Bab 7

291 49 6
                                    


Happy reading

Gavin berteriak saat terbangun dari tidurnya. Gavin mengusap keringat di keningnya sembari menghela nafas.

"bos---mimpi buruk lagi" tanya rendi yang menghampiri gavin saat mendengar suara teriakannya.

Gavin mengangguk enggan menjawab. Rendi duduk di samping gavin sembari menyodorkan air minum yang ia bawa.

"di minum dulu bos" ucapnya rendi.

Setelah meneguk air yang di beri oleh rendi. Gavin bangkit dari tempat tidur lalu berjalan menuju jendela sembari termenung menatap langit yang masih terlihat gelap.

Keesokan harinya kiara sedang bersiap-siap berangkat ke kantor. Tak lupa ia berpamitan dengan kedua orang tua nya.

"papah-mamah----kiara berangkat dulu?"

"ra--kamu gak sarapan dulu?" tanya nyonya fitri.

"kiara sarapan di kantor saja mah. Pagi ini kiara ada meeting" kiara sembari mencium pipi sang mamah lalu bergegas pergi.

Di lain tempat.......

Gavin langsung duduk bersandar di sofa ruang kerjanya. Matanya terasa lelah karena sudah beberapa hari ini ia kurang tidur. Tak lama kemudian rendi datang menghampiri gavin di ruang kerjanya. Saat rendi masuk terlihat gavin tengah tertidur pulas di sofa. Rendi merasa tidak tega melihat gavin yang tiap malam selalu mimpi buruk kejadian empat tahun yang lalu. Merasa mendengar suara langkah kaki akhirnya gavin membuka mata dan ternyata rendi berjalan mondar-mandir sembari membaca berkas.

"lo ngapain mondar-mandir" cletuk gavin.

"eeh---bos gavin sudah bangun"

Gavin mengangguk sembari merapikan rambut dan baju nya, lalu bangkit dari sofa. "itu apa?" tanya gavin.

"oh---ini berkas yang harus bos tanda tangani karena siang ini harus gue antar ke hutama group"

Saat hendak duduk di kursi kerjanya, gavin baru teringar akan sesuatu. "astaga gue hampir saja lupa?" gavin menepuk jidatnya.

Rendi melongo. "apa bos??"

"nanti dua hari lagi lo gue tugasin ke bali buat surve lokasi proyek. Tapi lo kesana gak sendiri" ucap gavin.

"kenapa bos gak sekalian ikut? Terus sama siapa gue ke sana?" balas rendi.

"gue masih banyak urusan disini. Makanya gue tugaskan lo ke bali sama dinda"

"what-----sama nini lampir itu?" ceplos rendi.

Gavin melirik rendi. "kenapa? Gak mau atau pengen gue pecat"

"ngak bos----iyah gue mau bos" rendi sembari meringis kuda.

"yaudah nanti gue suruh sonny buat ngurus keberangkatan lo sama dinda ke bali" jwb gavin.

"harus kuatin mental kalau bareng nini lampir. Dari pada gue kena pecat" pekik rendi saat hendak keluar dari ruang kerja gavin.

''lo bilang apa tadi" tanya gavin yang sempat mendengar ucapan rendi yang sedikit kurang jelas.

"ngak ada bos----gue balik ke ruangan gue dulu?" jwb rendi lalu bergegas pergi.


****************


Malam harinya sepulang dari kantor gavin mengajak sonny membeli nasi goreng kesukaan nya. Gavin melirik jam tangan nya menunjukan pukul 9 malam, masih ada sisa waktu 1 jam karena penjual nasi goreng langganan nya biasa tutup pukul 10 malam.

KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang