Want the Best Part [SungSun] ✔️

🦊🐧1.Beginning

"Two sides finally met"
(♡◌◍◌◍◌◍◌◍◌◍჻჻჻჻჻჻჻჻჻჻჻჻჻჻჻

WTBP ! By pyou ❤
.
.
.

Desir angin berderu cukup kencang menerbangkan topi biru toska seorang pemuda manis yang sedang berjalan menyeret kopernya frustasi. Bagai sudah kehilangan tujuan hidup, pemuda itu tampak kacau dengan mata sayup kemerahan dan pipi berlinang air mata nya.

Rasa frustasi yang menenggelamkan konsentrasi, membuat pemuda itu tak sadar topi miliknya yang terhempas jauh kebelakang diterpa angin malam.

Di almamater maroon itu tercantum nametag yang bertuliskan Kim Sunoo. Nama yang cantik, sama seperti empunya.

Pada suatu halte, Sunoo terhenti. Berniat sejenak mengistirahatkan sepasang kaki yang sudah dibawa berkelana tanpa tujuan semenjak empat setengah jam yang lalu. Kasihan sekali, kenapa sih Kim Sunoo ini? Keadaan jalanan sangat sepi, ia rasakan bulu kuduknya meremang kala angin meraba kulit putih susunya.

Saat duduk di halte, kakinya ga menapak karena tempat duduk disana terlalu tinggi untuknya. Eum... Apa Sunoo yang kependekan ya?

Mulutnya terus terisak sedari tadi, bahkan semenjak kaki jenjangnya itu masih berjalan di trotoar.

Pandangannya sampai agak blur ulah air mata, sedangkan alat pendengaran ia sumpal dengan alunan musik bervolume full pakai earphone berkabel yang sudah jelas ketinggalan jaman. Tapi masalah itu ga penting.

‎ ‎ ‎
‎ ‎ ‎

♪Thank You Next_Ariana Grande♪

"Hikss... Hihikss .... Hrrng~..."

Srot~

Pandangan Sunoo menyapu sepanjang jalanan yang sepi. Berharap ada batman, tokoh marvel favoritnya yang datang dan menuntun ia keluar dari segala jenis masalah hidup ini.

Ditengah kekalutan, pemuda itu merasakan bahu kanannya disentuh oleh individu. Reflek Sunoo berbalik, melihat siapa dan mau apa orang itu memegang-megang dirinya.

Karena kelewat kaget, Sunoo sampe berteriak dengan tubuh yang merespon reflek.

"AAAAKHHH...!"

Bukh!-

"Sial, Sakit !"

Eh, malah kepukul, Sunoo ini..

Duh, Dimaafin ga ya?

Pemuda Kim itu berdecak kaget, spontan menengadah kearah wajah pria yang berdiri tepat dibelakangnya, yang cuma nampak macam siluet ulah silau lampu halte diatas sana, kala kepalan tangannya menyasar wajah pria tinggi tak bersalah itu.