34. Pulang

225 20 0
                                    

Mereka akhirnya sampai di apartemen Feiyu, jantung Yunxi berdebar karena sudah dua minggu tidak menginjakkan kaki disini. Ia juga sudah dua minggu tidak melihat pemuda itu.

Pintu apartemen terbuka, Chen Hong menuntun tangannya sambil tersenyum, "Ayo sayang."

Mereka masuk ke dalam, Feiyu saat ini ada di kamar bawah, karena akan sangat merepotkan dalam keadaannya yang seperti ini ia harus tinggal di lantai dua.

Yunxi melihat Zhehan dan Gongjun keluar dari kamar yang ditempati Feiyu, mereka menunduk sopan padanya dan Yunxi membalasnya dengan senyum tipis sambil mengangguk.

Chen Hong menggenggam kedua tangannya lalu tersenyum, "Masuklah sayang, kami akan menunggu disini, selesaikan kesalahpahaman kalian."

Yunxi mengangguk, ia melangkahkan kakinya ke dalam kamar itu, terlihat Feiyu tengah berbaring dengan mata terpejam diatas kasur, selimut menutupi tubuh tingginya. Yunxi melangkahkan kakinya mendekati ranjang itu dan duduk di pinggiran ranjang untuk mengecek suhu tubuh Feiyu.

Ia meletakkan punggung tangan di kening pemuda itu, panas. Feiyu benar-benar demam, Yunxi menghela napas dan menunduk dengan kesusahan karena perut besarnya, ia mencium kening Feiyu lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti pakaian.

Yunxi keluar dari kamar mandi setelah mengganti pakaiannya menjadi hanya menggunakan kaos putih dan celana pendek dengan warna serupa.

Yunxi melangkahkan kakinya sambil mengusap perutnya, satu tangannya ia taruh di pinggang. Pinggangnya sering pegal karena semakin tua usia kandungannya, dan perutnya juga membesar.

Ia keluar dari kamarnya karena lapar, Chen Hong terkejut menatapnya keluar, "Sayang ada apa? Ada yang kau butuhkan?"

Yunxi mengangguk, ia menampilkan ekspresi cemberut yang menggemaskan sambil mengusap perutnya, "Aku lapar, sepertinya bayiku juga lapar."

Chen Hong tertawa, ia mencubit pipi Yunxi pelan, "Baiklah, ibu akan memasak oke? Kau tunggu saja di kamar bersama Arthur, nanti ibu bawakan makanannya ke kamar."

Yunxi menggeleng, "Tidak ibu, aku bisa memasak sendiri."

Chen Hong memberinya wajah garang sambil berkacak pinggang, "Xixi-ku tidak ingin menurut?"

Yunxi mempoutkan bibirnya lalu mengangguk, "Tapi aku ingin duduk di ruang keluarga sambil memakan camilan ya buu?"

Chen Hong tersenyum, ia memapah Yunxi, "Jangan memakannya terlalu banyak ya sayang."

Yunxi mengangguk sambil tersenyum. Akhirnya Chen Hong pergi ke dapur untuk memasak makanan untuk menantunya setelah memastikan Yunxi duduk dengan nyaman.

Saat tengah memakan cemilannya ia mendengar bel apartemen, akhirnya Yunxi bangkit untuk membuka pintu, namun belum sempat ia melangkah, Chen Hong sudah menghentikkannya, "Sayang duduk saja, biar ibu yang buka pintunya." wanita itu berteriak sambil berjalan kearah pintu.

Akhirnya Yunxi duduk kembali, tidak lama setelah ia duduk Chen Kaige masuk dengan senyumnya. Ia mengelus rambut Yunxi yang tengah memakan cemilannya.

Yunxi terkejut melihat kehadiran Chen Kaige, ia berniat berdiri namun segera ditahan, "Tidak perlu, duduk saja."

Yunxi menurut dan tetap duduk ditempatnya. Ia menyudahi memakan camilannya karena takut kenyang dan makanan yang dibuat Chen Hong tidak termakan.

Chen Kaige tersenyum menatap Yunxi yang tetap manis walau sedang hamil, "Apa ayah boleh mengusap perutmu?"

Yunxi terkejut mendengar pertanyaan itu, namun ia menganggukan kepala dengan cepat dan antusias.

Chen Kaige terkekeh melihatnya, ia duduk dibawah dekat kaki Yunxi lalu mengusapkan tangannya pada perut besar menantunya. Saat tengah mengusapnya perut itu bergerak dan Yunxi meringis pelan karena bayinya baru saja memberi respon.

(Feiyunxi) Meeting and Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang