Setelah mengobrol sebentar akhirnya Chen Hong menyuruh Feiyu dan Yunxi masuk ke dalam kamar untuk istirahat, ia bilang tidak baik jika ibu hamil kelelahan.
Feiyu baru saja selesai mandi sedangkan Yunxi sudah mandi lebih dulu tadi, ia tengah duduk sambil melihat di artikel tentang apa saja yang tidak boleh dilakukan seseorang yang tengah mengandung.
Feiyu naik keatas ranjang dan berbaring tepat di samping kaki Yunxi, ia menyingkap kaos kebesaran yang dipakai tunangannya lalu mengelus perut rata Yunxi dengan senyum yang tidak terlepas dari wajahnya, ia memajukan wajahnya untuk mengecupi perut Yunxi, "Tumbuh dengan baik di dalam sana sayang, jangan menyusahkan mamamu."
Yunxi tersenyum melihat yang dilakukan tunangannya, tangannya meletakkan ponsel diatas meja lalu mengelus rambut Feiyu dengan lembut.
Feiyu masih mengelus perutnya, sesekali ia akan mengecup perut yang nantinya akan membesar itu dengan sayang. Ia akan memastikan anaknya tumbuh dengan kasih sayang yang berlimpah nantinya. Memastikan segala kebutuhannya tercukupi, kebutuhan materi, mental, kasih sayang dan segala yang anaknya butuhkan akan ia dapatkan.
—
Keesokan harinya Feiyu terbangun dengan keadaan seperti sebelumnya, ia mual parah dan terus berusaha mengeluarkan isi perutnya. Tubuhnya kembali lemas dan ia menopang tubuh di wastafel, ia menatap wajahnya yang masih pucat di kaca besar di kamar mandi itu.
Setelah membasuh mulut dan menggosok gigi ia kembali ke kamarnya lalu berjongkok disamping Yunxi untuk mengelus perutnya, memberi ucapan selamat pagi pada anaknya, "Selamat pagi sayang. Kau sangat menyayangi mamamu ya? Baiklah, tidak apa jika papamu ini tersiksa setiap saat asal kau tidak nakal di dalam sana, mengerti?"
Feiyu terus berbicara dengan anaknya yang bahkan belum terbentuk, namun ia harus membiasakan diri seperti itu untuk anaknya.
Setelah berbicara sendiri dan mengecup perut Yunxi ia keluar kamar dan mendapati ibunya tengah menyusun sarapan.
Chen Hong tersenyum melihat puteranya turun, Chen Kaige sudah duduk sambil meminum kopi di kursi meja makan yang biasa ia tempati.
Chen Kaige menatap Feiyu yang pucat lalu bertanya, "Kau mual lagi?"
Feiyu mengangguk lalu mendudukan diri di samping ayahnya, "Setiap pagi selalu begini, saat di Swiss bahkan lebih parah, anak di dalam kandungan Yunxi-ku tidak pernah membiarkanku istirahat barang sedetikpun."
Chen Kaige dan Chen Hong tertawa mendengar penderitaan putra mereka, "Oh, dimana Xixi? Apa dia belum bangun?" Chen Hong bertanya.
Feiyu mengangguk, "Sepertinya ia kelelahan, tubuhnya sedikit hangat."
Chen Hong langsung menampilkan wajah khawatir, "Arthur, dia tengah mengandung."
Chen Kaige mengangguk setuju, orang hamil tidak boleh kelelahan hingga sakit atau kandungannya akan ikut melemah nanti, apalagi kehamilan Yunxi masih di tahap awal.
"Chen Hong kau sudah memanggil dokter keluarga kita?" tanya Chen Kaige sambil menatap Chen Hong.
Wanita paruh baya itu mengangguk, "Ia bilang akan datang pukul sembilan nanti."
Chen Kaige mengangguk mengerti. Feiyu yang mendengar kekhawatiran kedua orang tuanya hanya tersenyum, ayah dan ibunya sangat menyayangi Yunxi. Ia memperlakukan Yunxi dengan baik, dan Feiyu senang dengan hal itu.
Yunxi turun saat mereka tengah menyantap sarapan mereka, Feiyu yang melihat Yunxi turun langsung buru-buru beranjak menyusulnya, memastikan setiap langkahnya agar tidak tergelincir atau terpeleset yang akan berbahaya untuknya.
Yunxi terkejut mendapati Feiyu berlari tiba- tiba dan merangkul pinggangnya, namun ia tersenyum setelah menyadari kekhawatiran pemuda itu.
Setelah sampai di meja makan Chen Hong tersenyum sambil menatapnya, "Duduklah sayang, ayo sarapan bersama."
Yunxi duduk di sebelah Feiyu yang sibuk mengambilkannya lauk yang sehat untuk orang hamil, ia terus melayani Yunxi tanpa henti.
"Ibu, ayah, maaf aku bangun terlambat." ucap Yunxi dengan nada menyesal.
Chen Hong tersenyum lembut, "Tidak masalah sayang, ibu yang menyuruh Arthur untuk tidak membangunkanmu. Baiklah, ayo makan."
Mereka mulai memakan sarapan dengan hening. Yunxi memejamkan mata merasakan kepalanya sakit, ia meremat sendok di tangannya.
Feiyu menyadari ketidaknyamanan pada orang disampingnya, ia menoleh dan mendapati Yunxi yang pucat lalu bertanya, "Sayang, ada apa?"
Chen Hong dan Chen Kaige menoleh menatap Yunxi. Lelaki manis itu mencoba memberikan senyumnya sebagai tanda bahwa ia baik-baik saja. Namun, setelah itu sakit kepala benar-benar menghantam kepalanya hingga pandangannya mengabur. Yunxi memegang tangan Feiyu disampingnya, meremat tangan itu erat lalu jatuh pingsan setelahnya.
Tiga orang lainnya yang ada di meja makan terkejut melihat Yunxi jatuh pingsan, dahinya mengeluarkan keringat dan tubuhnya hangat, wajahnya sangat pucat menandakan bahwa ia sangat kesakitan.
Chen Hong segera berdiri dan menghampiri menantunya, "Yunxi! Sayang." ia menepuk pipi Yunxi lembut.
Chen Kaige bangun dan menelepon dokter keluarganya lalu memberi perintah pada Feiyu, "Bawa Yunxi ke kamar kami Arthur. Pastikan ia nyaman."
Feiyu tidak kalah paniknya, ia dengan cepat membopong tubuh lemas Yunxi-nya lalu membawa tubuh itu ke kamar orang tuanya. Chen Hong dan Chen Kaige mengikutinya dari belakang.
Feiyu membaringkan tubuh Yunxi pelan lalu mengusap keringat di keningnya. Ia menggenggam tangan Yunxi erat sambil menciumi punggung tangannya.
Tidak lama kemudian dokter datang dan masuk untuk memeriksa keadaan Yunxi yang masih pingsan. Dokter itu menghela napas setelah memeriksa keadaan Yunxi.
"Apa ada hal berat yang ia lakukan? Kandungannya baru delapan minggu, jangan membuatnya kelelahan dan banyak pikiran atau itu akan berbahaya untuknya."
Dokter itu tersenyum, "Menantu kalian adalah seorang laki-laki, perawatan dalam kehamilannya harus serba teliti dan ekstra, kalian harus menjaganya sebaik mungkin. Kehamilan pada laki-laki jauh lebih menbahayakan, namun untuk sekarang dia cukup kuat. Aku akan memberikannya vitamin penguat kandungan dan beberapa vitamin lain yang harus ia konsumsi kedepannya, belikan susu untuk ibu hamil dan pastikan ia minum air putih yang banyak."
Mereka semua mengangguk paham, lalu dokter itu berpamitan keluar setelah memberikan resep vitamin pada Chen Hong untuk ditebus nanti.
Chen Hong segera memerintahkan Wang Haoxuan untuk menebus resep yang diberikan dokter lalu beranjak membuat teh hangat untuk Yunxi.
Feiyu mengelus perut rata Yunxi, kandungannya sudah dua bulan. Itu wajar karena mereka sering kali melakukannya tanpa henti, dan kali ini Yunxi kelelahan mungkin karena kegiatan panas mereka akhir-akhir ini terlalu sering dan agak kasar, bayi di kandungannya tidak menyukai itu hingga membuat Yunxi sakit.
Yunxi membuka matanya perlahan dan mendapati Feiyu tengah tersenyum di hadapannya, "Arthur.." ia memanggil lelaki itu pelan.
Feiyu mengecup keningnya lalu kembali ke posisi semula, "Aku disini sayang."
Yunxi merentangkan tangannya meminta pelukan, "Aku ingin dipeluk."
Feiyu tertawa lalu naik ke ranjang orang tuanya untuk menuruti permintaan Yunxi, ia memeluk tubuh kurus itu erat tanpa menyakitinya, "Jangan kelelahan ya sayang? Anak kita akan kesakitan di dalam sana, jangan berpikiran terlalu banyak yang membuatmu stress, anak kita di dalam sana akan sedih nanti."
Yunxi mengangguk di pelukan tunangannya, ia menenggelamkan wajahnya di leher Feiyu sambil memejamkan mata.
—
To Be Continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
(Feiyunxi) Meeting and Destiny [END]
Fanfic"Arthur, apakah kau lebih baik dicintai atau mencintai?" Feiyu menoleh untuk menatap dalam kekasihnya, "Mencintai. Dulu, saat aku belum bertemu denganmu aku berpikir bahwa lebih baik ada seseorang yang mencintaiku dan aku hanya tinggal menerima cint...