sudah 1 minggu setelah obrolan Kath dan Audrey saat itu di Restaurant perihal hubungannya yang masih tidak dipublish. dari kemarin Kath juga masih memikirkan hal ini hingga ia sempat cuek dengan pada Javier.
Kath memikirkan apakah ia nantinya bisa melawan semua komentar negatif dari banyak orang setelah ia memberi tahu jika sudah berpacaran dengan Javier?. ia masih takut, mental Kath masih belum bisa melewati itu semua.
saat ini Kath berada di apartemen Javier untuk makan malam bersama. Kath duduk di kursi sofa menunggu Javier yang sedang memasak ramen pedas untuk mereka makan bersama.
dan Kath akan membicarakan ini kepada Javier. mendengar penjelasan dari Audrey kemarin, ia juga merasa tidak enak kepada Javier karna ini semua hasil keputusannya sendiri. keputusan untuk menyembunyikan hubungannya dari banyak orang.
"ramen sudah mataangg." seru Javier sambil membawa nampan berisi dua mangkuk berisikan ramen dan dua minuman soda kaleng.
Javier menaruh itu di atas meja dan duduk lesehan dibawah. Kath ikut duduk dibawah dengan senyum merekah.
"mmmm pastii enak niihh, yang masak chef Javiero." ujar Kath meledek.
"ini pujian atau ngeledek?." Javier memasang wajah datarnya menatap Kath disebelahnya.
Kath terkekeh,. "lah pujian dong."
Javier tak menggubris Kath. ia menyendok kuah ramen duluan dengan wajah kesalnya. Kath masih setia memandangi Javier yang sudah siap untuk makan ramennya.
Javier memakannya dengan lahap. tak henti²nya Javier bergumam akan kenikmatan ramen yang ia bikin itu. Katherine memandangnya dengan senyum lebarnya.
"aku tau aku makin tampan, gausah diliat mulu bisa gak? aku malu." ujar Javier yang masih menunduk menikmati ramennya.
Kath terkekeh lagi, "lahap banget sih makannya, jadi suka liatnya."
"ya karna dari kemarin aku gak makan mikirin kamu. lagian tiba² cuek gitu kan aku bingung." tutur Javier.
"maaf ya."
Javier mengangkat kepalanya dan mengernyitkan keningnya. "maaf buat apa? kemarin? udah biasa juga aku dicuekin tiba² sama kamu." Javier kembali akan melahap ramennya.
"maaf buat semuanya."
Javier yang akan memasukkan ramennya kedalam mulutnya batal karna ucapan Kath. Javier sedikit menggeser ramennya ke tengah meja agar tidak tumpah. dan kini ia memusatkan perhatiannya pada Kath.
"maaf buat semuanya?, kamu kenapa sih?. kamu tuh nggak ada salah kok." ucap Javier serius.
"maaf kalau udah egois sama hubungan kita, maaf udah bikin kamu tertekan karna hubungan ini, ma—..."
Javier mencium kening Kath membuat Kath menghentikan ucapannya.
"kamu habis ketemu siapa selama 1 minggu ini?, terus ada yang ngancem kamu? siapa?." tanya Javier serius.
"nggak ada yang ngancem Javier..."
"terus kenapa tiba² gini?, aku gak merasa tertekan nggak sama sekali aku enjoy jalaninnya. terus apa tadi? kamu egois? aku juga pernah ada egois sama kamu sayang." ucap Javier lembut.
"aku tau kamu pengen kan hubungan kita gk disembunyiin. yaudah ayo nggak papa kamu kasih tau sama mereka, aku udah siap kok."
Javier dibuat bingung oleh Katherine yang tiba² ini. pasalnya ia sudah lama tidak mengungkit hubungannya yang belum di publish. karna menurutnya itu sama saja membuat Kath sedih. dan benar saja, saat ini Kath sedih karna hubungannya.
"aku udah lama nggak ungkit tentang ini karna aku tau kamu gasuka bahas ini. tapi kenapa kamu sekarang malah bahas hal ini?."
"ya karna aku gak mau buat kamu tertekan sama hubungan ini. aku sadar aku udah egois untuk nahan jangan dipublish. makanya kalau kamu pengen publish hubungan kita ayo, aku udah siap Jav."
"aku nggak tertekan sama sekali Katherine, aku enjoy. aku udah nerima dengan hubungan kita ini yang backstreet."
"kamu bohong Jav, pliss jujur sama aku. jangan ada yang disembunyiin dari aku."
Javier membuang nafasnya kasar. "ngapain aku bohong sama kamu, aku jujur, aku emang bener² enjoy dengan hubungan kita ini."
"aku gak mau kehilangan kamu, aku masih belum siap buat ditinggal kamu. jadi aku udah siap buat publish hubungan ini biar kamu gak tertekan jalaninya sama aku."
Javier merengkuh Kath untuk memeluknya.
"siapapun orang itu yang udah bikin kamu gini, aku janji gak akan maafin dia." ujar Javier serius.
"maafin akuu." lirih Kath sambil memeluk Javier.
"udah udah, jangan bahas ini lagi. stop jangan bahas lagi okee." ucap Javier menenangkan Kath.
"kita lanjut makan ya, makanan kamu masih belum ke sentuh. yuk makan, udah lupain masalah barusan." sambil melepas pelukannya. Javier mendekatkan piring kepada Kath.
Kath akhirnya memakan makanannya meski pikiran dan hatinya tidak merasa tenang.
______________________________________
TERIMAKASIH BANYAK ATAS WAKTUNYA💐
TERIMAKASIH BUAT KALIAN YANG UDAH BACA CERITAKU SAMPAI SINI🥺❤️ SEMOGA MASIH TETAP SUKA YAA SAMPAI CERITANYA SELESAI😚🥲
HAVE A NICE DAY GAIS 💐💕
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESMA Is My Secret Boyfriend
Fanfiction"Ngapain cemburu? Kan kamu udah jadi pemenangnya." -Javiero Aaron Ryder ⚠️all pict from pinterest and twitter