Chapter 5 : Buku lainnya?

74 26 94
                                    


15 Juni, Niko menerima ramalan itu dengan lapang dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15 Juni, Niko menerima ramalan itu dengan lapang dada. Ia mulai jatuh cinta pada Kouko, namun ia tidak yakin jika Kouko akan balik mencintainya. Menyembunyikannya adalah hal yang lebih baik, daripada mendengar kata penolakan.

Mereka berdua duduk bersama didalam perpustakaan, sepi dan terlihat tidak ada siapapun selain mereka berdua. Hentakan kaki membuat Niko melirik ke arah pintu, ntah siapa yang akan muncul disana.

Bu Rita terlihat didepan pintu, mamasang raut wajah marah sepertinya tidak ramah. "Dheiman!!!"

"i.. iya? Ada masalah"

"Kau masalahku, apa maksudnya ini!!!" Bu Rita memberikan kembali essay-nya, yang Niko isi dengan kalimat asal-asalan.

"Tunggu? Kenapa ibu berikan ini padaku? Bukannya sudah aku berikan pada guru Bahasa?"

"Guru Bahasa memberikan ini padaku, dia memintaku untuk memberikannya padamu. Apa kau yakin sudah mengisinya dengan benar?"

Niko menelan ludahnya, melihat kembali essay-nya. "Haaa aku tau dimana salahnya.."

"Tulisan ku terlihat sangat amatir, akan aku ganti" Niko memejamkan matanya, mengilangkan tangan di dadanya.

Bu Rita menempalkan tangan kejidatnya, tidak habis pikir melihat prilaku Niko. "Bukan itu! Guru Bahasa memintamu untuk merubah kata-kata protes di essay-mu"

"Tapi.. ini tidak seperti protes bagiku.."

"SUDAH GANTI SAJA!!!" bentak Bu Rita.

Mata Niko terbuka lebar, ia langsung mengganti semua isi essay-nya. Ia merasa bingung bukannya essay itu adalah pendapat pribadi, kenapa harus dipermasalahkan sampai sejauh ini. Bu Rita terus mengawasinya agar Niko tidak kembali mengisinya secara asal-asalan.

Bu Rita tersenyum kecil, menunjukan salah satu akun twitter yang sangat familiar baginya. "Hey Niko, apa kau kenal Nikokopie22?"

Niko menggelengkan kepalanya, jelas saja itu adalah akun twitternya. "Tidak.. aku tidak tau itu siapa"

"Yang benar? Tapi kata-kata ini sangat familiar di essay-mu"

"..Bisa jadi hanya kebetulan"

Bu Rita sedikit berdehem, membacakan salah satu tweet-nya. "9 Juni. manusia bukanlah makhluk sosial, melainkan makhluk rendahan yang saling menjatuhkan"

"Eng.. itu.. sudah jelas itu bukan aku" Niko sedikit menunduk dan mengecilkan suaranya.

"Tunggu.. ada lagi. 5 Juni. Apa yang dimaksud dengan pertemanan? Banyak orang yang menginginkannya, padahal pertemanan hanyalah sekumpulan pedusta"

"Tajam.." Kouko sedikit melirik kearah Niko, membuat Niko mulai panik.

Bu Rita tersenyum sinis kearahnya, membacakan tweet lainnya. "4 Juni. Mustahil membuat sekelompok orang bekerja sama kecuali memiliki musuh yang sama"

Mirai (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang