5 hari belakangan ini Javier disibukkan dengan rapat persiapan acara kampus. karna acara kampus ini pertama kalinya dilaksanakan dan dipegang langsung oleh BEM.
Kath memahami kesibukan sang kekasihnya itu. Audrey saja sampai tidak pernah ikut bergabung dengan temannya karna fokus pada persiapan acara kampus tersebut.
saat ini Kath tengah berada di perpustakaan kampus untuk mengerjakan tugasnya. kali ini Kath sendirian ke perpustakaan tanpa dua temannya yang bukan anggota BEM.
Kath membolak-balik lembaran pada buku yang ia pegang, sambil sesekali melihat layar laptop di hadapannya. sebenarnya ia ingin ditemani oleh segelas coffe namun ini perpustakaan yang dilarang membawa makanan dan minuman kedalam.
kursi kosong di depannya baru saja terisi seseorang. Kath sedikit melirik siapa orang yang duduk didepannya ini, pasalnya masih banyak kursi lain yang kosong. ternyata Haven, Kath pun menyapa teman sekelasnya itu.
"eh lo? gue kira siapa." ujar Kath.
Haven tersenyum. "sendirian? tumben?."
"Ivy sama Taylor lagi pada males ke perpus, jadinya gue kesini sendirian."
tanpa menyebut nama Audrey pun Haven pasti tau kesibukan teman Kath yang satu itu.
Kath kembali membaca bukunya, sedangkan Haven memandang kagum pada Kath. bagaimana cara dirinya bisa melepas Kath dengan Javier, jika dirinya sering menemui Kath dikala sendirian. seperti saat ini.
Kath merasa jika dirinya ditatap oleh Haven. dengan cepat Kath melihat Haven didepannya itu, hingga Haven tertangkap memandangnya.
"lo ngeliatin gue yaa?."
Haven tersenyum malu. Kath terkekeh. "ngefans lo? gue cantik kan?."
"iya lo cantik. cantik bangett." ucap Haven lembut.
"bisa aja lo." balas Kath.
Haven tersenyum tulus. "Kath"
Kath yang hendak membaca kembali bukunya, kembali memandang Haven.
"lain kali kita jalan bareng bisa gak lo? sekalian mau ada yang gue omongin sama lo."
Kath merasa suasana saat ini tidak baik² saja. Kath berdeham agar suasana tidak terlalu canggung. "mau kemana? sekarang aja kenapa? kan mumpung berdua nih." ujar Kath dengan senyuman kikuknya.
Haven menggeleng. "tempat dan waktunya kurang pas. kalau lo gak bisa gapapa sih, gue gak maksa."
"gue kabarin deh ntar kapan bisanya."
meski Kath sudah yakin jika dirinya tidak akan bisa jalan bareng dengan Haven. karna Javier memiliki banyak mata-mata dimana-mana.
Haven mengangguk.
"eh gue mau keluar nih, bosen gue disini. mau bareng gak? nyusul Ivy sama Taylor."
lagi Haven mengangguk. "yuklah, sekalian gue ke Kelvin.
Kath mengangguk lalu merapikan barang²nya.
___
sesampainya di Cafetaria Kath dan Haven menjadi pusat perhatian. padahal keduanya juga pernah jalan berdua disekitar kampus, namun entah mengapa sekarang menjadi pusat perhatian beberapa mahasiswa/i.
"nah kan si Haven, mentang² si Javier sibuk. malah seenaknya deketin Kath." ujar Hendy yang berada di Cafetaria juga bersama Denzel.
"modelan Haven kalau gak diajak berantem, gak bakal berhenti." celetuk Denzel.
"hai Kath." seru Ivy memanggil sambil melambaikan tangannya.
Kath menghampiri meja kedua temannya, diikuti oleh Haven dibelakangnya.
"eh ada Haven, hai." sapa Ivy.
"hai." balas Haven dengan senyumannya.
"kalian abis dari mana? kok bisa barengan?." tanya Taylor melihat Haven dan Kath bergantian.
"perpus." jawab Kath sembari mengambil kursi untuk di dudukinya.
"yaudah gue kesana dulu ya, bye gais." ujar Haven.
"bye Ven." jawab ketiga perempuan itu.
setelah Haven benar² jauh dari mereka, Ivy dan Taylor memandang sinis ke Kath. Kath terkesiap melihat tatapan dua temannya itu.
"mentang² Javier lagi sibuk, seenaknya berduaan sama Haven." ujar Taylor mengejek Kath
"apaan sih? nggak, itu cuma kebetulan aja dari perpustakaan."
"kebetulan aja terus. lo udah berapa kali gue kasih tau, kalau Haven deket² lo jangan diladenin. dia masih suka sama lo Kath." tutur Ivy ketus.
"ah, masa? dia anggep gue temen aja kok. itu kan isu dulu." elak Kath.
"terserah." balas Ivy dan Taylor bersamaan.
💖💖💖
Kath menunggu sopir untuk menjemputnya hari ini, melihat kesibukan Javier dirinya memutuskan untuk dijemput oleh sopir pribadinya.
hingga satu menit lewat, sopir Kath tidak kunjung datang. namun terlihat mobil Javier berhenti didepan lobby dimana Kath berdiri. tanpa basa basi Kath segera menaiki mobil Javier karna tak ingin ada mahasiswa/i yang melihat.
Javier melajukan mobilnya meninggalkan kampus.
"kok bisa kamu yang jemput? aku udah bilang sopir aku." tanya Kath dengan nada tidak sukanya
"udah aku kasih tau lewat mbok Inah, kalau kamu dijemput aku."
Kath terkejut tak menyangka. "kalau kamu yang jemput, kenapa gak bilang? biar aku gak nunggu di lobby. untung aja gak ada anak lain tadi."
"gimana tadi di perpus? lancar berduaannya?."
Kath terdiam tak segera menjawab. sedangkan Javier sudah memasang raut wajah seriusnya.
"do you like Haven?."
pertanyaan Javier membuat Kath terkejut. "kamu apaan sih? aku sama dia cuma temen gak lebih. aku tadi sama dia gak janjian, dia duluan yang nyamperin aku." jelas Kath dengan nada kesal.
"terus kenapa kamu ladenin? sampe bisa ke Cafetaria berdua juga?."
"karna tujuan aku sama Haven sama setelah dari perpus mau ke Cafetaria, yaudah kita bareng kesana."
"kalau kamu gak ladenin dia, dia gak bakal tuh lama² sama kamu."
"aku ngeladenin dia sebagai bentuk pertemanan aja, gak lebih Jav. kamu aja yang lebay, ngang-...Jav!" pekik Katherine
______________________________________
TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR BACA CERITAKU😘 SEMOGA SUKA DAN BETAH BACANYA SAMPAI SELESAI🤗💖
HAVE A NICE DAY 💖
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESMA Is My Secret Boyfriend
Fanfiction"Ngapain cemburu? Kan kamu udah jadi pemenangnya." -Javiero Aaron Ryder ⚠️all pict from pinterest and twitter