27. Toko Buku

4.5K 135 8
                                    

Terik matahari menyinari hampir seluruh bagian lapangan SMANTARA. Di lapangan tersebut, terdapat siswa-siswi kelas 12 IPA 2 yang sedang berbaris menggunakan seragam olahraga SMANTARA tengah memperhatikan penjelasan dari guru olahraganya.

"Untuk penilaian hari ini, Bapak minta kepada kalian semua untuk mengelilingi lapangan." Ujar guru olahraga yang kini berdiri didepan barisan siswa-siswi.

Langit mengangkat tangannya, hendak bertanya. "Keliling lapangannya berapa kali, ya, Pak?"

Pak Aldo pun menjawab. "Se-sanggupnya kalian. Karena, nilai akan Bapak ambil dari jumlah keliling yang kalian dapat. Semakin banyak berkeliling, semakin banyak pula nilai yang akan Bapak beri kepada kalian." Jelas Pak Aldo.

"Sudah jelas, kan?" Tanya Pak Aldo, memastikan.

"JELAS PAK!!"

Pak Aldo mengangguk. "Tapi kalau tidak tahan, jangan di paksakan." Kata Pak Aldo. "Sebelum memulai kegiatan hari ini, marilah kita semua berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa, di mulai."

Semua murid langsung mendadak hening dan menundukkan kepalanya, mulai berdoa.

"Berdoa, selesai."

"Baiklah, sebelum kita mulai, kita akan melakukan pemanasan terlebih dahulu."

🌷🌷🌷

Beberapa murid kelas 12 IPA 2 saat ini sudah mulai kelelahan akibat berlari mengelilingi lapangan. Keringat sudah bercucuran dimana-mana. Banyak dari mereka yang berhenti berlari dan memilih untuk duduk di bawah pohon, termasuk Karla dan teman-temannya, kecuali Maggie. Cewek itu memang memiliki ketahanan fisik yang lebih kuat dari mereka.

"Si Maggie udah berapa putaran, Kar?" Tanya Starla.

"Tujuh," balas Karla, tanpa mengalihkan pandangannya dari lapangan.

"Wow... kok bisa, ya, dia sampe tujuh putaran? Ngga cape apa?" Sahut Anara.

"Maggie kan setengah cowok, makanya dia sanggup." Sahut Glora yang duduk di sebelah Karla.

"Ahaha, bener. Maggie tuh tenaga nya emang kayak cowok." Balas Karla.

"Dia sering olahraga, kah?" Tanya Glora.

Karla mengangguk. "Hampir tiap sore dia nge gym," balas Karla.

Glora mengangguk paham. "Oalah, pantes."

"Semangat Maggiee!!!" Kata Starla ketika Maggie berlari melewati mereka.

Sedangkan Maggie hanya membalas dengan acungan jempolnya. Lalu kembali menatap ke depan mengitari lapangan.

Sedangkan di belakang Maggie, terdapat Aksa yang juga sedang berlari dengan keringat yang sudah bercucuran di mana-mana. Namun hal itu sama sekali tidak mengurangi kadar ketampanan Aksa.

"Semangat, Sa!" Teriak Karla diikuti dengan senyumannya.

Aksa yang tengah berlari itu menoleh, lalu tersenyum ke arah Karla dan mengangguk.    Sedangkan di samping kiri Aksa terdapat Zidan yang memutar bola matanya malas.

"Enak ye di semangatin sama ayang," ujar Zidan dengan wajah yang sedikit lesu.

"Mau, lo? Sini, gua semangatin." Sahut Langit seraya menaik-turunkan alisnya.

Aksa Dan SemestanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang