang sangat manis, akhirnya ia berhenti memberontak dan menunduk. Melihat orang di gendongannya diam laki-laki itu bertanya, "Kemana aku harus membawamu?"
Yunxi tersadar dan menjawab pelan, "Di depan itu adalah ruang dosen, tolong bawa aku ke ruangan yang ada tulisan 'Luo Yunxi' di pintu."
Laki-laki itu mengangguk mengerti dan segera membawa orang di gendongannya keruangan yang dia tunjukkan. Setelah sampai didepan ruangan itu Yunxi membuka kuncinya.
Ruangan terbuka, laki - laki itu melangkahkan kakinya ke dalam, namun baru sampai diambang pintu ia dihantam harum yang sangat manis dari dalam ruangan, ia berpikir, "Luo Yunxi ini, ternyata seorang dosen. Selain wajahnya yang manis, wanginya juga sangat manis.."
Akhirnya ia melanjutkan langkahnya dan mendudukan Yunxi diatas meja. Yunxi terbelalak sekali lagi, matanya melotot dan bertanya, "Kenapa kau menurunkan aku disini?!"
Laki-laki itu tertawa pelan, tawanya manis namun sangat tampan, aura positif memancar dari tubuhnya, "Ah, aku akan melakukan sesuatu agar pinggangmu membaik. Apakah itu tidak apa?"
Wajah Yunxi memerah, membayangkan seseorang akan memegang pinggangnya ia merasa.. itu sangat memalukan. Yunxi menunduk dan berkata dengan ketus, "Tidak perlu, aku baik-baik saja."
Laki-laki didepannya menghela napas, merendahkan kaki agar wajahnya sejajar dengan Yunxi dan menatapnya, "Aku adalah penyebab sakitmu, jadi biarkan aku melakukannya, oke?"
Wajah Yunxi semakin memerah karena itu, akhirnya ia mengangguk dan berkata dengan pelan, "Baiklah."
Laki-laki tinggi itu terlihat senang, seperti ada telinga dan ekor yang bergoyang - goyang. Ah, dia seperti anak anjing, menggemaskan sekali. Pikir Yunxi.
Tidak lama kemudian laki - laki itu mendekat dan memeluknya pelan, ia menekan pinggangnya keras. Rasa sakit dirasakan Yunxi hingga ia berteriak, "Ah! Apa yang kau lakukan?! Itu sakit kau tahu!" Yunxi melotot dan berkata dengan marah.
Laki-laki itu meringis dan meminta maaf setelahnya, "Maaf.. jika tidak melakukan itu pinggangmu akan sakit dalam waktu yang lama. Coba gerakkan pinggangmu sekarang, apakah itu sudah baik-baik saja?"
Yunxi merengut namun menuruti laki-laki besar didepannya, ia menggerakkan tubuhnya pelan dan ternyata memasang sudah tidak sakit lagi! Apakah laki-laki itu seorang dokter atau dukun? Bagaimana bisa ia menyembuhkan pinggangnya hanya dengan satu gerakan?!
Yunxi mendongak untuk menatap laki-laki didepannya, ia turun dari meja dan berdehem sebentar lalu berkata dengan pelan, "Terima kasih."
Laki-laki didepannya terkekeh sebentar dan manjawab, "Terima kasih kembali. Adalah salahku yang menabrakmu, kalau begitu aku akan pergi. Sepertinya aku terlambat. Sampai jumpa lagi, Shizun." ia berkata dengan genit dan mengedipkan sebelah matanya pada Yunxi lalu pergi dari ruangan itu.
Wajah Yunxi memerah melihat itu dan mengalihkan pandangan, "Sial! Apakah anak itu mahasiswa baru? Menyebalkan sekali."
-
To Be Continued...
Ini adalah cerita pertamaku, tolong maafkan kalau banyak kesalahan dalam penulisan. Silahkan beri saran kalian di dm atau komen, terimakasih semuanya.
-nsy
KAMU SEDANG MEMBACA
(Feiyunxi) Meeting and Destiny [END]
Fanfiction"Arthur, apakah kau lebih baik dicintai atau mencintai?" Feiyu menoleh untuk menatap dalam kekasihnya, "Mencintai. Dulu, saat aku belum bertemu denganmu aku berpikir bahwa lebih baik ada seseorang yang mencintaiku dan aku hanya tinggal menerima cint...