setelah mendapat pesan dari Audrey yang mengirim sebuah foto. Kath kaget, tidak menyangka, sedih, marah ada pada diri Kath. karna selama ia berhubungan dengan Javier, baru kali ini Kath mendapat masalah seperti ini.
Kath yang tadinya tiduran diatas kasur, kini duduk di kursi yang ada di balkon kamarnya. Kath memandang langit malam yang kebetulan banyak bintang² disana.
Kath tersenyum memandangi langit malam ini yang begitu indah. indah sekali tapi tidak dengan dirinya saat ini. air mata mengalir dari sudut matanya. iya, Kath menangis setelah melihat foto yang dikirim oleh Audrey. suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja saat ini.
apakah Javier sudah bosan dengannya? apakah Javier ingin meninggalkannya dalam waktu dekat? disaat Kath sayang dan cinta kepada Javier, kenapa Javier malah membuatnya kecewa dan sedih?
"bilangnya mau nelfon pas lagi senggang. tapi apa? kamu malah enak berduaan sama cewek lain." ucap Kath dengan senyuman mirisnya.
Kath menarik nafas dalam² kemudian menghembuskan perlahan. merasa sudah sedikit tenang Kath menghapus sisa air matanya. kemudian melangkah masuk kedalam kamarnya untuk istirahat dan menenangkan pikirannya meski itu tidak akan berhasil.
saat hendak merebahkan tubuhnya, sebuah panggilan masuk dari ponselnya berbunyi. Kath melihat layar ponselnya tertera nama "boyfie❤️". tanpa berpikir lama Kath langsung mereject panggilan itu kemudian menekan ikon silent pada ponselnya.
💖💖💖
Javier menendang sebuah botol yang ada di halaman hotel. menyugar dengan kasar rambutnya ke belakang. Audrey memergokinya saat bersama dengan Sally, sudah pasti Audrey melaporkan ini semua kepada Kath.
sudah 5× Javier menelfon Kath namun tidak ada tanda-tanda Kath mengangkat telfon darinya. pikirannya saat ini hanya pada Kath, ia tidak bisa fokus besok jika tidak menjelaskan sebenarnya pada Kath. ia tak ingin Kath-nya marah dan berpikir macam² tentangnya dan Sally.
"AAAARRRRGGGHHHHH."
Sean yang menunggu Javier di lobby mendengar teriakan frustasi dari sahabatnya itu terkejut. Sean menghela nafasnya lalu melangkah menghampiri Javier untuk menenangkannya meski percuma saja nantinya.
"Jav, udah malem, gaenak sama yang lagi disini."
Javier berdecak mengabaikan perkataan Sean. Javier terus menelfon Kath meski hasilnya sama saja.
"besok kita ada pertemuan terakhir, setelah itu kita balik ke Jakarta. lo tenangin diri lo dulu, lo masih ada tanggung jawab besok."
"iya gue tau. tapi gue harus bisa jelasin sama Kath. gue gak mau Kath salah paham karna ini."
"percuma Jav, biarin Kath nenangin diri dulu. lo bisa jelasinnya besok, atau Kath sudah tidur sekarang makanya dia gak angkat telfon lo."
lagi-lagi Javier berdecak dan mengacak rambutnya kasar.
"seharusnya gue gak terima ajakan Sally." lirih Javier.
"udah telat. udahlah masuk, istirahat Jav. jangan sampe lo besok kenapa-napa."
Sean pindah posisi kebelakang Javier lalu kedua tangannya memegang punggung Javier dan mendorongnya. pasrah. Javier melangkah masuk kedalam hotel meski pikiran dan hatinya tidak baik-baik saja.
💖💖💖
Jakarta, 12.30 WIB
kedua teman Kath dan Javier sudah mengetahui mengenai kejadian semalam. mereka tau karna mendapat info dari Sean dan Audrey. kini mereka berempat menemani kegalauan Kath di cafetaria.
tak ada yang berani mengajak Kath berbicara terlebih dahulu. melihat Kath sedari tadi hanya diam membuat mereka ikut diam tak ingin membuat Kath marah pada mereka.
"awas aja kalau sampe Sean ikutan nyari cewe." ucap Ivy dengan nada pelan.
"abang Sean lo setia, lo tenang aja." sahut Hendy.
"terus si Javier kagak setia gitu?!." sahut Taylor.
"sebenernya si Javier setia, cuma gatau kenapa kok bisa dia semalem berduaan sama tuh cewek."
mereka mengobrol dengan intonasi pelan agar tidak mengganggu Kath.
"halah, kalian satu geng udah pasti sama aja." ujar Taylor menatap tak suka ke arah Hendy dan Denzel.
"lo jangan menjamak dong, meski kita satu geng gak harus disamain juga. tapi gue yakin itu Javier gak sengaja atau niat nolongin aja sih." sungut Denzel.
"mungkin si Javier kebetulan keluar terus gak sengaja nolongin tuh cewek." ucap Hendy.
"nolongin buat apaan coba?, udah ah males, mending bahas lain." putus Taylor.
"hari ini mereka dah pada mau balik, kita tunggu aja gimana kelanjutannya. noh lihat si Kath cuma liatin makanannya." tunjuk Denzel dengan dagunya.
Taylor dan Ivy mencoba mengajak mengobrol Kath dengan menyuruh makan siang.
"Kath, lo gak makan tuh nasi? makan gih, abis itu pulang." ucap Ivy lembut.
Kath tersadar dari lamunannya, lalu langsung beranjak dari duduknya.
"gue duluan ya, buat makanannya bisa kalian makan. duluan gais."
Kath pergi tanpa menunggu jawaban dari keempat orang disana. selesai mengabari sang sopir Kath langsung pamit pulang terlebih dahulu kepada teman-temannya. dirinya butuh ketenangan dan waktu sendiri untuk saat ini.
____
Kath melihat mobil pribadinya yang dikendarai sopirnya sudah terparkir di depan lobby kampus. Kath mempercepat langkahnya untuk mendekati mobilnya.
sebuah cekalan tangan pada lengan Kath menahan langkah Kath. Kath segera melihat siapa orang itu.
"buru² banget?."
Kath hanya tersenyum tipis lalu melepas cekalan orang itu.
"gimana kabar lo? baik-baik aja?. udah lama kita gak saling tegur sapa."
"baik."
"sebenernya gue mau ngajak lo jalan hari ini, cuma lo udah dijemput. next time aja kali ya."
"sorry Haven, gue ada urusan. next time kalau ada waktu kosong gue kabarin lo." ucap Kath sekenanya, intinya ia ingin segera cepat pulang.
"oke, hati-hati dijalan."
"thanks."
Kath segera melangkahkan kakinya meninggalkan orang itu yang ternyata Haven. akhirnya Haven ada keberanian menyapa Kath terlebih dahulu setelah beberapa hari ini mereka tidak saling bertegur sapa perihal masalahnya dengan Javier.
______________________________________
TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR BACA CERITAKU😘 SEMOGA SUKA DAN BETAH BACANYA SAMPE SELESAI💖🤗
HAVE A NICE DAY AND HAPPY SATNIGHT GAIS💖
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESMA Is My Secret Boyfriend
Fanfic"Ngapain cemburu? Kan kamu udah jadi pemenangnya." -Javiero Aaron Ryder ⚠️all pict from pinterest and twitter