Bab 26

160 26 14
                                    


Happy reading


Satu bulan kemudian.

Gavin akhirnya menikahi adisty setelah kejadian satu bulan yang lalu. Ia tidak mempunyai cara lain untuk mendapatkan nando selain menikahi adisty. Walau sekarang statusnya sudah menjadi suami istri, tapi gavin tidak menganggap adisty itu sebagai istrinya. Karena bagi gavin hanya kiara lah istri satu-satunya. Dengan sikap gavin yang masih dingin terhadap adisty. Bukan berarti adisty diam saja, dalam isi kepalanya mulai tersusun rencana adisty untuk menanam benih-benih cinta di hati gavin. Adisty tetap ambisius menghalalkan segala cara agar gavin mencintainya dengan cara yang sudah ia lakukan yaitu melalui nando.

Pagi ini selesai sarapan gavin dan kiara bersiap-siap untuk berangkat kekantor.

"sayang aku duluan yah, soalnya harus ke bengkel mau service mobil" ucap kiara.

"biar aku antar kamu kekantor, soal mobil kamu biar sonny nanti yang bawa ke bengkel" balas gavin.

Kiara menganggguk lalu memeluk gavin dengan mesra. "makasih sayang"

Melihat kemesraan gavin dan kiara membuat adisty rasanya ingin muntah. Sebelum hatinya terasa panas, akhirnya adisty meninggalkan ruang makan begitu saja. Gavin sama sekali tidak menggubris saat adisty pergi. Ia malah justru semakin mesra dengan kiara.

Brukk....

Adisty melempar barang-barang di dalam kamarnya. Ia sangat kesal dan muak dengan gavin yang selalu mengabaikannya dan tidak menganggapnya ada.

"sialan, awas kamu vin. Aku bakal buat kamu tunduk dan bertekuk luntut di kakiku" gerutu adisty.

Dalam perjalanan menuju kantor kiara dan gavin saling diam. Akhirnya gavin buka suara memecahkan suasana hening.

"sayang" panggil gavin.

"hemm"

Gavin menoleh kearah kiara sesaat. "kamu kenapa diam saja, apa ada yang sedang kamu pikirkan" tanya gavin.

"hemm, banyak yang sedang aku pikirkan salah satunya soal adisty"

Mendengar nama adisty membuat gavin mendadak menghentikan mobil. "kenapa lagi dengan adisty, apa dia bikin ulah lagi ke kamu? Aku tidak akan tinggal diam apa bila dia berani ganggu kamu"

"dia tidak mengangguku, hanya saja aku merasa ada sesuatu yang sedang dia rencanakan, tapi aku tidak tau" jwb kiara.

Dengan lembut gavin membelai rambut kiara. "itu hanya pikiran kamu saja, ambil positifnya saja yah. Lagi pula adisty yang kita lihat dia sibuk menikmati kemewahan yang sudah aku berikan. Yang terpenting sekarang kita fokus sama nando, karena dia membutuhkan kita"

Kiara mengangguk dan mulai berpikir apa yang gavin katakan ada benarnya juga. Ngapain juga ia pusing-pusing memikirkan adisty. Selagi dia tidak berulah itu semua akan aman-aman saja.



***



Adisty mulai naik darah setiap mendengar suara tangis nando. Ia berani kasar dengan nando disaat gavin dan kiara tidak di rumah. Lisa sang baby sister tidak bisa berbuat apa-apa disaat adisty kasar dengan nando, karena adisty selalu mengancam lisa bila ia berani mengadu dengan gavin atau pun kiara.

"kamu jagain nando, saya mau pergi keluar" ucap adisty.

"maaf buk?? Nanti kalau pak gavin nanyain ibu saya jawab apa?" lisa sembari menundukan kepala.

"bilang saja saya sedang berbelanja keperluan nando? Dan satu lagi, jangan kamu berani ngadu sama gavin soal saya marahin nando, kamu tau pasti apa yang akan saya lakukan bila kamu berani mengadu" adisty menunjuk wajah lisa lalu bergegas pergi.

KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang