Jaemin menggelengkan kepalanya ketakutan karena ditatap oleh Jeno yang tengah menatapnya dengan seringaian. Mata Jeno menatap pada bibir Jaemin yang sedikit terbuka. Ibu jari nya menyentuh bagian bibir bawah yang lembut dan sedikit tebal."a-aku mohon..."
Jeno tertawa kecil.
"kau yang memulai duluan sayang. aku tidak akan terpancing jika kau tidak lebih dulu memancing emosiku, Jaemin. aku akan membuktikan padamu, jika menjadi gay tidak seburuk itu. kau akan menikmati semua sentuhanku, dan akan berteriak menikmati setiap gerakan ku dalam dirimu" ucap Jeno dengan deep voicenya.
tubuh Jaemin meremang, ia mencengkram bahu Jeno dan menahannya sekuat tenaga.
"maafkan aku, aku tidak bermaksud menyinggungmu. a-aku takut, k-kau tau jika aku sangatlah lemah, a-aku tidak berdaya untuk melawanmu, sebab itu perkataanku diluar kendaliku. maafkan aku, ahjussi" isak nya.
Jeno menyentuh pipi Jaemin dan menekannya.
"kau pikir dengan permohonanmu ini, aku akan melepaskanmu begitu saja? bukankah kau tau jika aku menginginkan seorang anak dalam rahimmu?"
Jaemin menggelengkan kepalanya dengan ribut.
"jangan, jangan buat aku hamil. aku tidak ingin. aku mohon, a-apkah kau tidak malu jika anak ini terlahir cacat sepertiku?"
Jeno tertawa, ia semakin mendekatkan wajahnya pada Jaemin.
"sayang, kau seperti ini karena kecelakaan, bukan cacat sedari lahir."
Jeno mengecup pipi Jaemin.
"jangan buang waktu. persiapkan dirimu."
Jeno berlutut, ia membuka pakaiannya di depan Jaemin. Jaemin memejamkan matanya, Jeno tersenyum miring. ia turun dari tempat tidur dan membuka celana tidurnya. menindih kembali tubuh Jaemin.
"nikmati setiap sentuhanku sayang. kau pasti akan menikmatinya" ucap Jeno menurunkan piyama tidur Jaemin hingga terlihat tulang bahunya yang begitu sexy.
"Na Jaemin, kau terlihat sangat sexy sayang."
Jaemin membuang pandangannya, ia memejamkan matanya saat wajah Jeno terbenam di lekukan lehernya. kedua tangan Jaemin masih berusaha untuk mendorong Jeno. namun tenaga Jeno tak sebanding dengan tenaganya.
"mmhh~~"
Jaemin mendesah saat Jeno menghisap pelan lehernya. hidung bangirnya bermain dileher Jaemin membuat Jaemin kegelian.
Jaemin bergerak tak nyaman, ia mendorong bahu Jeno namun Jeno semakin masuk kedalam cekukan leher Jaemin.
"akhh!"
sontak Jaemin mendongak saat Jeno menggigit lehernya hingga membekas dengan tanda merah.
"j-jangan meninggalkan tanda apapun" ucap Jaemin.
Jeno menyeringai. selagi lidahnya bermain dileher Jaemin. tangannya membuka kancing-kancing piyaman Jaemin.
Jaemin menggelengkan kepalanya. ia tidak ingin, ia takut. Jaemin tidak ingin mengandung darah daging dari pria yang tidak ia cintai.
"a-ahjussi, aku mohon..."
Jeno menarik paksa piyama itu dan melemparknya. kini Jaemin shirtless, Jeno menarik dirinya, menatap Jaemin dibawahnya.
"Jaemin-aa, kau benar-benar indah" ucap Jeno dengan pandangan kekaguman.
Jaemin menutup dada nya. ia malu. ia alihkan pandangannya.
"a-ahjussi, aku mohon. aku akan menuruti apapun, tapi jangan ini. aku mohon, aku belum siap" ucap Jaemin menangis.
Jeno tersenyum miring. ia tarik kedua tangan Jaemin yang menutupi dadanya. Jaemin menahannya namun Jeno lebih kuat, alhasil kini Jeno dapat melihat bagaimana dada berisi nan putih itu terlihat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed🔞
RomantikTidak ada yang tidak bisa Lee Jeno lakukan termasuk mencari cara untuk mendapatkan anak bungsu dari seorang Presiden. Konten dewasa!