77. Persiapan

1.9K 66 6
                                    

Aksa berdiri tegak menatap 10 kandidat anggota terbaik Roxeviz, yang dimana, 7 diantara mereka nantinya akan di pilih menjadi anggota inti Roxeviz angkatan ke-5.

Ketujuh Inti Roxeviz angkatan ke-4 itu sepakat untuk segera mengakhiri masa jabatan mereka. Alasannya, agar mereka semua bisa fokus dengan tujuan selanjutnya yang akan mereka jalani masing-masing. Masa depan yang cerah menanti mereka semua. Dan sudah saatnya giliran junior mereka yang akan memimpin Roxeviz, Roxeviz angkatan 5.

"Menjadi anggota inti, bahkan menjadi ketua, bukanlah hal yang mudah. Kita semua sebagai anggota inti, sepakat untuk memilih kalian bersepuluh sebagai kandidat yang nantinya, tujuh diantara kalian akan menjadi anggota inti setelah melewati seleksi terakhir." Kata Aksa.

"Kalian semua berpotensi untuk menjadi anggota inti, jadi, kita semua ngga bisa langsung memutuskan siapa yang akan terpilih. Oleh karena itu, kalian harus melewati seleksi terakhir. Seleksi ini ngga akan sesulit yang kalian bayangkan. Kalian hanya perlu menjawab pertanyaan dari ketua kita." Ucap Zean.

Aksa mengangguk. "Gua harap, lo semua memikirkan jawaban dari pertanyaan gua ini dengan sungguh-sungguh. Karena jawaban kalian inilah nantinya yang akan menentukan nasib kalian di Roxeviz. Apakah akan menjadi ketua, anggota inti, atau hanya anggota biasa, itu berdasarkan jawaban kalian sendiri."

Tatapan mereka bersepuluh tertuju ke arah whiteboard di depan mereka. Di tengah-tengah papan tulis itu, tertulis sebuah pertanyaan simple yang harus mereka jawab agar bisa menjadi anggota inti, atau bahkan ketua.

Namun, tidak hanya jawaban ini saja yang akan menjadi penentu, tetapi juga berdasarkan pengamatan anggota inti tentang mereka.

"Jawaban ngga harus panjang dan lebar, bahkan dilebih-lebihkan. Cukup jawab sesuai pendapat kalian aja." Kata Aksa sebagai penutup pertemuan itu. Setelahnya, kesepuluh anggota itu pergi meninggalkan anggota inti yang kemudian memutuskan untuk berkumpul kembali di ruang tengah seperti biasa.

"Ngga kerasa, ya? Padahal baru kemaren perasaan, kita jadi anggota inti. Sekarang udah mau otw angkatan lima aja," celetuk Zidan, memecah keheningan.

"Haha, iya. Ternyata jadi anggota geng motor ngga seburuk itu. Gua bisa dapat banyak teman dan pengalaman berharga yang ngga akan pernah gua lupain suatu saat." Balas Abian. Roxeviz akan abadi di dalam ingatannya, yang akan ia simpan dengan baik.

"Kenangan kita udah terlalu banyak dalam perkumpulan ini, senang dan sedihnya. Gua bahagia karena bisa ngerasain hal itu bareng lo semua." Kini Zean ikut bersuara.

"Roxeviz adalah rumah ternyaman gua." Kata Reygan. Memang, jika sudah berada dalam perkumpulan ini, siapapun akan merasakan kehangatan, kenyamanan, dan kebahagiaan.

"Udahlah. Jangan bikin gua mewek!" Kata Langit.

"Eh, besok Anniversary Roxeviz, ya?" Tanya Abian tiba-tiba.

Sean melirik kalender. Benar saja, besok adalah hari Anniversary Roxeviz. "Loh, iya, ya? Gua lupa anjir."

"Bisa-bisanya lo lupa sama tanggal Anniversary pernikahan kita, mas!" Kata Langit.

"Stop, deh. Jijik gua dengernya." Kata Sean sembari memutar bola matanya malas.

"Biasa, Sen, obatnya habis plus abis di tolak sama Senja." Balas Zidan sekaligus menyindir Langit. Sedangkan Langit hanya bisa memberi tatapan sinisnya. Karena yang dikatakan Zidan memanglah benar.

Aksa Dan SemestanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang