Mereka menghabiskan sarapan dengan tenang, untungnya Feiyu memasak banyak makanan untuk sarapan karena ia tahu ibunya akan datang pagi-pagi sekali. Ntah bagaimana ia mendapatkan kue bolu itu di waktu sepagi ini dan langsung bergegas ke apartemen Yunxi.
Setelah selesai sarapan mereka duduk di ruang keluarga. Mereka duduk di karpet bulu yang terdapat di ruangan itu, Chen Hong tengah mengobrol dengan Yunxi sambil memakan cookies buatan lelaki manis itu. Sedangkan Feiyu tengah berbicara dengan ayahnya mengenai perusahaan fashion miliknya.
Tanda di leher Yunxi masih terlihat lumayan jelas, sebenarnya Chen Hong berusaha mengabaikan itu namun ia sedikit malu melihatnya lalu berkata tiba-tiba pada puteranya, "Arthur, bersikap baiklah."
Feiyu yang tengah berbicara dengan ayahnya menoleh dan menatap ibunya dengan bingung, "Aku hanya berbicara dengan ayah, apa yang salah?"
Chen Hong terkekeh lalu melirik leher Yunxi memberi kode, "Leher menantuku memiliki banyak tanda yang jelas, kau jelas pelakunya disini."
Yunxi tidak menyadari itu sejak tadi, ia menunduk dengan wajah dan telinga yang mulai memerah, lalu menyentuh lehernya untuk menutupi tanda dari tunangannya.
Feiyu tertawa lalu menjawab ibunya dengan jahil, "Katakan pada Xixi-mu untuk tidak terlalu menggoda ibu, jika ia terus seperti itu aku tidak akan bisa menahan diri."
Yunxi melotot malu mendengar itu, ia memukul punggung Feiyu yang duduk di sampingnya sedangkan Chen Hong hanya menggeleng tak percaya, anaknya begitu terang-terangan mengenai hal ini.
Chen Kaige ikut tertawa, "Lihatlah Chen Hong, ia sangat menurun padamu."
Chen Hong menatap suaminya garang, "Mana mungkin! Sudah jelas itu adalah sifat mesummu yang diturunkan pada Arthur."
Yunxi terkekeh mendengar perdebatan itu. Ia merasa bahwa, ketika bersama Feiyu atau orang tuanya, ia merasa hangat dan nyaman. Keluarga itu memberikan banyak cinta untuknya, menyayanginya seakan dia adalah anak mereka. Chen Hong atau Chen Kaige tidak pernah sekalipun berbicara buruk di depannya, apalagi menolaknya.
Sedangkan Feiyu, tunangannya itu selalu memberikan yang terbaik untuk Yunxi. Ia selalu memperlakukan Yunxi dengan baik, menuruti segala keinginannya dan tidak pernah membuatnya repot sedikitpun.
—
Jam keberangkatan mereka sudah tiba, Chen Hong dan Chen Kaige mangantarkan putra dan calon menantu mereka ke bandara.
Saat akan berangkat, Chen Hong memeluk Yunxi erat lalu mencium kening calon menantunya dan tersenyum hangat sambil menyuruhnya menjaga diri dan menjaga kesehatan. Lalu ia melakukan hal yang sama pada putranya.
Sedangkan Chen Kaige hanya memeluk Feiyu dan mengusap kepala Yunxi sambil tersenyum.
Feiyu dan Yunxi melambaikan tangan kearah mereka sambil tersenyum lalu melangkah untuk masuk ke dalam pesawat.
Chen Kaige dan Chen Hong berbalik untuk pulang ketika tidak melihat presensi mereka lagi.
Di dalam pesawat pribadi keluarga Chen yang mewah itu hanya ada beberapa pramugari dan pramugara. Feiyu dan Yunxi masuk ke dalam kamar di pesawat itu.
Yunxi mendudukkan diri diatas kasur empuk dan menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjang sambil membaca novel yang ia bawa dari apartemennya.
Feiyu masuk setelah berbicara sebentar dengan kru pesawat dan berbaring di samping Yunxi sambil memeluk pinggangnya. Ia menggunakan paha lelaki manis tersebut sebagai bantalan, wajahnya ia usapkan pada perut rata tunangannya.
Yunxi membawa tangannya untuk mengelus kepala besar dipangkuannya, "Arthur mengantuk?"
Feiyu mengangguk pelan, ia menjauh sebentar dan mendekat kembali untuk memasukkan kepala kedalam baju rajut kebesaran yang Yunxi pakai lalu mengecup perut rata itu sebentar. Setelah mengecup perut Yunxi ia berbaring seperti semula dan mulai memejamkan matanya.
Yunxi merasakan kecupan itu dan sedikit bergidik geli, namun ketika melihat Feiyu sudah memejamkan matanya dengan tenang, ia kembali mengusap rambut tebal lelaki itu dan meneruskan membaca buku.
—
Setelah menghabiskan waktu hampir tiga belas jam, mereka akhirnya sampai di Kanada.
Feiyu turun sambil merangkul pinggang Yunxi. Tunangannya bilang ia akan di jemput langsung oleh supir ayahnya, jadi sekarang mereka tengah berdiri sambil menunggu jemputan.
Setelah jemputan tiba Feiyu memasukkan barang mereka ke dalam mobil dibantu oleh beberapa bodyguard yang dikirim ayahnya. Bagaimanapun Yunxi adalah anak seorang pengusaha besar, ia harus tetap dijaga dimanapun.
Mereka di perjalanan kerumah Yunxi hampir dua jam lamanya, karena rumah besar itu terletak di ujung kota.
Sesampainya disana Feiyu keluar lebih dulu dan membukakan pintu untuk tunangannya, Yunxi tersenyum dan menerima uluran tangan lelaki tinggi itu lalu menggandengnya.
Mereka mulai melangkahkan kaki perlahan memasuki rumah besar itu, Yunxi adalah seorang anak tunggal. Ia tidak memiliki adik atau kakak, jadi orang tuanya hanya tinggal berdua di rumah besar ini.
Feiyu berjalan dengan tegas tanpa ragu sedikitpun, ia ingin terlihat pantas untuk Luo Yunxi tunangannya yang indah dan cantik.
Saat sampai di dalam mereka di sambut dengan senyum hangat wanita cantik di hadapan mereka, "Kalian sudah sampai."
Yunxi melepaskan gandengannya dan berlari untuk memeluk wanita tersebut, "Ibu.."
Luo Qinyan, wanita yang dipanggil ibu itu tersenyum lembut dan membalas pelukan putera semata wayangnya, "Xixi, kau pulang."
Yunxi mengangguk, lalu melepaskan pelukan pada ibunya, "Dimana ayah?"
Luo Qinyan baru akan menjawab, namun suara orang lain mendahuluinya, "Ayah disini, tidak ku sangka putraku juga merindukan ayahnya." suara itu tegas namun penuh kelembutan.
Yunxi melihat ayahnya yang berdiri tepat dibelakang ibunya lalu berjalan cepat dan menghanburkan tubuhnya untuk memeluk lelaki paruh baya itu. Ya, dia adalah Luo Zixin, pemilik perusahaan kosmetik yang terkenal dengan keramahannya pada semua orang.
Feiyu memperhatikan reaksi keluarga itu dengan senyum tipis, di tangannya terdapat beberapa paper bag yang diberikan ibunya.
Luo Qinyan menyadari lelaki tinggi tersebut hanya berdiri kemudian mendekat sambil tersenyum, "Halo tampan, salam kenal, aku adalah Luo Qinyan, ibu dari Xixi."
Feiyu buru-buru membungkuk dengan kaku dan membalas senyuman ibu tunangannya dengan canggung, "Halo bibi, salam kenal.. Aku Arthur Chen Feiyu, pasangan Xi-ge.."
Luo Qinyan terkejut, apa katanya? Arthur Chen Feiyu? Bukankah ia adalah anak seorang pengusaha busana dari brand yang sering ia beli, Chen Kaige? Dia adalah putra dari pasangan Chen Kaige dan Chen Hong?
"Kau putra keluarga Chen?" Luo Qinyan bertanya dengan lembut.
Feiyu mengangguk sambil tersenyum lalu meberikan paper bag yang dibawanya kepada wanita itu, "Ya bibi, aku adalah putra keluarga Chen."
Luo Qinyan menerima paper bag itu dan menutup mulutnya tidak percaya, ia baru akan menjerit heboh namun segera dihentikan suaminya, "Qinyan, bawa calon menantu kita masuk dan duduk, setelah itu baru berbicara banyak."
Luo Qinyan terlihat bersemangat dan menggandeng tangan Feiyu sambil mengajaknya duduk, melupakan putra dan suaminya di belakang sana yang tengah melongo tak percaya.
—
To Be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
(Feiyunxi) Meeting and Destiny [END]
Фанфик"Arthur, apakah kau lebih baik dicintai atau mencintai?" Feiyu menoleh untuk menatap dalam kekasihnya, "Mencintai. Dulu, saat aku belum bertemu denganmu aku berpikir bahwa lebih baik ada seseorang yang mencintaiku dan aku hanya tinggal menerima cint...