43. Nyonya Chen

184 15 0
                                    

Feiyu terbangun keesokan harinya dengan keadaan tidak mendapati Yunxi di sebelahnya. Ia mengedarkan pandangannya dan tidak menemukan Yunxi dimanapun.

Feiyu pergi ke kamar mandi dan melihat pakaian kerjanya sudah disiapkan Yunxi, ia tersenyum tipis, Yunxi masih tetap perhatian dan mengingat kebutuhannya padahal Feiyu yakin ia mengecewakan Yunxi kemarin.

Setelah selesai bersiap Feiyu turun dan bergegas ke meja makan, namun ia tidak menemukan siapapun disana. Istri dan anaknya tidak ada di meja makan itu, namun sarapan tertata rapi di atasnya.

Feiyu dengan bingung menghampiri salah satu pekerja dirumahnya dan bertanya, "Dimana istriku bi?"

Wanita tua yang diberi pertanyaan menunduk sopan lalu menjawab, "Nyonya Chen mengantarkan Tuan muda Chen ke sekolahnya tuan."

Feiyu melamun mendengar jawaban itu, ia sadar selama putranya sekolah Feiyu sama sekali tidak pernah mengantarkan putranya, ia mempercayakan supir untuk mengantar He Yang ke sekolahnya.

Akhirnya Feiyu duduk di kursi meja makan, ia menatap makanannya kosong, akhir-akhir ini ia terkesan mengabaikan istri dan anaknya, bahkan ia tidak tahu apa yang dilakukan istrinya akhir-akhir ini, selalu Yunxi yang menanyakan keadaannya, selalu Yunxi yang bertanya apakah dia sudah makan atau belum sedangkan Feiyu.. ia tidak pernah melakukannya.

Waktunya untuk Yunxi bahkan terkesan sedikit atau tidak ada sama sekali, saat pulang ia mendapati Yunxi sudah tertidur dan saat akan berangkat kerja ia hanya bisa menatap Yunxi tanpa menyentuhnya. Apalagi sudah sekitar tiga hari ini Yunxi mengabaikannya, walau lelaki manis itu masih mengurus segala kebutuhannya tetapi Yunxi berbeda, ia sudah tidak mengirimi Feiyu pesan setiap makan siang atau makan malam, tidak lagi bertanya kapan ia akan pulang.

Feiyu sadar Yunxi marah, Yunxi mengabaikannya karena istrinya ingin Feiyu merasakan bagaimana rasanya tidak diperdulikan. Feiyu memijat pangkal hidungnya dan menyalakan ponsel, ia melihat foto Yunxi yang tersenyum lebar disana.

Hatinya dihinggapi rasa bersalah yang besar, ia meremat ponsel di tangannya sambil memejamkan mata. Ia menyakiti Yunxi untuk yang kesekian kalinya.

Hari itu akhirnya Feiyu memutuskan untuk tidak berangkat ke kantor dan pergi ke toko bunga milik istrinya. Ia menghubungi ayahnya untuk meminta izin dan menjelaskan semuanya, Chen Kaige di seberang sana hanya menghela napas sedangkan ibunya mengomel panjang lebar mendengar kelakuan puteranya.

Ibunya bilang mereka tidak akan bangkrut hanya karena masalah kecil. Chen Hong benar, hanya Feiyu yang terlalu berlebihan dan berakhir dengan menyakiti keluarganya. Ia tidak hanya menyakiti Yunxi namun ia juga menyakiti He Yang, putra yang selalu mengharapkan kehadirannya, putranya yang selalu bertanya kapan mereka akan menghabiskan waktu bersama.

Setelah menerima omelan ibunya ia menutup telpon dan menghubungi asistennya untuk mengurus sisa pekerjaan yang ia miliki. Song Jiyang segera setuju karena selama ini Feiyu selalu baik padanya, keluarga Chen selalu memperlakukannya dan memperlakukan kekasihnya Wang Haoxuan dengan baik.

Ia juga sadar akhir-akhir ini Feiyu menghabiskan banyak waktu di kantor dan itu membuat Song Jiyang merasa kasihan pada Nyonya Chen, istri Feiyu. Jadi ia langsung mengiyakan permintaan bosnya dengan cepat, karena Feiyu bilang pekerjaannya boleh dikerjakan dirumah dan boleh selesai kapan saja, ia akan meminta Wang Haoxuan untuk membantunya nanti, kekasihnya juga tidak akan keberatan.

Feiyu mengganti pakaiannya dengan pakaian santai. Ia menggunakan kaus putih dengan jeans hitam dan kemeja hitam yang terbalut di luar kaus itu. Papa muda itu segera beranjak dan mengemudikan mobilnya ke florist milik istrinya.

Sesampainya di toko bunga milik Yunxi, Feiyu melihat istrinya sedang membuang bunga yang sudah layu dan mengganti air setelah itu memasukkan bunga baru.

(Feiyunxi) Meeting and Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang