HALLO!
Jangan lupa vote anda komen ya.
Selamat membaca. Semoga suka.***
Setelah pertemuan nya dengan Dernon tadi, pikiran Aksa di sepanjang jalan mulai berkecamuk. Sebenarnya ada apa diantara Dernon dengan Karla? Bukankah mereka sudah berakhir sejak lama? Tetapi kenapa, Dernon terlihat serius dengan kata-katanya tadi?
Sesampainya di rumah, Aksa sedikit terkejut ketika melihat banyak sekali mobil terparkir di halaman rumahnya. Seperti sedang ada acara besar-besaran.
Aksa bergegas turun dari mobilnya, dan berlari menuju rumahnya.
Pintu rumah sudah terbuka lebar. Tidak seperti biasanya. Ketika ia melangkah masuk, betapa terkejutnya cowok itu ketika melihat suasananya rumahnya yang begitu ramai dengan keluarganya.
Ia kira, hanya keluarga nya yang dari luar negeri itu saja yang akan berkunjung. Tetapi kenyataannya, hampir semua keluarga nya berkumpul dirumahnya saat ini.
"Eh abang Aksa udah dateng. Salim dulu sana sama Abang." Nasela menyuruh sepupu-sepupu Aksa yang berusia sekitar 4-9 tahun itu untuk menyalimi Aksa. Dan mereka semua menurut. Jumlahnya adalah 10 orang. Aksa sedikit terkejut. Sejak kapan dia memiliki keponakan sebanyak ini?
"Udah besar ya, Aksa. Mana tambah gagah sama ganteng lagi," ucap Tante Aksa.
"Iya. Padahal kemarin masih pakai seragam Sd perasaan," sahut Tante yang satunya lagi.
Aksa hanya tersenyum tipis mendengarnya.
"Salim dulu sana sama Tante-tante kamu," Nasela menyuruh Aksa. Cowok itu menurut dan menyalimi tante nya satu persatu.
Jangan kalian mengira bahwa tante-tante di sini tidak bersuami. Karena suami mereka semua sedang berada di halaman belakang rumah untuk membahas bisnis.
Di sini Aksa tidak melihat tanda kehadiran sepupu-sepupunya. Karena penasaran, ia bertanya kepada sang Bunda. "Bun, Karel sama yang lain kemana ya? Kok Aksa ngga ngeliat mereka?
"Mereka ada di kamar kamu, samperin gih." Nasela memberi tahu.
Mendengar hal itu, Aksa tersenyum. Bersegera ia meninggalkan ruang tamu dan dengan cepat menaiki anak tangga menuju kamarnya.
Pintu kamarnya terbuka. Ia masuk. Dan benar saja, di sana sudah terdapat sepupu-sepupu seumurannya, berjumlah 5 ornag, sedang memainkan ps 5 milik Aksa.
"Woyy, tuan rumahnya udah dateng nih!" Kata Axsel, sepupu Aksa yang pertama kali menyadari kehadirannya. Tentu saja yang lain segera menoleh.
"Widih! Makin tinggi aja lo, bro!" Kata Karel. Sepupu Aksa yang paling akrab dengannya. Mereka semua melakukan tos dengan Aksa.
"Gila, tinggi banget sekarang lo, Van." Ucap Aksa ketika melihat Jevan berdiri. Tingginya sekitar 191 cm, sedangkan Aksa hanya 186.
"Maklum lah, Sa. Udah jadi anak volly banget dia sekarang." Ujar Fergio.
"Haha, gua aja ngga nyangka. Jevan yang dulu introvert mampus ternyata sekarang jadi anak volly." Raden menyahut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Dan Semestanya
Novela JuvenilJudul awal : AKSAGARA *** she fell first, he fell harder. *** "Rugi ngga sih kalo kita ngga pacaran, Sa?" tanya Karla. "Ngga usah halu." Balas Aksa dingin. *** "Kapan sih lo buka hati buat gua, Sa?" "Never." *** "Tell me that you're mine now," "I...