45. Kabar Baik

183 18 0
                                    

Mereka benar-benar pulang ke rumah, saat ini Feiyu dan Yunxi duduk di ruang keluarga, menunggu Chen Hong dan Chen Kaige mengantarkan putra mereka.

Yunxi meletakkan kakinya diatas paha Feiyu sedangkan lelaki tinggi itu memijat pelan kaki Yunxi. Merasakan pijatan itu Yunxi mengantuk, akhir-akhir ini ia mudah mengantuk, namun beruntungnya di kehamilan yang kedua ia tidak mengalami morning sickness, hanya saja moodnya mudah buruk. Sama seperti kehamilan sebelumnya.

Yunxi baru mengetahui tentang kehamilannya kemarin sore, sepulang dari florist-nya Yunxi memutuskan ke dokter kandungan karena merasa moodnya sedikit menyebalkan. Dan ternyata benar, dokter kandungan itu bilang ia mengandung. Yunxi senang mendengar kabar itu, ia berniat akan memberitahu Feiyu namun suaminya lagi-lagi pulang telat, jadi Yunxi menyerah dan tidur.

Usia kandungannya baru tiga minggu kata dokter, ia diberikan vitamin dan beberapa pil penguat kandungan karena janinnya sedikit lemah di dalam sana, mungkin itu karena Yunxi terlalu lelah dan agak stress akhir-akhir ini.

Yunxi menyandarkan tubuhnya di lengan kursi yang sudah ditaruh bantal empuk oleh suaminya, lelaki manis itu menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi dan mulai tertidur.

Feiyu sedang memposting foto Yunxi di akun media sosialnya dan merasakan Yunxi hanya diam saja sejak tadi.

Lelaki tinggi itu mengalihkan tatapannya dari ponsel dan menoleh, ia mendapati Yunxi yang tertidur dengan tangan kanan diatas perutnya. Feiyu tersenyum, ia bangkit sambil meletakkan kaki Yunxi diatas sofa empuk itu.

Feiyu melebarkan kursinya hingga membentuk seperti kasur mini. Papa muda itu memperbaiki posisi tidur Yunxi lalu mengecup keningnya lama, ia juga mencium perut Yunxi dan mengelus lembut perut itu.

Yunxi sama sekali tidak terganggu dalam tidurnya, Feiyu terkekeh lalu mengecup bibir istrinya dan pergi memasak. Ia harus memperhatikan makanan Yunxi lagi seperti di kehamilan sebelumnya.

Satu jam Feiyu berkutat dengan dapur namun Yunxi masih belum bangun juga, lelaki manis itu tertidur sangat nyenyak.

Saat sedang menyusun makanan ke dalam rak, Feiyu melihat He Yang berlari kecil masuk ke dalam rumahnya diikuti Chen Hong dan Chen Kaige dibelakang si kecil. Chen Hong menenteng totebag dan tas milik He Yang.

Feiyu tersenyum kecil melihat putranya berlari dengan senang. He Yang yang melihat kehadiran papanya buru-buru berlari dengan kaki kecilnya untuk memeluk Feiyu.

Feiyu berjongkok sambil tersenyum lebar, ia merentangkan kedua tangannya lalu membalas pelukan putranya ketika si kecil menubruk tubuhnya kencang.

Feiyu tertawa, ia menggendong He Yang hingga anak itu memekik senang. He Yang bertepuk tangan kecil lalu mencium pipi papanya.

Feiyu mengecup kilas bibir He Yang, "Bagaimana sekolahmu?"

He Yang hanya mengangguk dengan senyum, "He Yang anak baik!"

Feiyu tertawa mendengar itu, ia mengusap punggung putranya, "Anak papa memang yang terbaik. He Yang sudah makan?"

He Yang mengangguk lagi, "He Yang makan sayap ayam bersama nenek!"

Chen Hong tersenyum, ia memperhatikan interaksi manis antara Feiyu dan cucunya. Chen Hong bingung ketika tidak melihat kehadiran Yunxi, "Dimana Xixi Arthur?"

Feiyu yang sedang mengecupi pipi anaknya langsung menoleh dan menjawab, "Tertidur di ruang keluarga sejak satu jam yang lalu, ia sangat nyenyak, jangan mengganggunya."

Chen Hong mengangguk, ia meletakkan totebag yang berisi kue cokelat di dalamnya, "Nanti berikan ini untuk Xixi ya."

Feiyu mengangguk dan mengajak ibu dan ayahnya ke ruang keluarga.

(Feiyunxi) Meeting and Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang