🦊🐧21.Happy Ending¿

1K 109 18
                                    

Waktu menunjukkan tanda dini hari. Sunghoon bersimpuh dihadapan Sunoo yang terduduk di tepi kasur, sama sekali belum rela melepasnya pergi. Pria itu menangkup wajah tampannya diantara lengan yang ia taruh diatas paha Sunoo. Tangisnya belum berhenti dari semalam.

"Kak, aku mau melihat wajahmu, ayolah ini yang terakhir....hikkksss...." Sedari tadi Sunoo diperlihatkan sikap kekanak-kanakan seorang Park. Pria itu merajuk sampai mengabaikannya usai kegiatan itu.

"Kak..." Lirihnya sekali lagi

Kali ini Sunghoon mendengarkan, ia menatap wajah banjir - kemerahan Sunoo dengan mata sembabnya.

"Jangan menangis lagi" ucapnya sambil menyeka bulir air mata yang terus memenuhi pipi si cantik tanpa henti. Padahal yang paling menangis adalah dirinya.

Kemudian Sunoo tersenyum, tangan lentingnya menangkup wajah sang dominant lalu membersihkan sisa air mata disana menggunakan ibu jarinya.

"Kamu juga, ayo berhenti menangis kak. Atau mata kita akan sembab dan jelek nanti" Sunghoon meraung lagi, bayangkan lelaki cantiknya akan dipersunting orang lain hari ini. Betapa hancur hatinya diporakporandakan takdir.

Pemuda Kim mendekat, mencium singkat bibir pria dalam tangkupan nya dengan lembut.

"Udah kak, aku gamau lihat kakak nangis lagi. Aku aja udah berusaha tegar, ayo kakak sekarang yang harus senyum kaya aku" ucap Sunoo yang tersenyum miris tapi masih mengeluarkan air mata, isakan juga belum berhenti karena tangisannya cukup lama.

"Saya tidak sekuat dirimu Sunoo, apa yang harus saya lakukan?" Sunoo hanya merespon dengan mengelus surai hitam pria di hadapannya. Kemudian yang dielus menggapai tangan lenting itu dan menciumnya lembut.

"Saya mencintai kamu Sunoo. Jangan pernah lupakan itu"

"Aku juga kak, aku ga akan lupa"

Kata-kata terakhir yang cukup untuk buat keduanya ingat seumur hidup. Cukup untuk mengingatkan kalau mereka berdua pernah bersama. Seluruh jejak kenangan mereka akan selalu tersimpan di hati masing-masing. Ya, keduanya telah berjanji akan hal itu, walau menyakitkan. Juga janji untuk selalu berteman setelah menikah dengan jodoh masing-masing.

.

Sunoo dijemput sang sepupu, berlalu meninggalkan Sunghoon yang masih meratapi nasibnya di kamar hotel.

Cantik sekali lelaki manis itu didandani bak pengantin yang bahagia. Stelan jas putih yang sedikit feminim, mahkota bunga segar, dan riasan pengantin membuatnya semakin sempurna. Yakin kalau Sunghoon melihat ini pasti dia dan akalnya akan langsung membawa kabur anak itu.

"Anak ayah cantik sekali" suara berat seorang paruh baya menyapa dari ambang pintu, mendekat kearah Sunoo yang tengah berkaca didepan meja rias.

"Untung penata riasnya bisa akali mata sembab kamu itu. Kalau tidak akan membuat malu keluarga" ujarnya ringan tanpa memperdulikan perasaan sang anak.

Muak sekali Sunoo dengan ayahnya, ga ada sedikitpun kemauan untuk natapin wajahnya atau sekedar merespon kecil setiap omongannya.

.

Seorang pria berperawakan tinggi, bugar, juga sangat tampan memasuki ruangan rias. Disusul dengan beberapa penata rias yang masuk untuk melayaninya. Nampak acuh tak acuh akan kehadiran Sunoo di sampingnya, sibuk sekali dengan ponsel ditangan.

Apa ini calon suami ku ?, Batin Sunoo, hatinya tidak menggejolakkan apapun.

"Sungjae-ssi ?" Panggilnya untuk sekedar memastikan, dan benar saja. Pria itu menoleh kemudian tersenyum sambil memanggut hormat.

Want the Best Part  [SungSun] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang