13 : Who Are They?

269 85 70
                                    

"Fael

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fael."

Rafael yang tengah memotong bawang di atas Kitchen bar itu menolehkan pandangannya pada Sang Kekasih yang tengah mencuci daun selada di wastafel.

Dua insan ini tengah cooking date, di rumah Rafael. Mereka berdua berencana mau makan malam bersama hari ini. Oh ya, mereka bisa di bilang sudah di restui oleh orangtua mereka masing-masing jadi aman-aman saja.

"Kenapa, Key?"

Keysa mematikan keran airnya kemudian memasukkan selada yang telah di cuci itu ke dalam mangkuk, "ngerasa gak sih di antara anak-anak OSIS ada yang aneh."

Rafael menghentikan aktivitasnya yang tengah memotong bawang itu, "maksud kamu apa sih, Key?"

Keysa membuang napas pendek, kemudian membawa mangkuk yang diisi selada itu mendekati Rafael. Sambil menunggu jawaban dari Keysa, Rafael pun kembali melanjutkan aktivitas memotong bawangnya.

"Ya itu, Si Tasya, Si Shakira, aku aneh ke mereka berdua, kayak menyembunyikan sesuatu akhir-akhir ini," seloroh Keysa sambil menyimpan selada itu ke beberapa piring yang mau dijadikan alas makanan yang mereka masak kali ini.

"Menurut aku kok mereka sama aja ya? Tetep gak berubah," ujar Rafael memasukkan bawang yang sudah dia potong ke dalam mangkuk berisi telur yang telah di campur sosis, cabai merah, daun bawang, dan lain-lain.

Keysa menumpukkan kedua lengannya ke atas Kitchen bar, mengulum bibir nampak memikirkan bagaimana menjelaskannya agar kekasihnya itu paham, "kamu udah sadar belum? Si Shakira tuh kek bule?"

Rafael yang tengah mengocok telur pun lagi dan lagi menghentikan aktivitasnya saat mendapat pertanyaan dari Keysa yang membuat tenggorokannya tercekat.

"Udah."

"Dari kapan?"

"Pas kamu ngomong barusan."

"Hihh kampret!" Keysa meciprat 'kan selada yang sedikit basah itu ke wajah Rafael, itu membuat Rafael langsung memalingkan wajahnya.

"Curiga dia bukan orang indo," cicit Keysa.

"Masa sih? Orang bahasa indo nya udah lancar dari pertama masuk, kalau dia orang luar asli pun kenapa dia kurang ngerti bahasa Inggris?" tanya Rafael setelah menyalakan kompornya kemudian memasukkan telur yang sudah di kocok itu ke dalam teflon yang sudah diberi minyak sayur. Dia sedang membuat omlette.

"Bisa aja keturunan---"

"Kalau keturunan pasti bisa bahas Inggris," sela Rafael cepat, "kayak Si Tasya, dia kan keturunan Cina, dia bisa bahasa Mandarin, lancar lagi." sambungnya, sambil membolak-balik kan omlette yang sedang dia buat.

Lantas hening selama beberapa saat.

Cklk!

"Nah, terus maksudnya mereka menyembunyikan sesuatu tuh gimana?" tanya Rafael setelah mematikan kompornya karena di rasa omlette-nya itu sudah matang, kini dia tengah mengangkat omlette itu dan menaruhnya ke dalam piring yang sudah di alasi selada juga saus sambal oleh Keysa.

[✔️] OSIS Ghost : Endless Betrayal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang