Chapter 30 : Sedikit lagi!

21 4 0
                                    


Sore itu, Ocha tepaksa harus menjadi penanggung jawab Niko di hadapan Bu Rita. Walau usianya masih sangat muda, ia mampu memahami setiap perkataan wanita itu. Kesalahan Niko memang bisa di toleransi, namun karena ia sering masuk ke kantor jadi ia harus mendapat pertanggung jawaban dari pihak keluarganya.

Setelah Bu Rita selesai berbicara dengan Ocha, Ocha langsung melirik ke arah kakaknya yang tampak hanya diam mendengarkan percakapan mereka berdua. Tangan Ocha langsung menarik telinga Niko sampai memerah.

"Aduh.. aduh.. OCHA!!!"

"Kakak dengar kan, apa kata Bu Rita?"

"Dengar.."

Ocha menghela nafas, ia menepuk-nepuk pundak kakaknya. "Cepat minta maaf.."

"Hu.. aku minta m$%#@##$" Niko bergumam yang membuat perkataannya tidak jelas.

"DHEIMAN!!! Bicara yang jelas!!!"

Bu Rita tertawa kecil melihat kedua adik kakak ini. "Haha.. apa dia memang sering melakukan hal semacam itu? Ocha?"

"Bahkan lebih parah lagi.."

"Tidak juga!" bantah Niko.

Bu Rita pun melepaskan mereka berdua, ia juga mendengar jika Ocha juga ingin masuk ke SMA ini. Ia rasa SMA ini tidak cukup hanya di huni satu Dheiman saja, ia pun bersedia membantu Ocha untuk menghadapi ujian masuk tahun depan. Tentu saja Ocha sangat senang, namun tidak untuk Niko.

Jika Ocha benar-benar lulus, maka ia akan lebih terancam karena keberadaan adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika Ocha benar-benar lulus, maka ia akan lebih terancam karena keberadaan adiknya. Bahkan mungkin Ocha bisa jadi populer dan membuatnya kerepotan di sekolah. mereka berdua pun keluar dari kantor. Ocha memegang tangan Niko dengan erat, perlahan wajah tenggang Ocha mulai tersenyum kembali.

"Hee.. kak, aku merasa menjadi ibumu.."

"Baik ibu Ocha.."

"Jaaahh.. menjijikan sekali, tolong hentikan!"

Jovian dan Olivia datang, Olivia tersenyum kecil melihat Ocha di sana. Ocha lantas bersembunyi di balik tubuh Niko saat melihat Jovian, kenangan buruk yang Jovian berikan membuatnya menjadi takut. Ocha merasa heran saat melihat Mira berjalan ke arah mereka berempat.

Orang yang belum pernah ia lihat sebelumnya, karena saat ini Ocha hanya mengetahui teman kakaknya hanya ada 3 orang saja. Mira tersenyum lebar ke arah Ocha yang bersembunyi di balik tubuh Niko. Ocha makin membenamkan tubuhnya di balik Niko.

"Ara.. tukang air.."

"Tukang air dengkulmu.. dia adikku!"

Ocha menarik-narik baju Niko. "Kak.. dia siapa?"

"Oh dia Mira, anu.. Mira ini Ocha, Ocha ini Mira. Ingat ini Ocha bukan tukang air!"

"Baik, mudah untuk di pahami.." Mira mengangguk kecil.

Mirai (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang