hari ini sudah hari kedua Javier masuk kuliah setelah libur karna kejadian waktu itu. Javier sedari kemarin sudah disibukkan dengan tugas kuliah dan tugasnya sebagai BEM kampus.
Kath juga tidak mengganggu kesibukan Javier selama didalam dan diluar kampus. meski Javier dari kemarin menawarkan untuk pulang bareng, Kath menolak karna tak ingin mengganggu Javier.
saat ini Kath berada di sport hall untuk melihat anak UKM olahraga yang sedang bermain basket. Kath ke tempat ini sendirian karna Ivy dan Taylor berada di perpustakaan untuk kerja kelompok. sedangkan Audrey sibuk di kantor BEM.
Kath menikmati tontonannya disana sambil ditemani segelas vanilla latte yang dibelinya tadi di cafetaria kampus. sesekali dirinya juga membuka dokumen² di laptopnya untuk dicek kembali.
suara notifikasi dari ponselnya berbunyi, Kath segera melihat ponselnya. terdapat sebuah pesan dari sang kekasih.
Boyfie❤️
kamu dilihat dari jauh aja udah cantik yaa.Kath langsung terkesiap dan mencari keberadaan Javier dimana. pipinya sudah bersemu merah karna pesan Javier.
Boyfie❤️
gausah nyari aku dimana, kamu gak bakal tau aku ada dimana.Kath terkekeh melihat isi di layar ponselnya. ia gemas pada Javier sekarang ingin ia pukul Javier karna sudah membuat dirinya blushing sendirian di sport hall.
untung saja tribun yang diduduki oleh Kath agak lengang tak banyak diisi oleh mahasiswa/i.
Boyfie❤️
nanti sebelum pulang, aku tunggu kamu di mobil seperti biasa.Kath menghela nafas dan jari jemarinya dengan lincah mengetik pesan balasan untuk Javier.
Kath
siap captain!.😚setelah membalas itu, Kath ingin pergi dari sport hall. dirinya sudah merasa bosan disana, ia ingin menyusul kedua temannya yang berada di perpustakaan.
___
"Jav, lo ngapain berhenti disini? mau nonton anak basket?." tanya Sean yang melihat Javier tiba² berhenti di depan pintu masuk sport hall.
Javier dan Sean kebetulan berjalan disekitar koridor sport hall menuju kantor BEM. Javier tak sengaja melihat keberadaan sang kekasih disana sendirian. berhentilah Javier dan mengirimkan pesan gombalannya kepada kekasihnya itu yang mudah salting.
"Jav, ah elah nih anak." gerutu Sean. "lo napa senyum² sendiri sih?!."
Javier yang tersadar menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan langkahnya. Sean hanya menggeleng keheranan melihat tingkah Javier.
___
di ujung pertigaan koridor, Sean dan Javier bertemu dengan Kelvin dan Haven. Haven dan Javier saling memandang sinis. Kelvin dan Sean langsung menarik keduanya masing² agar cepat berjalan.
"ini kampus, jangan bikin onar disini." ujar Sean memperingati.
Javier menghembus nafasnya kasar lalu melangkahkan kakinya cepat. Sean hanya bisa mengekori.
💖💖💖
Kath tengah duduk bersantai di ruang tengah nonton film favoritnya sambil makan cemilan di pangkuannya.
"diluar ada gofood tuh, katanya atas nama lo." ucap James Bart adik laki-laki Kath.
Kath mengerutkan keningnya dan menghentikan aktivitas makannya. "gue? perasaan gue gak pesen makan deh."
"lah tuh diluar ada gofood." ujar James yang duduk disebelah Kath dan mengambil cemilan dipangkuan Kath.
"awas aja kalau sampe lo boong." ancam Kath. pasalnya sang adik suka sekali menjailinya.
"iyee, kalau beneran lo kudu bayar ke gue."
"duit mulu lo." ujar Kath sebelum dirinya melanjutkan untuk pergi ke depan.
___
benar yang James bilang. Kath melihat keberadaan seorang lelaki dengan jaket hijau lambang aplikasi ojek online yang menyediakan pesan antar makanan.
"permisii?."
lelaki itu menoleh dan memberikan salam sopan kepada Kath. lelaki dengan penampilan sangat tertutup menurut Kath. karna lelaki itu menutup sebagian wajahnya juga ditambah memakai helm.
"maaf pak, saya tidak merasa memesan makanan apapun itu." ucap Kath rada takut.
"ini saya dapat pesanan sesuai alamat ini, dan atas nama Katherine Lean."
"iya itu nama saya, cuma saya gak merasa pesan makanan."
"terus ini gimana dong kak? rugi dong saya bayarnya ini?. mana uang saya juga pas-pasan.
"yaudah gapapa, biar saya ganti. ini berapa semuanya?."
"tapi bayar gantinya bukan dengan uang."
Kath dibuat semakin bingung oleh lelaki aneh di hadapannya ini.
"terus?." tanya Kath sedikit ketus.
lelaki didepannya membuka satu persatu penutup dikepalanya juga penutup di sebagian wajahnya.
Kath menganga tak percaya saat tau orang itu siapa. sedangkan lelaki itu sudah terkekeh melihat ekspresi Kath.
"saya maunya dibayar dengan cium disini kak." ucap lelaki itu menunjuk bibirnya.
Kath memukul lengan lelaki itu. "astagaaa, niat banget yaaa."
Javier terkekeh begitupun Kath. ya orang itu adalah Javier kekasihnya.
"gimana nih jadi gak bayar gantinya?!." ucap Javier dengan nada pintanya.
Kath terkekeh geli. "ogah. ih kamu apaan sih pake gini segala?!."
"biar beda dong."
"apaan sih."
"jadi gak nih dibayarnya?."
Kath tersenyum malu dan memalingkan wajahnya.
"yaahh, aku kira beneran bakal dibayar."
Kath kembali menatap Javier, sedetik kemudian Kath mengecup bibir Javier.
cupp
Javier tersenyum kemenangan sedangkan Kath sudah malu.
"udah gitu doang?." ejek Javier sambil menaik turunkan kedua alisnya.
Kath menatap kesal Javier. lalu mlengos meninggalkan Javier diluar.
"serius nih aku ditinggal? dibiarin gitu aja?." ucap Javier lantang karna Kath sudah agak jauh dari ia berdiri.
Kath menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Javier. "ayo masuk."
Javier terkekeh lalu melangkahkan kakinya memasuki rumah mewah itu.
______________________________________
TERIMAKASIH SUDAH BACA CERITAKU😘 SEMOGA SUKA DAN BETAH BACANYA SAMPAI SELESAI💖🤗
HAVE A NICE DAY💖
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESMA Is My Secret Boyfriend
Fanfiction"Ngapain cemburu? Kan kamu udah jadi pemenangnya." -Javiero Aaron Ryder ⚠️all pict from pinterest and twitter