26. Rumah Aksa

4.8K 166 5
                                    

Motor sport hitam yang di kendarai oleh Aksa mulai memasuki area pekarangan rumahnya. Karla langsung turun begitu Aksa selesai memarkirkan motor.

"Ayo," ajak Aksa seraya meraih tangan Karla untuk ia genggam. Entahlah, rasanya kurang jika ia tidak menggenggam tangan Karla. Menurutnya, tangan Karla itu lembut, yang membuat dia tak henti-hentinya menggenggam tangan cewek itu.

Karla mengangguk. Keduanya sama-sama berjalan memasuki rumah Aksa.

Begitu pintu di buka, mata Karla langsung berkeliling menjelajahi setiap sudut yang ada di ruang tamu rumah Aksa dengan tatapan takjub. Aroma yang ia cium ketika memasuki rumah Aksa memiliki aroma yang begitu mewah.

Tanpa basa-basi, Aksa membawa Karla menuju dapur. Karena Aksa yakin jika bundanya berada di dapur sekarang.

It’s you and me in this world
Naegero dasi wa tie me
Nal guwonhal georamyeon
Just come kiss me and bite me

Lantunan musik itu semakin terdengar nyaring ketika Aksa dan Karla semakin dekat dengan dapur.

"Huftt..."Aksa menghela nafasnya, yang membuat Karla langsung menoleh. "Itu pasti bunda yang putar musiknya." Gumam Aksa.

(Oh my oh my god)
This blood's pumping crazy
(Oh my oh my god)
Cuz I know you’ll save me

"Assalamu'alaikum, Bunda." Ucap Aksa ketika keduanya sudah sampai di dapur.

Nasela yang sedang memasak itu menoleh. "Eh? Waalaikumsallam," balas Nasela seraya mengecilkan volume musik kencang yang berasal dari ponselnya itu hingga tak terdengar lagi suara.

Aksa mendekat ke arah sang bunda yang sedang memasak itu, lalu mengulurkan tangannya untuk mencium punggung tangan bundanya.

"Eh, ada calon mantu bunda," kata Nasela ketika tersadar bahwa anaknya telah membawa Karla sesuai permintaannya tadi pagi.

Karla tersenyum, lalu mencium punggung tangan Nasela. "Tante apa kabar?" Tanya Karla basa-basi.

"Jangan panggil tante, dong, panggil bunda aja biar samaan kayak Aksa."

Dengan ragu Karla bertanya kembali. "Mmm... kalo gitu, bunda apa kabar?"

Nasela tersenyum dan menjawab. "Alhamdulillah kabar bunda baik. Owh iya, orang tua kamu baik-baik aja, kan?" Tanya Nasela balik.

"Baik, kok, bun." Balas Karla diikuti dengan senyuman ramahnya.

"Ekhem!" Aksa berdehem. "Seru banget ya ngomongnya, sampe lupa kalo masih ada satu manusia di sini."

Mendengar hal itu, sontak Nasela dan Karla menoleh ke arah Aksa, lalu tertawa bersamaan.

"Kamu kecil banget soalnya, ngga keliatan," balas Nasela.

Aksa memutar bola matanya malas. "Terserah bunda aja, deh, Aksa cape." Ujar Aksa terdengar pasrah, lalu menatap Karla dan menepuk pundak cewek itu satu kali. "Gua ke kamar dulu, mau ganti baju," beri tahu cowok itu.

Karla mengangguk, dan membiarkan Aksa meninggalkannya.

Kini, hanya tersisa Nasela dan Karla yang berada di dapur.

Karla yang merasa canggung itu pun akhirnya membuka pembicaraan. "Mau Karla bantuin, ngga, bun?" tawar Karla.

"Mamiiii.....hikss...mamiiii!!!"

Suara tangisan anak kecil yang memanggil mami nya itu berhasil membuat Karla menatap Nasela dengan tatapan penuh tanya.

"Udah bangun kayaknya," kata Nasela sedikit cemas.

Aksa Dan SemestanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang