Haechan masuk ke dalam rumah sambil menenteng dua papper bag di tangan nya. Wajah nya begitu sumringah dengan mata yang berbinar senang.
Nono yang baru saja menyelesaikan les piano nya menghampiri Haechan dan mengecek apa yang Haechan bawa."Astaga Nono! Ini punyaku!"
"Echan tidak membeli untuk Nono?"
Haechan menggelengkan kepala nya. Ia kemudian melangkah menuju ruang santai dimana Jeno, Mark dan Jackson berada.
Dug!
Haechan menyimpan dua papper bag besar di atas meja dan tersenyum bangga.
"Apa yang kau beli babe?" Tanya Mark.
Haechan memberikan bil tagihan pada Jeno. Total semua nya 287juta won. Mark dan Jackson membelalakkan mata mereka.
"Kau?!"
Haechan menaikan kedua alis nya dengan seringaian.
"Kau bilang tadi aku boleh membeli apa yang aku inginkan. Itu yang aku inginkan. Cepat bayar."
Jeno menghela nafas nya.
"Mark, gaji mu akan aku potong 50% lima bulan ke depan."
"WHAT?!!!"
"YAK!!! KAU KENAPA MEMOTONG GAJI KEKASIHKU?!!"
"Lee Haechan, jika seperti ini nama nya kau sudah kurang ngajar!"
Haechan berdecak kesal. Si surai pink terkekeh menatap Haechan dengan wajah kesal nya.
"Itu akibatnya karena kau tidak membawa makanan untukku" ucap Nono membuat Haechan semakin kesal.
Mark menampakkan wajah sedih nya.
"Nono, sudah malam. Pergilah tidur" titah Jeno pada sang adik.
Nono menaikan satu alis nya dengan bertanya.
"Nono belum mengantuk. Lagi pula, Jeno belum memberikan Nana pada Nono."
Jeno menghela nafas nya.
"Besok aku akan mengusahakan nya. Sekarang pergilah tidur."
Nono berdecak kesal. Ia pun bangkit dari duduk nya kemudian berjalan menuju lantai dua.
"Apa yang kau dapatkan, Lee Haechan?" Tanya Jeno pada Haechan.
Haechan menyimpan ponsel nya di atas meja. Jeno, Mark dan Jackson mencondongkan tubuh mereka menatap vidio di layar ponsel Haechan.
"Dugaan kita benar, dia anak bungsu presiden. Nama asli nya Na Jaemin. Itu yang aku dapatkan saat berada di ruangan milik ibu presiden."
Jeno mengambil ponsel Haechan.
"Ini belum terlalu kuat bukti nya. Aku butuh banyak bukti."
Haechan berdecak.
"Bukti apa lagi yang kau mau?"
"Pernyataan langsung dari orang yang mengetahui siapa Nana."
"Untuk apa? Bukankah itu cukup meyakinkan?"
Jeno mengangguk "Yeah, memang ini cukup meyakinkan. Tapi aku menginginkan data lebih rinci terkait Nana."
"Lalu apa yang akan kau lakukan?"
"Aku hanya ingin berteman dengan nya."
Jeno terkekeh, di balik ucapan nya itu terdapat sebuah arti yang cukup besar.
"Kau yakin hanya menjadikan nya teman?" Tanya Mar.
Jeno kembali terkekeh, mengambil gelas berisi wine dan meminum nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed🔞
RomanceTidak ada yang tidak bisa Lee Jeno lakukan termasuk mencari cara untuk mendapatkan anak bungsu dari seorang Presiden. Konten dewasa!