Haechan melangkah kan kaki nya menuju lantai dua. Dia harus mengecek Jaemin apakah pria cantik itu sudah bangun atau belum. Nono mengikuti langkah Haechan dari belakang. Sadar ada yang mengikuti nya, Haechan berbalik dan berdecak pinggang saat melihat Nono tersenyum dengan gemas sambil memangku Ace dan Bibble."Turunkan mereka Nono-ya, mereka juga ingin bermain" ucap Haechan memerintah si bungsu Lee.
Nono mengerucutkan bibir nya kesal. Ia pun menurunkan dua peliharaan nya.
"Baju mu jadi terkena bulu Ace dan Bibble. Cepat bersihkan, minta Renjun membersihkan nya" ucap Haechan.
"Tapi Nono ingin bertemu princess" ucap nya merajuk.
"Princess mu akan marah jika ada sehelai bulu di baju mu itu."
Nono berdecak kesal. Ia pun menghampiri kamar nya dimana Renjun baru saja selesai membereskan kamar si bungsu.
Haechan menggelengkan kepala nya. Ia membuka pintu kamar Jeno dengan perlahan. Ternyata Jaemin sudah terbangun. Si cantik tengah tidur menyamping sambil melamun. Sadar suara derap langkah mendekati nya. Jaemin pun mendongak, ia tersentak saat melihat Haechan berada di depan nya.
"Hai, perkenalkan. Aku Lee Haechan. Sepupu Jeno yang akan membantumu" ucap Haechan dengan senyuman manis nya.
Jaemin terdiam. Ia mencoba untuk duduk. Haechan membantu nya dan setelah Jaemin bersandar di headboard, tangan Haechan di singkirkan oleh tangan Jaemin.
"Umm, kau akan sarapan disini atau di meja makan?" Tanya Haechan sedikit canggung karena aura Jaemin yang menyeramkan.
Jaemin tidak menjawab. Ia mengalihkan tatapan nya keluar jendela.
"Umm Jaemin-ssi, Jeno berpesan padaku untuk memastikan mu sarapan. Kau biasa sarapan apa? Ada alergi? Agar maid menyiapkan nya sesuai dengan keinginan mu."
Mendengar ocehan Haechan membuat telinga Jaemin berdengung. Ia kesal. Sungguh, pria di depan nya itu menganggu Jaemin.
"Jaemin-ssi?"
Jaemin menoleh ke arah Haechan dengan wajah tak bersahabat. Menyadari hal itu Haechan terkekeh canggung dan mengusap tengkuk nya yang tak gatal.
"Katakan pada tuan mu, biarkan aku pergi dari tempat jahanam ini!" Ucap Jaemin dengan nada penuh penekanan.
Haechan mengerjapkan mata nya sambil menatap ke sekitaran ruangan. Hawa kamar ini mendadak sangat panas.
"Maaf Jaemin-ssi, kalau itu diluar tanggung jawabku. Aku hanya memastikan-"
"Aku tidak akan memakan makanan yang ada di rumah ini!"
Haechan menghela nafas nya.
"Tapi kau bisa sakit" ucap Haechan mencoba bersahabat dengan Jaemin.
"Biar saja. Supaya aku di bawa ke rumah sakit dan bisa kabur!"
Haechan menatap ke kaki Jaemin yang tertutup selimut abu-abu tebal itu. Jaemin menatap arah pandang Haechan.
"Kau meragukanku? Kau mengira jika aku cacat dan lemah?"
Haechan membelalakkan mata nya. Ia melambaikan tangan nya dengan gusar.
"T-tidak! Kau salah paham. Oh astaga, apa yang harus aku lakukan?!" Haechan mendesah sambil merengek.
Jaemin benar-benar menguji kesabaran nya.
"Baiklah jika kau tidak ingin sarapan. Setidaknya aku sudah membujuk mu untuk makan. Biar saja Jeno kembali pulang dan memaksamu" ucap Haechan melangkah pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed🔞
RomanceTidak ada yang tidak bisa Lee Jeno lakukan termasuk mencari cara untuk mendapatkan anak bungsu dari seorang Presiden. Konten dewasa!