Side Story- III. Jake

580 108 8
                                    

Berita yang sempat bergunjing di setiap stasiun tv, bahkan menjadi rating tertinggi di 5 hari terakhir akhirnya turun. Jake menenggak winenya dengan senyuman miring.

Ayahnya berhasil menutup semua koneksi stasiun tv supaya tidak menggali informasi dan mencari bukti lebih lanjut. Ibunya juga sudah membayar seseorang untuk gantikan posisinya di penjara, dengan perjanjian akan menanggung seluruh biaya hidup 'anaknya' yang akan ditinggal mati ulah hukum yang tak seharusnya ia jalani.

Maka Jake sedang berselebrasi di dalam ruangan pribadinya yang bernuansa coklat-abu itu.

"Make Joanna itu emang enak, tapi bunuh dia lebih seru ternyata"

"Hahaha..."

Sukses rebut Joanna dari genggaman sahabatnya sendiri. Buat Jake rasa puas sampai-sampai buat dirinya rasa sedang ada di puncak langit.

Yap, Jake dan Sunghoon itu bersahabat dulu. Tapi karena Jake rasa Sunghoon punya segalanya; perhatian dari ayah dan kakaknya yang sayang dengan dirinya, pacar yang selalu ada juga mau lakuin apapun buat dia, jabatan tinggi di perusahaan pada usia muda, dan lainnya.

Apapun yang Jake punya ga pernah buat dia puas. Selalu aja ada yang ia iri-kan dari seorang Park Sunghoon.

Oleh karena itu, suatu hari terbesit rencana gila. Merebut Joanna yang mudah tergiur harta itu ke pangkuannya. Membuat Sunghoon dibenci ayah dan kakaknya dengan cara men-cepukan hubungan rahasia pria itu dengan Joanna hingga Sunghoon pun mau tak mau harus mengakui kebenaran yang ada. Terbukti, rencana satu persatu berhasil.

Sampailah dititik ini. Membunuh Joanna yang mayatnya baru ditemukan 5 hari lalu, padahal telah ia bunuh dari satu setengah bulan silam.

Ga semulus itu ternyata, hari ini moodnya lagi ga stabil. Ada salah satu incaran terbaiknya yang kemungkinan akan diambil Sunghoon, si cantik Sunoo. Padahal sebelum ada Joanna anak itu udah diincar. Tapi memang ga dapet-dapet.

Terlalu polos, ga kaya kawannya Jungwon yang bisa dipolosi.

.

"Awas lo Park Sunghoon. Kita belum selesai !"

Sunghoon membawa tubuh Sunoo yang tak sadarkan diri masuk kedalam mobilnya. Sepersekian menit kemudian melesat hingga hilang ditelan jangkauan mata.


Hiungg~

Hiungggg~

Sirine mobil polisi terdengar mendekat. Jake yang sudah tak berdaya membiarkan tubuhnya diseret masuk ke dalam mobil polisi dengan borgol melingkar disana. Disaat seperti itu pemuda Shim masih bisa tersenyum miring, seperti tak ada yang perlu ia takuti di dunia ini.

Dalam fikirnya udah terseting rencana matang yang akan segera dilaksanakan secepat mungkin, tentunya pada waktu yang tepat.

"Tuan Kim, saya bisa tanggung semua biaya hidup anak anda. Perusahaan anda juga akan ayah saya kembangkan kalau anda setuju dengan penawaran tadi"

Pria paruh baya bermarga Kim menghembuskan asap rokok yang lumayan pekat, tepat di wajah Jake. Yang dihembusi hanya tersenyum miring, harga dirinya diinjak semudah itu.

"Anak kecil ingusan punya apa, cih" tawa renyah keluar dari mulut seorang Kim. Buat lawan bicaranya ikut tertawa dengan lidah yang menyentuh sudut bibir bagian dalam, tatap tajam; tawa dari alam neraka.

"Saya sangat menghormati anda tuan, anda ayah dari Sunoo. Saya cinta Sunoo, anak anda. Apapun akan saya lakukan buat dapetin dia" tegas Jake dengan tatapan yang masih nyalang terarah pada wajah tuan Kim, rahangnya mulai mengeras.

Penyandang status ayah Sunoo menggeleng remeh, "Sunoo tidak akan suka pembunuh. Saya yakin itu ckckc"

"Lagi pula, kamu mau beli dunia karena cinta? Badut dari sirkus mana kamu ini?"

Sudah cukup sabar Jake menghadapi tua bangka satu ini. Emosi yang tersulut sudah habis sampai terbakar. Tangan besarnya mengeluarkan sebilah senjata api dari balik jaket, langsung ditodongkan pada lawan bicara.

"TUA BANGKA!"

Tuas pistol yang nyaris saja di tarik seketika gagal tatkala tongkat yang lebih tua menyasar tangannya hingga senjata api itu terhempas jauh. Cekatan sekali ayah Sunoo ini.

Tak butuh waktu lama, langsung ada beberapa orang yang menyergap Jake dengan seragam dinas bertuliskan polisi. Sudah dari jauh-jauh hari tuan Kim merencanakan penyergapan ini. Imbalan dari negara cukup membuatnya untung, lumayan untuk pembelian saham kecil-kecilan sebagai investasi.

Jake meronta dari sergapan beberapa polisi yang menjalankan tugasnya. Meraung-raung seperti kesetanan, kakinya sampai menendang pihak berwajib yang mencengkram kuat lengannya itu.

"LEPAS! BUKAN SAYA PELAKUNYA!!"

"LEPAS, JANGAN KURANG AJAR!!! AKAN SAYA LAPORKAN ANDA, TUAN KIM. UNTUK PENCEMARAN NAMA BAIK!!!!"

"AARRRRGHHHHH...."

Ga bisa begini. Harga diri, kehidupannya, masa depannya, Sunoo, geng nya, pergaulan bebas dan wanita/ uke. Semuanya akan hilang bersama gelimang harta di dunia ini kalau dirinya sampai mendekam di penjara. Jake masih muda, dia sama sekali tak mau merasakan hal ini.

Tapi hukum tetaplah hukum. Bukti yang ayah Sunoo kumpulkan melalui koneksinya sangat konkrit membuktikan pemuda itu bersalah. Jake mendekam dengan hukuman penjara seumur hidup karena kompensasi setengah dari harta keluarga Shim yang dilakukan orang tuanya. Harusnya dihukum mati, tapi mau bagaimanapun Jake sangat diusahakan tetap hidup oleh kedua orangtua yang sangat menyayanginya. Mau bagaimanapun dia anak satu-satunya.

Dari situ juga Jake baru menyadari, kedua orangtuanya sangat amat sayang padanya. Sampai-sampai setiap jam besuk Jake melihat tatapan kosong dan wajah pucat tak terurus dari keduanya. Mereka tampak tak kalah menderita.

Diluar, orang tua Jake berbohong demi nama baik putra sematawayangnya itu. Dengan bilang kalau Jake sekolah di luar negeri, padahal tidak.

Jake menyesali semua perbuatan di masa lalu.

TBC

Agak belibet ya ceritanya Jake? Moga masuk aja sama alurnya hehe

Tetep tungguin aku up yaa 😅

XOXO BESTiE

Want the Best Part  [SungSun] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang