CHAPTER TIGA BELAS

188 35 5
                                    

Suasana tegang akibat perdebatan antara tim pemotretan dengan model akhirnya mereda. Permasalahan mereka pun terselesaikan saat Daniel Kim benar-benar setuju untuk menggantikan model laki-laki sebelumnya.

Pemotretan dengan tema prewedding itu pun segera dijalankan dengan Leanna dan Daniel yang memakai setelan gaun pernikahan modern milik butik kekasih Andi ini. Dan karena ini adalah hal pertama yang dilakukan oleh Leanna, alhasil gadis itu pun kelihatan kaku dalam segala gaya yang diarahkan oleh Arka. Meskipun begitu, Arka yang memahami Leanna memang bukanlah seorang model, dengan sabar menjelaskan. Bahkan, sampai beberapa kali ia turun tangan sendiri.

Berbeda dengan Leanna, Daniel Kim kelihatan lebih santai berpose. Bukan hanya sikap santainya, tapi setiap arahan yang Arka berikan pun langsung terwujud sempurna saat Daniel mengikutinya. Bahkan, Zeze sampai tak berhenti tersenyum kagum karena untuk pertama kalinya, ia melihat model sungguhan. Setidaknya itulah yang ia pikirkan, karena bukan saja dari caranya berpose, tapi postur tubuh dan wajah Daniel, sudah cukup meyakinkan orang-orang awam seperti Zeze, kalau ia memang seorang model.

"Lea, wajah kamu lihat ke arah kamera," ucap Arka mengarahkan.

"Oke," jawab Leanna mengangkat wajahnya menghadap kamera Arka.

"Lebih deket lagi coba," pinta Arka lagi. Leanna bingung bukan main. Mau lebih deka tapa lagi? Ia sudah berada tepat disebelah Daniel. Bukan hanya karena takut dengan Daniel, Leanna juga merasa gugup jika ia harus sampai menempel dengan laki-laki ini.

"Lea?" tegur Arka karena Leanna sama sekali tak bergerak ataupun menyahut.

Merasa gemas, akhirnya Daniel yang menarik Leanna mendekatinya sampai Leanna terbelalak kaget dan mematung dalam rangkulan Daniel di pinggangnya. Ekspresi itu justru membuat Arka dan staf lainnya tertawa terbahak-bahak melihat wajah tegang sekaligus tertekan dari Leanna.

"Apa kamu seorang komedian? Berhenti buat mereka menertawakan kamu dan selesaikan ini sebelum saya hilang kesabaran," bisik Daniel gemas ke arah Leanna.

"I-iya, oke. Maaf," jawab Leanna.

"Lo bantuin atur gayanya dong," ucap Zeze kepada Arka yang akhirnya menghampiri mereka.

"Lea, kamu pegang bahu Daniel begini. Daniel udah bener peluk pinggang kamu. Wajah kamu ke kamera, terus senyum. Oke?" jelas Arka dengan hati-hati kepada Leanna yang kelihatan sangat tegang lagi.

"Begini?" tanya Leanna pelan-pelan menaruh telapak tangannya di bahu Daniel.

"Nah, bagus. Tahan ya," sahut Arka kembali ke kameranya.

Namun Leanna kembali tegang saat Leanna benar-benar memeluk pinggangnya hingga tubuhnya sedikit menempel pada laki-laki itu.

"Tahan ya!"

"Lea," panggil Arka hingga Leanna refleks mendongakkan kepalanya kepada Arka.

"1...2 ..."

"Saya belum bilang kalau steak kamu yang semalam itu ... enak."

Meskipun Leanna tak mengerti kenapa Daniel bisa membicarakan tentang steak nya saat ini, ia tak bisa menyembunyikan senyum senangnya setiap kali mendapatkan pujian atas masakannya. Dan momen itu langsung diambil oleh Arka yang akhirnya mendapatkan wajah santai Leanna. Apalagi sambil tersenyum menatap Daniel. Pose sempurna yang melebihi ekspektasinya.

Setelah itu, Leanna yang sudah merasa lebih santai dan nyaman akhirnya bisa mengikuti arahan Arka yang meminta mereka mengganti pose menjadi pose bergandengan, duduk di kursi taman berdua. Itu adalah pose terakhir mereka sesuai dengan rencana sang fotografer dan juga staf butik.

Dan akhirnya, pemotretan itu pun selesai sebelum matahari tenggelam. Leanna merasa bersyukur karena ia bisa segera terbebas dari gaun yang seolah membebat bagian dada sampai ke perutnya ini. Namun, tiba-tiba ia merasakan sesuatu. Sleting yang berada di punggung gaunnya perlahan-lahan turun. Senyum Leanna sepenuhnya luntur. Ia segera memepetkan diri ke pohon dan memegangi gaun berbentuk kemben itu agar tidak turun.

Sunshine in Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang