Setelah menyelesaikan sesi keromantisan,
mereka memutuskan untuk makan malam.Makanan yang Feiyu bawa sudah mulai mendingin tapi mereka tidak mempermasalahkan dan tetap memakan makanan itu. Rasanya masih enak.
Yunxi sangat antusias seperti biasa, ia tidak pilih-pilih makanan dan Feiyu sangat senang karena hal itu. Yunxi mudah dibujuk untuk makan dan tidak pernah memprotes apapun yang ia beli.
Saat makan ia akan sesekali berceloteh tentang rasa makanannya, mengatakan bahwa itu enak sekali, cita rasanya baik atau koki yang memasak makanan itu sangat pandai sehingga ia bisa menyulap makanan menjadi seenak ini.
Feiyu hanya tersenyum menanggapi celotehan itu dan tangannya sesekali mengusap remehan makanan di sudut bibir milik Yunxi-nya.
Kali ini Yunxi tengah mengunyah satu potong dumpling dengan ukuran cukup besar, hal itu berhasil membuat pipinya membulat. Feiyu gemas melihatnya dan tanpa pikir panjang memajukan wajah dan mencium pipi tunangannya.
Yunxi hanya diam dan terus mengunyah makanan itu dengan senang, tangannya sesekali menyuapi Feiyu makanan yang sedang dimakannya dan Feiyu hanya menurut menerima suapan itu.
"Xi-ge harus bersiap-siap, kita akan pergi ke Kanada besok." ucap Feiyu tiba-tiba.
Yunxi menoleh, matanya membelalak menatap Feiyu, ia mencoba menelan makanan di dalam mulutnya, "Cepat sekali?"
Feiyu tersenyum, "Kita akan mengunjungi beberapa negara untuk liburan, apakah Xi-ge mau?" Feiyu berbicara sambil membuka kaleng soda yang sedari tadi diatas meja.
Yunxi menatap Feiyu bingung, "Kemana?" ia bertanya sambil tangannya kembali memasukkan satu potong dumpling ke mulutnya.
"Negara pertama Swiss. Aku butuh negara yang tenang untuk kita menikmati waktu bersama, aku sudah menyewa sebuah rumah di salah satu desa disana, tempatnya ada di pinggiran sungai dengan pemandangan gunung yang indah, aku harap Xi-ge tidak keberatan."
Yunxi menaruh sumpit diatas meja, ia menatap Feiyu lembut, "Bagaimana mungkin aku tidak senang? Arthur, kau tidak berhenti membahagiakan aku dari awal kita menjadi sepasang kekasih, melakukan semua hal yang semuanya aku sukai, keputusanmu, keperdulianmu, aku menyukai semuanya. Terima kasih Arthur."
Feiyu tersenyum lalu membawa Yunxi ke dalam pelukan hangat, ia menenggelamkan kepala lelaki manis itu di dadanya, "Jangan berterima kasih sayang, sudah menjadi tugasku untuk membahagiakanmu. Xi-ge adalah duniaku, aku harus mencintai duniaku."
Yunxi memeluk Feiyu erat, lalu tidak lama kemudian ia melepaskan pelukan itu, "Sudah, ayo habiskan makanannya setelah itu aku akan bersiap. Apakah kau sudah menyiapkan semuanya?"
Feiyu mengangguk, ia membantu Yunxi memakan makanan itu, "Aku sudah menyiapkan semua keperluanku dan keperluan kita, jadi besok hanya tinggal berangkat saja."
Yunxi mengangguk mengerti lalu kembali bertanya, "Pakaianmu?"
Feiyu terkekeh, lalu mengusap kepala lelaki manis didepannya, "Aku sudah menyiapkannya juga sayang, tidak perlu khawatir."
Yunxi kembali mengangguk, ia tersenyum lalu mulai menghabiskan makanan diatas meja bersama Feiyu.
—
Setelah selesai makan dan berkemas untuk kepergian mereka besok, Feiyu dan Yunxi akhirnya memutuskan untuk berbaring sambil berpelukan diatas ranjang.
Yunxi sudah mulai mengantuk, kepalanya terus ia usakkan di dada hangat Feiyu, sedangkan Feiyu tengah mengusap punggung tunangan manisnya agar ia cepat tertidur.
Yunxi semakin menyamankan dirinya di pelukan lelaki tinggi yang adalah tunangannya, matanya mulai terpejam lalu ia jatuh tertidur dengan nyaman.
Feiyu yang merasakan Yunxi sudah tertidur menunduk untuk menatap wajah manis orang dipelukannya, ia tersenyum lalu melepaskan pelukan mereka perlahan dan bangkit untuk mengambil ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Feiyunxi) Meeting and Destiny [END]
Fanfiction"Arthur, apakah kau lebih baik dicintai atau mencintai?" Feiyu menoleh untuk menatap dalam kekasihnya, "Mencintai. Dulu, saat aku belum bertemu denganmu aku berpikir bahwa lebih baik ada seseorang yang mencintaiku dan aku hanya tinggal menerima cint...