CHAPTER DUA

335 46 0
                                    

Terlambat lima belas menit. Laki-laki bernama Daniel Kim ini begitu tepat menyebutkan berapa menit ia terlambat. Leanna bisa membayangkan mungkin saja Daniel menghitung tiap menitnya sambil menunggu dengan dongkol. Kesan pertama yang sangat buruk.

"Saya minta maaf. Tadi -"

"Silakan duduk," sergah Daniel Kim dengan tenang. Tapi Leanna terlalu kaget mendengar instruksi itu dari mulut orang yang sejak tadi bersikap dingin padanya ini. Apakah artinya ia masih bisa melakukan wawancara?

"Kecuali kalau kamu gak mau melanjutkan interview, silakan pergi dan jangan berdiri di depan saya begini," imbuh Daniel Kim sekali lagi membuyarkan pikiran Leanna.

Gadis itu buru-buru bergerak menarik kursi dan duduk di hadapan Daniel Kim yang sudah memegang iPad dengan layar menyala. Leanna tak bisa melihat lebih jelas apa yang dilihat Daniel Kim di layar. Tapi menurutnya, sudah pasti itu CV yang ia kirimkan.

"Saya sudah lihat semua yang ada di CV kamu," ucap Daniel, "kamu gak pernah punya pengalaman jadi asisten pribadi. Gak pernah kerja di kantor juga. Dan gak ada riwayat bekerja di luar kota terutama Jakarta."

Leanna menatap Daniel dengan seksama sambil mendengarkan orang ini. Saat melihat Daniel, Leanna merasa wajah orang ini pernah ia lihat di suatu tempat. Entah di mana. Wajahnya memang terlihat seperti orang-orang Amerika. Terutama di bagian hidung yang mancung dan bola mata berwarna cokelat gelap. Sementara bentuk matanya yang sipit serta alis tipis dan tegas, membuat Daniel terlihat lebih seperti orang China atau Korea. Perpaduan yang sangat sempurna. Jika saja Daniel Kim bisa sedikit saja tersenyum ...

"Kenapa kamu berminat untuk melamar kerja menjadi asisten pribadi saya?" tanya Daniel Kim menarik Leanna kembali pada kenyataan.

"Karena menurut saya, ini merupakan pekerjaan menarik dan cukup menantang. Apalagi karena Anda seorang penulis terkenal, saya merasa sangat terhormat," Leanna menjawab dengan sangat percaya diri. Meskipun alasan sebenarnya adalah karena ia membutuhkan uang, dan sulit mencari pekerjaan di usianya yang ke-28 pada saat ini.

"Penulis terkenal? Kamu tahu novel-novel yang saya tulis?"

Leanna terdiam sejenak. Ia menelan salivanya merasa panik, tapi dengan kekuatan seadanya, Leanna berusaha untuk tenang lalu menjawab, "Saya tahu Dan.K adalah penulis yang banyak dibicarakan di internet"

Mendengar jawaban Leanna, Daniel sempat tersenyum sinis. Namun ia tak mau membuat rumit pertanyaan yang sebenarnya bukan bagian dari sesi wawancara.

"Kenapa kamu berhenti di tempat kerja terakhir kamu?" tanya Daniel masih menaruh perhatiannya ke layar iPad dan menulis sesuatu di sana.

"Karena saya merasa kalau saya perlu mencari pengalaman bekerja yang lebih jauh dari tempat tinggal. Bisa dibilang, keluar dari comfort zone," jawab Leanna penuh rasa percaya diri. Meskipun sebenarnya bukan begitu kejadiannya.

"Maaf ya, Kak Lea. Aku bener-bener butuh uang buat biaya lahiran anak pertama aku, makanya aku pakai uang dari bos itu. Aku pasti akan berhutang budi sama Kak Lea seumur hidup," ucap seseorang yang mengkambing hitamkan Leanna di tempat kerja hingga gadis itu dipecat hari itu juga. Meskipun Leanna merasa benci pada orang itu, tapi bukankah seorang bayi tidak memiliki salah apa-apa? Jadi, Leanna membiarkan dirinya dipecat. Daripada seseorang yang tak tahu diri ini. Bagaimana mereka akan mengurus bayi mereka jika dia dipecat?

"Sudah pernah melamar ke tempat lain sebelumnya?"

"Belum."

"Kenapa?"

"Saya ..." Leanna mengetukkan heels-nya sambil mengalihkan pandangan ke arah lain, sementara bibirnya tertutup rapat.

Lowongan Kerja:
- Lulusan S1 semua jurusan.
- Usia maksimal 27 tahun
- Tinggi badan 160 cm perempuan
- Tinggi badan 165 cm
- Berpenampilan menarik/Good looking
- Memiliki kendaraan pribadi

Sunshine in Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang