Hari ini Hendery di tugaskan untuk menunggu kamar Jaehyun. Semenjak kejadian kemarin. Taeyong di usir oleh kepala keluarga Na dan menyekap Jaehyun dengan keamanan yang tidak main-main. Bahkan siapapun di larang masuk ke kamar Jaehyun termasuk Jaemin.Hendery menatap Jaemin yang terduduk di kursi roda nya berada di depan nya. Ia mencoba untuk bertahan dengan wajah Jaemin yang penuh memohon sambil mengelus Bibble di pangkuan nya.
"Hendery, ku mohon. Aku ingin bertemu kakak ku. Hanya sebentar."
Hendery tetap diam tidak menjawab permintaan Jaemin. Jaemin menghela nafas nya. Sudah keempat kali nya ia memohon dan Hendery tidak juga berikan jawaban apapun.
Jaemin pun menyerah. Ia mendorong kursi roda nya kembali ke kamar dengan Bibble yang tertidur tenang di paha nya. Jaemin masuk ke dalam kamar nya. Ia menutup pintu dan mendorong kursi roda nya ke samping tempat tidur dan menidurkan Bibble di tempat tidur nya.
Jaemin mendorong kursi roda nya menuju balkon. Ia menatap kebun belakang rumah dengan helaan nafas nya. Angin malam membuatnya sedikit tenang.
"Membosankan. Andai aja aku mempunyai teman. Maksudku selain Julia. Julia menang cantik, tapi semenjak aku tau jika Julia menyimpan perasaan padaku, aku mulai merasa tidak nyaman saat bersama nya."
Jaemin teringat pada senyuman Nono. Tanpa sadar bibir Jaemin terangkar memikirkan si bungsu Lee.
"Nono, nama yang sangat lucu seperti orang nya. Dia benar-benar bisa melengkapi hidup seseorang. Wajah nya yang lugu dan senyuman nya yang sangat teduh. Aku jadi ingin bertemu dengan Nono lagi."
Srak!
Jaemin menoleh ke samping. Terdengar suara di samping bawah kamar nya. Tapi ia tidak menemukan apapun.
Pintu kamar Jaemin di ketuk.
"Masuklah. Tidak di kunci!"
Seorang maid masuk ke dalam kamar Jaemin membawa sebuah nampan cemilan. Jaemin menghampiri maid itu.
"Apa yang kau bawa?"
"Salad buah dan jus apel, tuan muda."
Jaemin mengangguk. Ia menyeritkan kening nya saat melihat sosok yang baru ia temui hari ini.
"Kau maid baru disini?"
Maid itu mengangguk sambil menunduk.
"Siapa nama mu?"
"Hwang Yeji, tuan muda."
"Ahh baiklah. Terima kasih Yeji."
Yeji mengangguk dan keluar dari kamar Jaemin. Yeji berjalan melewati Hendery kemudian ia memberikan kode tangan pada Hendery. Hendery menatap cctv di ujung ruangan. Tidak terlalu terlihat. Ia pun mengangguk saat Yeji melirik ke arah nya.
Di dalam kamar, Jaemin menyantap salad buah yang di bawakan oleh Yeji. Kedua mata Jaemin berbinar, ia menyukai nya. Salad buah yang tidak terlalu berasa susu namun tetap gurih rasa nya.
Si manis menghabiskan nya tanpa sisa dan meminum jus apel hingga tandas. Setelah itu, Jaemin simpan kembali piring dan gelas di nakas dekat pintu kamar. Bibble terbangun, si bulu putih itu melompat kesana kemari hingga berada di atas nakas dekat mangkuk dan gelas yang Jaemin simpan tadi.
"Bibble, turun. Nanti pecah" ucap Jaemin mendorong kursi roda nya untuk mengambil Bibble.
Bibble mengendus mangkuk itu dan tiba-tiba saja muntah beberapa kali membuat Jaemin panik. Jaemin segera mengambil Bibble dan mencoba untuk menenangkan kucing nya.
"Kau ini kan tidak suka yoghurt, Bibble. Apa yang kau lakukan astaga."
Bibble mendongak menatap Jaemin dengan kedua bola mata yang membesar. Seperti memberi isyarat namun Jaemin tidak mengerti. Jaemin mengelus tengkuk Bibble dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed🔞
RomanceTidak ada yang tidak bisa Lee Jeno lakukan termasuk mencari cara untuk mendapatkan anak bungsu dari seorang Presiden. Konten dewasa!