"Pada akhirnya selalu ada batas untuk setiap perjalanan. Dan selalu ada kata selesai untuk sesuatu yang dimulai."
---✧✧---
Sudut ruangan yang sempit menjadi tempat dimana ia menyendiri, menekuk lutut lalu menelungkupkan kepalanya ketika bayang-bayang yang membuatnya tak bisa mengendalikan diri itu terputar di kepalanya. Walau ia sendirian di dalam tempat yang akan mendekamnya entah sampai kapan, isi kepalanya senantiasa ramai dan selalu menggambarkan halusinasi buruk yang membuatnya ingin berteriak sekencang-kencangnya.
Akibat dari teriakannya itu, selalu mendatangkan orang berjas putih dengan satu suntikan berisi obat penenang dalam genggaman tangannya. Begitu jarum itu menusuk tangannya, tubuhnya langsung terkulai lemas dan perlahan kelopak matanya akan terpejam.
Setelahnya ia akan diangkat untuk dipindahkan ke atas bangsal, agar lebih nyaman saat merasakan ketenangan yang hanya sementara itu. Karena ketika matanya kembali terbuka, ia akan kembali seperti itu.
Namun, meski kondisinya malah makin memburuk ketika dibawa ke tempat ini. Ia mencoba untuk berdamai dengan keadaan, ia mengikuti beberapa terapi yang bisa membuat hati dan pikirannya tenang. Sedikit demi sedikit akan membawa kemajuan pada dirinya, semuanya bertahap dan ia hanya bisa berharap agar ia mampu melewati semuanya sendirian.
Malam yang sunyi mengantarkan angin sejuk yang masuk melalui ventilasi, menambah rasa nyaman pada dirinya yang tengah bermimpi indah. Meski saat terbangun, ia harus menghadapi kenyataan buruknya lagi.
Tak terasa angin semakin berhembus masuk, menerpa kertas-kertas yang tertempel pada lemari kecil sebelah bangsalnya.
Dan salah satu kertas yang menempel paling depan itu bertuliskan; Aku ingin dipeluk, untuk yang terakhir kalinya. Sebelum kita tak akan pernah bertemu lagi di hari-hari selanjutnya.
Sebuah harapan kecil yang kemungkinan besar tak akan pernah tersampaikan kepada seseorang yang dimaksudnya.
---✧✧---
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] OSIS Ghost : Endless Betrayal
Mistério / Suspense[Friendship of Na-Cl] Terselimuti rasa gengsi yang begitu besar bisa membawa ke ujung penyesalan. Itu semua terbukti pada Alvaro yang selalu takut dan gengsi untuk mengungkapkan cintanya pada gadis yang ia cintai sejak pertama kali bertemu. Ia selal...