36. Fakta yang tidak diketahui

3.2K 79 2
                                    

HALLO!!

Were meet again in the new chapter. Hope u like it. Selamat membaca!

—💙

Pagi ini, Jakarta di guyur hujan deras. Jam yang menunjukkan pukul 07.20 itu sama sekali tidak mendorong Karla yang sudah siap dengan seragam nya itu untuk berangkat ke sekolah, walaupun, bisa saja ia menaiki mobilnya untuk berangkat.

Ia sibuk melihat keluar jendela nya. Suasana hujan di pagi hari seperti ini, Karla sangat menyukainya.

Suara pintu kamarnya terbuka, tetapi Karla sama sekali tidak menoleh.

"Karla, kamu ngga sekolah hari ini? Itu Aksa udah nungguin loh di bawah." Ujar Nara, dari dekat pintu.

Karla yang masih menikmati hujan dari jendela kamarnya itu pun berbalik menatap sang mamah, ia terlihat panik. "Loh beneran, mah? Kok Aksa ngga ngabarin?" Ucap Karla panik. Ia bangkit dari tempat duduknya, dan mengambil tas putihnya.

"Mungkin tadi pagi Aksa nge chat kamu. Kamu ada buka hp ngga pagi ini?" Tanya Nara.

Karla terlihat bergegas mengecek hp nya. Dan benar saja, ada pesan masuk dari Aksa, berkabar ingin menjemputnya pagi ini.

"Yah, padahal Karla pengen bolos aja hari ini," ucap Karla.

"Ngga ada bolos-bolos, Karla. Mamah ngga ada ya, ngajarin kamu begitu. Udah sana berangkat, kasian Aksa udah nungguin." Suruh sang Mamah.

"Iya, iya." Setelah menyalimi sang Mamah, Karla mulai berjalan ke ruang tamu. Di sana sudah ada Aksa.

"Sebentar lagi lonceng." Ujar Karla.

"Ngga apa-apa, biasanya, kan, kalau hujan masih di kasih toleransi." Balas Aksa.

Benar juga apa yang Aksa katakan. "Yaudah yuk, berangkat," ajak Karla. Ia berjalan mendahului Aksa.

Berjalan menuju mobil, tentu keduanya menggunakan payung agar tidak kehujanan, meskipun jarak antar teras dengan mobil sangatlah dekat.

"Ngapain pakai payung, Aksa? Deket loh padahal," ucap Karla ketika melihat Aksa mengambil dan membuka payungnya.

"Nanti sakit. Sekarang lagi musimnya, sayang. Lagian sebentar lagi mau ulangan. Kesehatan harus bener-bener di jaga." Ucap Aksa, terdengar begitu lembut ditelinga. Aksa memegang pundak Karla, posisi mereka kini berdempetan, lalu keduanya mulai berjalan menuju mobil.

Di sepanjang perjalanan, Karla hanya berfokus ke jendela, melihat hujan. Aksa hanya mengamatinya dan tanpa berkomentar. Ketika menghadap jendela, cewek itu terlihat lucu di matanya, apalagi ia sedang mengenakan hoodie putih motif bulu-bulu, benar benar lucu.

"Aksa, ini apa?" Suara Karla yang tiba-tiba itu membuat Aksa menoleh.

Karla sedang memegang sebatang rokok. Ia angkat rokok tersebut, dan menatap Aksa.

"Kamu ngerokok, Sa?"

Aksa hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Sejak kapan?" Tanya Karla, lagi.

"Udah lama, cuman jarang. Aku ngerokok kalo lagi stress aja," Aksa menjawab.

Aksa Dan SemestanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang