Bab 15 (21++)

382 49 0
                                    



Happy reading

Hujan semakin lebat membuat jalanan banjir dan mengakibatkan kemacetan panjang membuat kiara mendengus kesal. Kiara mencoba mengirim pesan kepada gavin karena ia akan terlambat sampai di resto. Setelah mengirim pesan pada gavin kiara menjadi lega karena Setidaknya gavin tau akan ketelambatan kiara sampai di resto untuk makan malam bersamanya.


Di lain tempat....

Gavin yang baru saja memesan menu makan malamnya bersama kiara. Tidak hanya itu saja, gavin juga sudah menyiapkan sebuah cicin yang akan berikan pada kiara. Malam ini gavin berniat untuk melamar kiara sebagai calon istri nya. Ia tidak mau menunggu lama untuk hal itu, karena gavin sudah sangat matang ingin mempersunting kiara secepatnya.

Saat sedang mersenyum melihat cicin yang ia pegang. Tiba-tiba ponsel gavin bergetar ada pesan masuk. Gavin pun segera membuka isi pesan itu dan ternyata dari kiara, setelah membaca isi pesan kiara, gavin pun segera membalas pesan.

Setelah menunggu kiara kurang lebihnya selama satu jam. Akhirnya senyum gavin pecah saat wanita yang ia tunggu dari tadi akhirnya datang juga. Gavin bangkit dari duduknya lalu menyambut kiara dengan hangat.

"sayang maaf sudah membuatmu menunggu lama" ucap kiara lalu memeluk gavin dengan erat.

"tidak apa-apa sayang" gavin membalas pelukan kiara lalu mempersilahkan untuk duduk.

Pelayan resto pun datang untuk menyajikan makanan yang sudah di pesan oleh gavin. Setelah itu dua pria pun datang untuk memainkan alat musik seperti yang gavin minta agar suasana makan malam mereka terasa romantis. Gavin dan kiara pun menikmati makan malam mereka sembari menikmati alunan musik.

"apa kau suka dengan suasana ini" tanya gavin.

Kiara tersenyum. "suka banget vin. Dan ini sangat romantis" kiara mengusap lembut punggung tangan gavin.

Setelah selesai menikmati makan malam. Gavin bangkit dari duduknya lalu berjongkok di depan tempat kiara duduk sembari menunjukan sebuah cicin yang ia bawa. Tentu saja membuat kiara terkejut.

"sayang mungkin ini terlalu cepat dan membuatmu kaget. Tapi aku tidak ingin menunggu lama lagi untuk hal ini. Sayang mau kah kamu menikah dengan ku." ucap gavin.

Kiara menutup mulutnya dengan kedua tangannya, ia tidak tau harus berkata apa. Yang pastinya tidak bisa ia menolak. Hati nya bercampur aduk bahagia dan sangat terharu.

"aku mau" balas kiara menganggukan kepala dan meneteskan air mata.

Dengan cepat gavin meraih tangan kiara dan memasangkan cincin di jari manis kiara. Setelah cincin melingkar di jari kiara, gavin mengecup tangan kiara dengan lembut lalu di balas pelukan erat dari kiara. Ia sangat bahagia dan tidak menyangka gavin telah melamarnya.


******



Satu minggu kemudian.

Gavin sedang berdiri sembari mengatur nafas karena merasa gugup di hari pernikahannya dengan kiara. Setelah melamar kiara satu minggu yang lalu, gavin beserta keluarga datang kerumah kiara untuk membahas soal pernikahan mereka. Kedua orang tua kiara pun setuju hal itu dan menentukan hari pernikahan mereka secepat mungkin.

Dan kini hari yang di tunggu-tunggu telah tiba. Gavin yang masih saja gugup terus berusaha mengatur nafasnya dan membuang rasa gugup yang ia rasakan. Tak lama kemudian rendi datang menghampiri gavin di kamar.

"bos gavin sudah siap" rendi menepuk pundak gavin dan membuatnya kaget.

"kamu ngagetin aja" gavin mengusap dadanya.

KIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang