43 : Strong Evidence

167 23 198
                                    

Tok tok tok!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok tok tok!

Cklek!

Reno sedikit tersentak kecil ketika sang empunya rumah langsung membukakan pintu saat baru saja ia mengetuk benda dari kayu itu. Namun kening Reno terlihat mengerut ketika yang membukakan pintu bukanlah orang yang dia cari.

"Ren-ge? Ngapain ke sini malem-malem begini?"

"Loh Lia? Ini bukannya rumah Haikal ya?"

Kening Lia seketika mengerut dalam mendengarnya. "Loh, salah rumah kali lo, Ge. Haikal rumahnya di blok sebelah."

Reno pun segera merogoh saku nya untuk melihat kembali alamat yang Haikal kirimkan.

Perumahan Asteria blok B no. 275.

Setelah membaca sederet pesan dari Haikal yang merupakan sebuah alamat, Reno kembali menatap Lia. "Ini blok B, nomor 275 kan?"

Seketika Lia makin bingung mendengarnya, karena itu alamat rumahnya. "Iya, tapi kenapa Haikal malah kasih alamat rumah gue?"

"Haikal sialan.." gumam Reno.

Reno menghela napas sejenak, merasa tidak enak karena dia telah menganggu waktu istirahat sang empunya rumah. "Gue minta maaf nih ganggu waktu tidur lo malem-malem begini, Si Haikal emang cocok banget buat di hantem malem-malem begini."

Lia sontak mengibaskan tangannya. "Eh, nggak kok, kebetulan gue lagi begadang soalnya kata bunda-nya Haikal, tuh anak belum pulang ke rumah."

"Mending duduk dulu situ, Ge. Pegel kalo berdiri terus." Tangan Lia mengulur menunjuk ke arah dua kursi yang ada di teras rumahnya, lantas Reno pun mengangguk dan mengikuti apa kata gadis itu.

Reno mendudukkan bokongnya pada kursi rotan tersebut, diikuti Lia yang duduk di kursi yang sama yang ada di sebelahnya.

"Ngomong-ngomong mau minum gak?"

Sontak Reno langsung menggelengkan kepalanya. "Gak usah repot-repot, Li."

"Yaudah kalau gitu. Gege---"

"Tumben bener lo manggil Gege? Biasanya manggil nama?" pungkas Reno berupa sindiran.

Lia mendelik tak suka ketika Reno memotong kalimatnya. "Lo tau kan, lo lebih tua empat tahun dari gue? Eum hampir lima tahun malah."

Reno mendengus samar. "Tau kok. Udah lanjutin."

Lia pun berdecih samar dengan kelakuan laki-laki yang duduk di sebelahnya itu. "Lo mau ketemuan sama Haikal, ya?"

Reno mengangguk sebagai jawaban.

"Tapi, Haikal gak tau pergi kemana dan sampe sekarang belum pulang, Ge. Dan, kalau misalnya lo di sini, Haikal pergi sama siapa? Setahu gue, dia kalau berpergian pasti sama lo."

Kalimat panjang lebar itu membuat Reno menghela napas samar, lelaki itu diam selama beberapa saat untuk memikirkan respon apa yang harus ia berikan.

"Apa dia ada hubungin lo?" Lia bersuara lagi disaat Reno belum sempat merespon, namun pertanyaan itu mampu membuat Reno menatapnya.

[✔️] OSIS Ghost : Endless Betrayal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang