Happy reading
Gavin bangkit dari duduknya setelah menyelesaikan pekerjaannya. Ia sengaja pulang lebih awal karena ingin menemui adisty selagi kiara sedang di luar kota, menurut gavin ini saat yang tepat dan aman untuk menyelesaikan permasalahannya dengan adisty disaat kiara tidak ada.
"ren, telfon sonny untuk siapkan mobil" ucap gavin.
"bos gavin mau pulang??"
"kita temui adisty dirumah nya." gavin menatap rendi dan membuat rendi melongo. "ayok cepetan! Malah melongo"
"baik bos gavin" rendi mengejar langkah gavin sembari menelpon sonny.
Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya ketiga pria itu pun sampai dirumah adisty. Gavin turun dari mobil dan berjalan menuju teras depan rumah terlihat lisa sedang menemani nando bermain.
Tiba-tiba bocah kecil itu memecahkan pot bunga kesayangan sang mamah.
Braggg-
Suara pot jatuh terdengar sampai di ruang tamu dan terdengar oleh adisty yang sedang duduk santai. "suara apa itu?" adisty keluar dan matanya menatap tajam putra nya itu yang telah memecahkan pot bunga kesayangannya. Adisty seketika langsung naik darah dan membentak putra nya itu. "dasar anak nakal" adisty dengan nada tinggi dan membuat nando langsung menangis histeris karena ketakutan.
Saat adisty hendak menabok pantat putra nya itu? Terdengar suara yang membuat adisty menghentikan niatnya.
"hentikan"
Adisty menoleh kearah sumber suara dan teryata gavin berdiri dengan wajahnya yang penuh amarah.
"ngapain kamu kesini? Dari mana kamu tau aku tinggal disini" ucapnya adisty.
Lisa langsung membopong nando dan membawa bocah kecil itu masuk kedalam agar tidak menyaksikan perdebatan kedua orang tua nya.
"tidak penting aku tau dari mana untuk mengetahui keberadaanmu? Aku tidak suka melihat cara kamu memarahi anak kecil seperti itu?" balas gavin.
Adisty tersenyum getir. "apa hak mu? Dia anakku, jadi aku berhak mau apakan anak itu"
Mendengar ucapan adisty membuat emosi gavin terpancing. "kau bertanya apa hak ku? Disini bukan kamu saja yang punya hak, tapi aku juga punya hak untuk anakku"
Adisty tertawa renyah. "apa kau bilang anakmu? Jelas-jelas aku merawatnya seorang diri. Kau siapa? Suami juga bukan, seenaknya kau bilang itu anakmu" adisty meludah dan membuat gavin merasa terhina.
"dasar wanita gila" gavin menuding wajah adisty.
Adisty tak menggubris ucapan gavin, ia memilih pura-pura tidak mendengar apa yang gavin ucapkan. "kalau sudah selesai ngocehnya silahkan pergi dari sini? Aku tak punya waktu untuk meladeni pria bajingan sepertimu."
"kedatanganku kesini untuk memperlurus permasalahan kita, dan aku ingin bertemu dengan anakku, satu lagi aku bukan pria bajingan seperti yang kau kira"
Adisty semakin tertawa mendengar ucapan gavin. "anakmu kau bilang? Sadar gak apa yang sudah kamu lakukan padaku, kau meniduriku disaat aku tak sadarkan diri, apa itu bukan kelakuan pria bajingan, hemm.semua laki-laki di dunia ini bajingan"
"enak saja lo bilang semua laki-laki bajingan, gue bukan bajingan yah" sahut rendi ikut tak terima.
"gue gak ngomong sama lo? Jadi jangan ikut campur urusan orang" balas adisty nada tinggi lalu bergegas masuk dan menutup pintu.
Gavin mencoba mengejar adisty dan membuka pintu namun gagal karena adisty telah mengunci pintu dari dalam. "adisty buka pintu nya, aku belum selesai bicara" gavin menggedor-gedor pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIARA
Short StorySetelah menjalani hukuman selama empat tahun di penjara,Farrel lakeswara pratama kini telah di bebaskan. Farrel rela mengubah paras wajah nya dan identitas dirinya demi membalas dendam kematian sang adik yang bernama shella.