malam ini Javier pergi ke sebuah tempat yang sering dikunjungi oleh Haven. Javier sudah tidak bisa tinggal diam melihat Haven yang selalu berusaha mendekati kekasihnya itu.
Javier menutup pintu mobilnya, lalu memasuki sebuah club malam. Javier memasuki tempat itu yang dipenuhi banyak orang, suara musik keras yang berdentuman, dengan penerangan lampu yang remang² serta gemerlap lampu warna-warni.
Javier mencari keberadaan lelaki tersebut. hingga tak lama kemudian ia menangkap sosok lelaki yang dicarinya tengah duduk di sofa dengan banyak gelas didepannya. Javier yakin jika Haven sudah meminum banyak bir.
"ekhm."
Haven sedikit terkejut dengan kehadiran Javier malam ini. dirinya beranjak dari duduknya dan memandang heran Javier.
"ada urusan apa nih? tumbenan banget nyari gue sampe kesini?." ujar Haven dengan tatapan mengejek.
Javier tersenyum smirk. "gimana? masih belum puas deketin cewek gue?."
Haven hanya menatap sengit Javier. mendengar Javier berucap seperti itu, Haven tidak suka. karna dirinya memang belum sepenuhnya merelakan Kath untuk Javier.
"gue kesini langsung ke intinya aja. gue cuma mau bilang, stop buat deketin Kath cewe gue!." tegas Javier dengan tatapan tajamnya.
Haven membalas tatapan tajam Javier.
"karna Kath selamanya akan milih gue, dan akan menjadi milik gue." ucap Javier serius.
Haven tersenyum sinis. "lo gak bakal tau ke depannya gimana, jadi jangan anggap lo berhasil mengambil Kath dari gue."
Javier masih bisa santai. "banyak cewek diluar sana yang cocok sama lo, dan Kath gak cocok dengan cowok modelan seperti lo."
"gue cuma maunya Kath, dan gue akan terus berusaha merebut Kath dari lo. dan Kath akan luluh sama gue."
"shit!." Javier sudah tidak bisa menahan kekesalannya.
satu tonjokan keras melayang di wajah Haven. Haven meringis lalu menatap tajam Javier.
"kenapa? lo merasa tersaingi?." tanya Haven dengan suara masih santainya dan senyum smirknya.
"gue tegaskan lagi sama lo, jangan berani deketin Kath lagi." tegas Javier menunjuk wajah Haven.
"gue udah berusaha buat lupain dan relain Kath buat lo. tapi apa? gue masih cinta sama dia, gue gagal buat relain dia buat lo." ucap Haven serius.
"Kath perempuan pertama yang bisa menarik perhatian gue, perempuan baik dan cerdas yang gue temui di kelas. perempuan sempurna yang gue temui. jujur gue susah buat relain Kath buat lo." tambah Haven.
Javier masih terus menatap tajam ke arah Haven.
"jadi lo gak berhak ngelarang gue buat jauhin dia. dan gue minta sama lo jangan pernah ngelarang Kath buat menemui gue."
Javier terkekeh.
"lo pasti tau tadi Kath dapet sesuatu dari gue. dan itu gaun yang gue simpen selama semester awal untuk Kath. setelah tau Kath jadian sama lo, gue urungkan niat gue buat ngasih gaun itu ke dia."
"tapi makin kesini, gue bener² gak bisa relain dia untuk lo. akhirnya gaun itu gue kasih ke dia, dan gue harap jangan lo larang dia pakai itu."
Javier tersenyum sinis, menggeleng.
"dan gue akan terus berusaha sampai Kath bisa sama gue."
Javier memberi pukulan lebih keras dari sebelumnya pada Haven. dan Haven tidak tinggal diam, dia membalas pukulan keras Javier. keduanya adu jotos di sebuah club malam. suasana di dalam ricuh saat kedua lelaki sama-sama emosi.
"anjing, Haven Javier?!!." kaget Kelvin lalu segera menelfon Sean teman Javier.
suara teriak ketakutan wanita-wanita yang ada disana membuat suasana semakin ricuh. tidak ada yang berani melerai kedua lelaki itu.
hingga pihak keamanan club datang dan melerai keduanya. Javier dan Haven babak belur di wajahnya, gemuruh nafas mereka masih sama² belum stabil. pihak keamanan membawa kedua orang itu keluar.
saat sampai diluar, ketiga teman Javier datang dan membantu Javier yang sudah sempoyongan dibantu dua pihak keamanan.
"anjirr Javier?!!." suara Hendy kaget melihat luka lebam diwajah Javier, serta baju yang sudah berantakan.
Sean melihat keberadaan Haven yang juga sama babak belur disana dengan didampingi dua pihak keamanan.
"lo berdua berantem?!." tanya Sean dengan suara keras.
Kelvin memang tidak memberi tahu lebih jelas pada Sean. Kelvin hanya bilang jika Javier tengah mabuk berat di club.
tapi saat Sean dkk datang Javier bukan mabuk berat melainkan telah berantem dengan Haven.
"bangsat gak ngajak²!." seru Denzel bersungut-sungut.
"bantuin." perintah Sean pada Hendy dan Denzel.
ketiga lelaki itu membantu Javier untuk duduk di kursi penumpang mobil Javier. Sean yang mengendarai mobil Javier, Hendy dan Denzel menaiki mobil Sean.
dua mobil itu meninggalkan halaman parkir club menuju rumah Javier. dan ketiga cowok itu tidak memberi tahu kejadian ini kepada Kath, biarkan Javier yang memberi tahunya nanti.
______________________________________
TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR BACA CERITAKU😘 SEMOGA SUKA DAN BETAH BACANYAAA🤗💖
JIKA ADA SARAN DAN KRITIK BISA KIRIM PESAN LANGSUNG KE AKU🤗❤️
HAVE A NICE DAY💖
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESMA Is My Secret Boyfriend
Fanfiction"Ngapain cemburu? Kan kamu udah jadi pemenangnya." -Javiero Aaron Ryder ⚠️all pict from pinterest and twitter