8. Menggoda

394 29 0
                                    

Setelah menikmati hari bahagia. Akhirnya Feiyu dan Yunxi kembali menjalani aktivitas mereka seperti biasa.

Yunxi bangun dari tidurnya pada pukul tujuh pagi dan mengedarkan pandangan, ia sudah kembali ke apartemennya setelah diantar pulang oleh Feiyu semalam.

Bagian bawahnya masih terasa sakit walau tidak sesakit sebelumnya tetapi hal itu bisa membuat Yunxi meringis ketika bergerak terlalu cepat.

Yunxi turun dari kasur empuknya untuk pergi mandi. Bergerak perlahan, berusaha agar tidak menyakiti bagian bawahnya.

"Sial, masih terasa sakit. Mengapa milik anak itu besar sekali? Aku hampir tidak bisa menanggungnya. Tapi.. benda itu juga membuatku nikmat."

Ia bergumam sendiri di apartemen luas itu, namun tidak lama kemudian ia tersadar dengan apa yang dia pikirkan lalu menggeleng kan kepala. Sial, kenapa ia tiba-tiba memikirkan ukuran Arthur kecil.

Berusaha mengenyahkan pikiran itu ia pergi ke kamar mandi dan memual ritual mandinya.

Yunxi keluar dari kamar apartemennya setelah merasa ia sudah rapi. Saat sedang memastikan apartemen itu sudah terkunci ia berbalik dan terkejut ketika mendapati kekasihnha berdiri menjulang dibelakangnya dengan senyum manis yang selalu ia tunjukkan pada Yunxi.

"Arthur! Kau selalu membuatku terkejut!"

Feiyu tertawa, membawa Yunxi ke dalam pelukannya lalu menciumi pucuk kepalanya sayang.

"Maaf, ayo berangkat bersama."

Yunxi terlihat gelisah lalu menjauhkan kepala dari dada Feiyu untuk menatap wajah tampan lelaki itu.

"Tidak. Bagaimana jika semua orang tahu?"

Feiyu mengeryitkan keningnya, lalu menyejajarkan wajahnya dengan wajah manis Yunxi lalu menjawab, "Tidak perduli, biarkan saja satu dunia tahu bahwa aku sudah memiliki kekasih cantik."

Yunxi melotot galak, "Arthur!"

Feiyu tertawa melihat kekasihnya melotot menggemaskan, ia merangkul pinggang Yunxi erat, mengelus pinggangnya pelan, "Kenapa jika semua orang tahu?"

Yunxi membiarkan Feiyu merangkul pinggangnya lalu menjawab, "Akan sangat buruk. Kau akan dipandang buruk oleh semua orang atau nanti kau akan di tuduh memacariku untuk nilai."

Feiyu mengedikkan bahunya acuh, ia menunduk untuk mencium kening kekasihnya, "Tidak perduli. Jangan perdulikan omongan mereka ge, itu tidak akan ada habisnya. Aku tidak ingin menyembunyikan fakta bahwa aku telah berpacaran dengan Luo Yunxi yang tidak tersentuh."

Feiyu mengatakan itu sambil menaik turunkan alisnya. Yunxi cemberut, kekasihnya selalu menggodanya pada setiap kesempatan, menyebalkan.

Feiyu tertawa melihat kegemasan Yunxi lalu melangkahkan kakinya dengan tangan yang masih bertengger nyaman di pinggang ramping lelaki cantik itu.

"Ayo berangkat atau kita akan terlambat."

Akhirnya Yunxi menurut sambil menghela napas, ia selalu tidak bisa menolak semua yang Feiyu inginkan, apalagi setelah mendapatkan jawaban manis yang di lontarkan kekasihnya.

Mereka sudah ada di dalam mobil. Di kursi kemudi Feiyu mengendarakan mobilnya menggunakan satu tangan, sedangkan tangan kirinya tidak melepaskan genggaman yang ia lakukan sejak memasuki mobil tersebut. Yunxi sudah memarahinya karena itu, tetapi Feiyu tidak mau melepaskan genggamannya, berakhir dengan ia yang harus menyetir dengan menggunakan satu tangan.

Yunxi yang tangannya di genggam hanya diam menatap jalan. Ia sudah menghadapi banyak sikap manis Feiyu, bahkan ia tidak pernah berhenti untuk bersikap manja seperti seorang anak kecil yang ingin diperhatikan.

(Feiyunxi) Meeting and Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang