Obsessed 27

5.6K 604 44
                                    

Jeno merebahkan tubuhnya yang lelah di tempat tidur. ia masih menggunakan setelan kerjanya dan belum juga melepasnya. pintu terbuka, perempuan dengan pakaian super minim itu masuk kedalam kamar sambil membawa ember stainless isi es batu , dua gelas kecil dan dua botol wine. Jeno mendudukan tubuhnya, ia menatap sekretaris baru nya dengan diam.

"presdir, silahkan dinikmati" ucap wanita itu dengan senyuman manisnya.

"terima kasih."

"perlu aku temani?" tanya wanita itu.

Jeno berdiri, ia menghampiri sofa dan duduk disana. Jeno menatap sekretarisnya kemudian mengangguk.

"tidak perlu. biar aku yang menemaninya" ucap Mark masuk kedalam kamar Jeno.

Jeno berdecak, kedua karyawannya ini tidak tau sopan santun. masuk kedalam kamarnya tanpa mengetuk pintu.

"kembalilah" perintah Jeno pada si wanita itu.

"baiklah, presdir."

wanita itu pamit dan menutup pintu. Mark duduk disamping Jeno.

"aku tau kau sangat stress, tapi ingat suamimu di rumah Lee" ucap Mark menuangkan satu es batu kedalam gelas kemudian disusul wine.

Jeno terkekeh.

"siapa? Jaemin maksudmu?"

"siapa lagi? suamimu hanyalah dia" ucap Mark memberikan gelas kecil itu pada Jeno.

"aku ragu jika dia memikirkanku. sudah hampir satu tahun dia bersamaku. namun sikapnya masih ketus dan dingin. apa yang harus aku lakukan lagi Mark?" tanya Jeno dengan wajah benrantakan.

Mark menghela nafasnya.

"usahamu masih kurang Lee" ucapnya.

Jeno tertawa hambar.

"aku membantunya untuk bisa berjalan kembali. aku juga tidak meminta hak ku padanya. aku melakukan hal yang tidak membuat nyawanya kenapa-kenapa" ucap Jeno.

"jangan lupakan jika kau menculiknya, Lee. kau menyekapnya, kau tak membiarkannya keluar rumah, tak membiarkannya menggunakan ponsel atau iPad dan semacamnya. kau mengurungnya di dalam mansion."

Jeno menghela nafas.

"aku tau. aku melakukannya karena aku mencintainya. aku tidak ingin ia pergi. jika aku memberikannya ponsel, bisa saja dia menghubungi keluarganya. jika aku membiarkannya keluar rumah, bisa saja orang suruhan Na Sehun mrlihatnya. tidak Mark, aku tidak ingin kehilangannya."

"lantas, kau bersikap seperti ini akan membuat Jaemin semakin jauh, Lee."

Jeno meneguk wine nya.

"aku ingin istirahat sejenak. mencintai sendirian itu melelahkan, Mark."

Mark diam. ia menatap atasan sekaligus sahabatnya itu.

"baiklah. kalau begitu ayo, aku temani kau untuk minum. besok kita tidak ada kegiatan apapun."

Jeno mengangguk. ia menggumamkan kata terima kasih.

*****

Jerman.

Jaemin baru saja bangun tidur. ia meringis pelan, kepalanya pusing. ahh iya, semalam Jaemin sempat menangis, entah karena apa. yang jelas suasa hatinya tidak baik setelah menelpon Jeno kemarin. Jaemin terduduk, saat Haechan mengetuk pintu.

"ingin sarapan di meja makan atau dikamar?" tanya Haechan.

"dikamar. ah ya, tolong katakan pada dokter jika hari ini aku ingin sendiri dulu" ucap Jaemin.

Obsessed🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang