Dua orang lelaki memasuki sebuah gang sempit yang letaknya tepat di belakang sebuah gedung sekolah besar. Gang yang sepi nan sunyi, seperti tak ada tanda-tanda kehidupan di dalam gang tersebut.
Gang itu membawa mereka tembus ke sebuah jalan, jalanan yang tidak terlalu sempit tak seperti yang diperkirakan. Di setiap sisi jalan itu hanya ada pepohonan yang rindang dan sedikit terkesan seram, juga ada satu bangunan rumah kosong yang sudah sangat terbengkalai di depan sana, tak terlalu kelihatan karena tertutupi beberapa pohon-pohon yang ada di tepian jalan tersebut.
Jalanan lurus itu ternyata di depan sana ada dua belokan yang belum diketahui antara dua belokan itu akan tembus kemana saat memasukinya.
Suasana yang sudah menjelang petang hari dan cuaca yang sedikit mendung membuat atmosfer saat berada disana sedikit menakutkan dan sampai-sampai bulu kuduk meremang karena angin sepoi-sepoi yang membuat merinding sebadan-badan.
"Jadi, ini jalan pintas itu?"
"Iya, ini jalannya."
"Sepi banget, kayak hati gue."
Elandra mendelik, "galau bang?"
Reno tertawa kecil lalu maju satu langkah membuat Elandra menatapnya bingung, lelaki itu menatap ke sekeliling melihat jalan yang lumayan luas itu. Tidak seperti dugaannya, Reno kira jalan ini kecil semacam gang yang dia masuki saat akan tembus kemari.
Tapi, yang dia pertanyakan, jalan yang seluas ini kenapa tidak banyak orang tau mengenai jalan ini? Dan.. kenapa jalan ini di sebut jalan pintas?
"Lo kalo balik sekolah lewat sini? Rumah lo dimana emangnya, Lan?" tanya Reno seraya menoleh ke belakang.
"Lurus aja terus kesana, nanti ada dua belokan, yang belok ke kanan itu ke kebun kosong tapi gatau kalau terus masuk tembus kemana, sementara yang belok ke kiri itu masuk ke area kampung gue, sebenernya sih ada jalan lain cuman aja lewat sini lebih cepet," seloroh Elandra.
Reno manggut-manggut mengerti, lalu bertanya kembali, "Alvaro juga suka lewat sini ya kalo balik sekolah?"
Elandra mengangguk mantap, "kadang gue suka gak sengaja barengan sama dia, dia lagi jalan di depan bareng temennya, gue ngekor di belakangnya, agak jaga jarak sih."
Kening Reno mengerut, "kenapa gak di samperin aja? Kan jadinya jalan bareng?"
"Nggak, males ngejar, soalnya dia udah di depan sana gue baru nyampe sini," Elandra nyengir.
Reno menghela nafas panjang, "oke. Btw, lo pernah liat ada gudang kosong gak di sekitar sini?"
Kening Elandra mengerut, "gudang ya? Gue gak pernah liat gudang kosong selain rumah kosong depan sana tuh yang gede tuh," Elandra mengedikkan dagunya ke arah rumah kosong yang tak jauh jaraknya dengan tempat mereka berdiri, rumah kosong yang terlihat sedikit tersembunyi karena pepohonan yang rindang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] OSIS Ghost : Endless Betrayal
Mistero / Thriller[Friendship of Na-Cl] Terselimuti rasa gengsi yang begitu besar bisa membawa ke ujung penyesalan. Itu semua terbukti pada Alvaro yang selalu takut dan gengsi untuk mengungkapkan cintanya pada gadis yang ia cintai sejak pertama kali bertemu. Ia selal...