Happy reading
Sudah satu bulan berlalu kepergian kiara yang entah dimana keberadaannya. Bahkan gavin yang statusnya masih suami kiara, ia seakan tidak menunjukan rasa kekhawatiran terhadap kiara. Jagankan khawatir, mencari tahu keberadaan kiara-pun gavin seakan tutup mata. Sikap gavin yang sekarang semakin membuat adisty menari-nari diatas penderitaan kiara. Adisty semakin mudah mengendalikan gavin, sedangkan respon gavin hanya nurut dan menuruti semua perkataan yang adisty ucapkan. Rendi dan sonny pun tidak mengerti jalan pikiran gavin yang sekarang ini sangat-lah jauh berbeda dengan gavin yang dulu.
Rendi dan sonny sedang duduk ditepian danau. Kedua nya saling diam tidak ada obrolan satu sama lain. Suasana pun hening hanya terdengar suara burung-burung yang hinggap diatas ranting pohon.
"sudah satu minggu kita mencari kiara kesana kemari tapi tidak tanda-tanda kiara dimana" ucap rendi memecahkan keheningan.
"entah lah, gue juga bingung ren. Harus mencari kiara kemana lagi, gue heran sama bos gavin? Apa dia segitu tidak peduli lagi sama kiara, sampai-sampai dia tidak ada keinginan untuk mencari kiara" balas sonny.
Plak..
Rendi menampol kepala sonny. "jangan tanya soal itu? Karena sekarang bos gavin itu jadi boneka santetnya adisty"
"iyah juga, pantesan dia gak pernah mau dengerin masukan dari kita lagi. Buktinya urusan bisnis saja adisty ikut campur. Apa-apa pasti bos gavin izin dulu sama perempuan laknat itu" sonny sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"goblok dasar goblok bos gavin itu? Kalau saja tuan besar tau soal ini gue yakin dia tidak akan tinggal diam" ucap rendi yang berniat ingin memberitahu pada kedua orang tua gavin.
"kalau begitu kita laporin saja sama tuan besar ren, mungkin dengan itu bos gavin bisa sadar dan gak jadi boneka santetnya perempuan laknat itu" sonny bersemangat.
"sabar dulu? Kita harus cari satu bukti. Karena pernyataan dari lisa soal kejadian itu kurang kuat untuk dijadikan bukti" jawab rendi.
Sonny hanya menjawab dengan anggukan lalu pergi meninggalkan rendi.
Saat malam hari gavin sedang berdiri termenung di balkon kamar. Ia menatap bintang di langit dan tiba-tiba gavin teringat kenangannya bersama kiara. Tanpa gavin sadari ia meneteskan air mata, selama ini gavin bersikap dingin hanya untuk agar ia telihat baik-baik saja. Namun pada kenyataan saat ia sedang menyendiri ia tak mampu menutupi hatinya yang sangat rapuh dan merasakan penyesalan karena sudah mengusir kiara dari rumah, seharusnya pada saat itu gavin harus lebih bisa mengontrol emosinya dan memberi kiara waktu untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Beberapa menit kemudian gavin mengusap wajahnya kasar saat mendengar suara ketukan pintu.
Tok...
Tok...
Gavin membuka pintu kamar dan ternyata lisa yang mengetuk pintu.
"apa sudah mendapat info sehingga membuatmu mengetuk pintu kamar saya tengah malam" ucap gavin.
Lisa mengangguk dan gavin pun mengajak lisa mengobrol di dalam kamar agar tidak ada satupun orang yang tau.
"maaf pak gavin saya datang menemui pak gavin malam-malam"
Gavin mengangguk. "hemm, yah saya bisa mengerti. Lalu info apa yang sudah kamu dapat" tanya gavin.

KAMU SEDANG MEMBACA
KIARA
Cerita PendekSetelah menjalani hukuman selama empat tahun di penjara,Farrel lakeswara pratama kini telah di bebaskan. Farrel rela mengubah paras wajah nya dan identitas dirinya demi membalas dendam kematian sang adik yang bernama shella.