Chapter 6 : Kerja klompok.

69 20 71
                                    

Pukul 12:30 di perpustakaan, tempat itu sangat sunyi dan menyisakan beberapa orang saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 12:30 di perpustakaan, tempat itu sangat sunyi dan menyisakan beberapa orang saja. Terlihat Niko, Jovian dan Olivia sedang membahas soal buku ramalan yang tak sengaja mereka temukan. Jovian merasa kagum karena Niko berhasil mencegah beberapa ramalan sendirian.

"Kau tidak lelah melakukan itu sendirian?"

Niko menghela nafas, menoleh ke arah Jovian. "Sejujurnya aku memang lelah, tapi aku mendapatkan dorongan untuk melakukannya"

"Dorongan?" tanya Olivia bingung.

"Uhm.. dorongan, seperti isi kalimat ini. Saat sudah tertulis sangat sayang jika kejadian tersebut dilewati, dan seakan-akan memberikan tanggung jawab yang besar"

Jovian mengangguk-angguk, ia juga mengerti yang Niko maksud. "Aku paham, saat masalah dahan pohon aku dan Olivia juga merasakan hal yang sama. Yah.. walaupun aku tidak bisa memecahkannya.."

"Untungnya ada Niko yang mengetahuinya"

"Yah.. tapi sebagai ganjaran karena bolos, aku di berikan hukuman"

"Serius?"

"Tentu saja, tapi rasanya cukup senang bisa mencegah ramalan buruk terjadi. Tidak seperti saat itu" Niko sedikit menunduk, ia mengingat kejadian saat murid melompat dari gedung olah raga.

Kouko melihat keberisikkan dari meja mereka, apalagi Jovian yang sangat penasaran tentang cerita Niko. Kouko berdiri dari kursinya, berjalan ke arah mereka bertiga. Setiap langkahnya memberikan isyarat untuk tidak membuat keributan.

Kouko menepuk pundak Niko, membuat Niko menoleh. Wajahnya terlihat masam seperti tidak menyukai sesuatu, Kouko menatap tajam ke arah Jovian dan Olivia. Seketika mereka bertiga hening setelah kedatangan Kouko.

Kouko mengangkat telunjuknya, menempelkannya ke bibir kecilnya mengisyaratkan mereka untuk diam. Mereka bertiga mengangguk kecil, setelahnya Kouko kembali ke mejanya untuk bertugas kembali.

"Hey Niko, apa dia rekanmu?"

"Yah.. begitulah, cuma dia yang mau mendaftarkan diri"

Olivia melirik Kouko yang sedang duduk dimejanya. "Jadi namanya siapa?"

"Kouko? Kouko siapa ya? Aku tidak tau nama kepanjangannya"

"Ahh kau ini, bahkan rekan terdekatmu saja tidak tau.."

Jovian merangkul Niko, ia benar-benar ingin segera memecahkan masalah bersamanya. "Jadi kapan kita akan mulai?"

"Mungkin besok, karena setelah ramalan itu terjadi maka akan ada ramalan lainnya besok.."

"YOSHH!!! KITA AKAN CEGAH BESOK!!!"

"SSssstt..." Olivia menarik lengan baju Jovian, menyuruhnya untuk tidak berisik"

Kouko kembali menoleh ke arah meja mereka, pandangan suramnya terus melihat kearah mereka bertiga. Ia berdiri dari kursinya, melangkahkan kakinya ke arah mereka. Setiap langkah kecilnya adalah ancaman bagi mereka bertiga.

Mirai (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang