Happy reading
Di lobby kantor terlihat rendi berjalan mondar-mandir setelah menerima telepon dari lisa.
"gawat kalau bos gavin tau soal ini bagai mana coba?" gerutu rendi sembari menggigit kuku jarinya.
Tidak lama kemudian gavin datang menghampiri rendi dan membuatnya menelan ludahnya kasar saat gavin berdiri di hadapannya.
"bos gavin" ucap rendi sembari mengelus dada.
"kamu kenapa?" tanya gavin.
"anu bos"
"anu apa? Ngomong yang jelas"
Rendi menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. Ia bingung harus cerita mulai dari mana? Karena ia sangat yakin bila gavin mendengarnya pasti akan marah besar.
"bos ada hal penting yang mau saya bicarakan sama bos gavin"
"yaudah kita bicara di ruang kerja saya, sekalian ada beberapa berkas yang harus kamu antar ke RN group" balas gavin berjalan menuju ruang kerjanya dan di ikuti rendi mengekor di belakang.
"hal penting apa yang mau kamu bicarakan?" ucap gavin sampainya di ruangan.
Rendi menghela nafas lalu menceritakannya pada pada gavin kalau adisty membawa nando pindah ke bali. Setelah mendengar itu mata gavin langsung melotot dan menggebrak meja.
"setan alas? Kenapa kamu baru cerita sekarang" gavin mulai naik darah.
"maaf bos, saya juga baru tau tadi pas lisa menelpon saya" jawab rendi.
Gavin mengacak-acak rambutnya lalu duduk bersandar sembari berpikir. "kamu sekarang kamu hubungi lisa, tanya dimana mereka tinggal" ucap gavin bangkit dari tempat duduk.
Rendi mengangguk lalu bergegas pergi meninggalkan ruangan.
***
Brakkkkk-
Adisty melempar ponsel milik lisa saat ia tidak sengaja mendengar percakapan lisa dengan rendi lewat telepon. Adisty sangat murka karena lisa memberitahu pada rendi tempat ia sekarang tinggal. Tanpa berpikir panjang adisty langsung merebut ponsel lisa secara paksa lalu melemparnya kesembarang arah.
"berani-beraninya kamu kasih tau pada rendi kita sekarang berada" ucap adisty nada tinggi.
Lisa gemetar dan menundukan kepalanya karena merasa dirinya salah. "maaf buk saya??"
"apa? Sekarang sayaa tanya, kamu bekerja untuk saya apa rendi?" potong adisty.
"saya minta maaf buk, saya janji tidak akan mengulanginya lagi"
Adisty melipat tangan di dada sembari menatap tajam lisa. "sudah terlat karena pasti rendi akan kasih tau gavin, ingat kalau sampai gavin dan anak buahnya kesini, kamu akan tau akibatnya" adisty membalik badan lalu pergi meninggalkan lisa di ruang tamu.
Setelah adisty pergi lisa menggigit kuku jarinya, ia mulai frustasi karena posisinya bakal tidak aman karena ia tau pasti adisty bakal memberinya pelajaran. "aku harus gimana?" gerutu lisa, hatinya mulai gelisah dan ia tidak tau harus berbuat apa jika memang benar gavin dan anak buahnya bakal datang ke bali.
Di lain tempat.
Sesampai nya dirumah gavin berjalan menuju kamar. Ia memanggil-manggil nama kiara.
"sayang-sayang, kamu dimana?" panggil gavin.
Karena tidak ada sahutan dari kiara, gavin pun akhirnya keluar kamar mencari keberadaan kiara. Saat keluar kamar, gavin tersenyum saat melihat kiara sudah berdiri di depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIARA
Short StorySetelah menjalani hukuman selama empat tahun di penjara,Farrel lakeswara pratama kini telah di bebaskan. Farrel rela mengubah paras wajah nya dan identitas dirinya demi membalas dendam kematian sang adik yang bernama shella.