Bab 9

365 54 11
                                    



Happy reading

Plak---plak---plak----

"lo apaan sih? Gangguin gue, lepasin gak tangan gue" ucap kiara sembari memukul lengan gavin.

"gue tahu lo lagi putus asa tapi jangan bunuh diri kiara" balas gavin menarik tangan kiara saat di dekat tebing.

Kiara melotot lalu menonyor jidat gavin dengan keras. "yang mau bunuh diri siapa? Gue lagi pengen teriak bodoh"

Mendengar ucapan kiara akhirnya gavin meringis kuda. "hee---gue kira lo mau bunuh diri, gue hanya khawatir saja"

"bodo amat-----gue gak percaya manusia batu kek lo bisa khawatir" cletuk kiara lalu pergi meninggalkan gavin.

Gavin pun tidak tinggal diam. Ia berlari mengejar langkah kiara yang sudah jauh. Saat jaraknya sudah mendekati langkah kiara, gavin berjalan dengan pelan-pelan sembari menahan tawa nya agar tidak pecah saat melihat kiara ngedumel.

Saat kiara menghentikan langkahnya. Gavin merengkuh tubuh kiara dalam pelukannya. Kiara memberontak namun gavin tetap mendekapnya dalam pelukan.

"lepasin gak???" bentak kiara.

Gavin semakin erat mendekap tubuh kiara. "gue bakal lepasin asalkan?"

"asalkan apa?" kiara menoleh dengan tatapan tajam.

"maafin gue" jwb gavin sembari menikmati hangat tubuh kiara.

"iyah-iyah gue maafin lo? Buruan lepasin"

Gavin tersenyum lalu melepaskan pelukannya. Kiara merapikan rambutnya yang sedikit acak-acakan lalu bergegas pergi.

Sampai di hotel kiara berpapasan dengan satria yang hendak keluar bersama body guard nya. Langkah kiara pun kembali terhenti karena satria menarik tangan kiara.

"habis dari mana kiara sayang, kok buru-buru banget" ucap satria dengan tatapan mesum.

"ini lagi bikin emosi lagi. Mau gue habis dari mana itu bukan urusan lo? Dan tolong singkirkan tangan lo itu" balas kiara melirik tangan satria.

"ok-----aku lepasin. Kiara semakin kamu menghindar, semakin membuatku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu."

Mendengar ucapan satria membuat kiara semakin jijik melihat wajah satria. Ia benar-benar kesal di tebing ia di ganggu oleh gavin, sedangkan di hotel di ganggu oleh satria. Tidak mau berlama-lama akhirnya kiara pun kembali ke kamar.

Dinda mengernyit melihat kiara datang-datang sambil ngedumel. "kiara lo kenapa? Datang-datang ngomel-ngomel"

"hari ini benar-benar membagongkan" kiara mengacak-acak rambutnya.

"maksudnya gimana ra----gue gak ngerti. Sini duduk dulu? Tenangin diri lo dulu? Habis itu cerita ke gue" ucap dinda lalu menyodorkan minum pada kiara.

"gavin sama satria bikin gue emosi" cletuk kiara.

"mereka gangguin lo? Sini biar gue labrak" dinda bangkit dari duduknya lalu kiara menahan tangan dinda.

"sudah biarin saja. Gue udah gapp, lagi pula percuma lo marahin mereka. Kita disini buat kerjaan din-----inget" ucapnya kiara.

Dinda mendengus ia belum puas rasanya kalau belum memarahi gavin dan satria. Kiara pun mencoba membuat dinda agar lebih tenang.

Setelah lebih tenang dinda melirik kiara yang sedang terdiam. "emang mereka gangguin lo kek gimana ra?" tanya dinda.

Kiara pun menceritakan pada dinda  kejadian di tebing bertemu dengan gavin hingga akhirnya ia balik ke hotel lalu berpapasan dengan satria.

*******************

KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang