"Kenapa kamu makan punya saya ?"
Deg~Sunoo yang shock setengah mati reflek tersedak tatkala membuka matanya yang langsung mendapati sang empu makanan yang ia makan, setelah sebelumnya mendengar perkataan darinya. Anak itu kaget nya telat karena harus memproses situasi di dalam pikirannya.
"Uhuk.... Huk! Uhuk...."
"....."
"Auhh! Uhukk... Uhuk..."
"....."
"A-ku tersedak..."
Entah kapan Sunghoon melesat, tiba-tiba udah ada di belakang anak yg sedang payah karena tersedak itu. Segera ia lakukan pertolongan pertama saat itu juga dengan cara; meluk Sunoo dari belakang, terus nautin kedua tangan yang terkepal, dan segera ia dekap kuat kuat agar makanan yang tersedak dapat keluar saat itu juga.
Tubuh Sunoo tersentak akibatnya,
"Uhuk!..."
Pluk~
"Minum ," ujar Sunghoon tanggap, mengambilkan air minum untuk pemuda bermarga Kim itu agar shock nya hilang. Dengan segera, Sunoo mengambil air itu dan menengguk nya tidak sabaran. "bodoh." Lanjut Sunghoon yang udah kelewat kesal
. . .
Sudahlah, ga usah ditanya lagi keadaan Sunoo saat ini. Wajahnya bener-bener hilang karena kejadian memalukan yang beruntun, melibatkan si manager muda yang dingin juga dirinya. Pria Park berlalu pergi tanpa sepatah katapun setelah sebelumnya membawa dua kaleng bir dari dalam kulkas ke ruang pribadinya. Iya, bir.
Sebenarnya Sunoo speechless , tapi baiknya anak itu ga ikut campur atas apapun yang dilakukan managernya. Hidupnya, urusannya. Hidup Sunoo, ya urusan Sunoo.
Karena mikir sayang kalau makanannya dibuang, akhirnya makanan dihabisin lelaki manis itu. Toh tuan muda park ga akan mau makan makanan sisa, kan? Dan lagi perutnya dalam keadaan urgent.
Sunoo makan dengan tenang.
Sebenarnya ga terlalu tenang juga sih. Banyak banget rasa bersalah dan ga enak hati sama Sunghoon. Mau begimanapun pria itu udah banyak bantu dia semenjak diusir bu kost. Jujur aja, kala berjalan luntang-lantung di jalanan tanpa arah itu rasanya mencekam dan menakutkan. Mikir tentang orang jahat dan orang mesum aja udah buatnya bergidig ngeri. Apalagi kalau berhadapan langsung sama salah satu dari mereka.
Sekali lagi Sunoo sangat bersyukur telah dipertemukan dengan Sunghoon pahlawan baik yang menolongnya. Makanya anak itu persiapin rencana untuk balas kebaikan si manager muda.
Sesudah mencuci piring dan membereskan dapur, Sunoo bergegas pergi tidur supaya dapat melancarkan rencana bulatnya.
—♠—
Matahari naik dari ufuk timur. Ga ada kokokkan ayam jantan yang berkumandang. Tapi Sunoo sudah bangun pagi-pagi sekali. Kaki jenjangnya melangkah dengan penuh kehati-hatian supaya ga ngeganggu pria Park dari tidurnya.
.
Seisi ruangan dipenuhi bau masakan yang enak. Ternyata Sunoo lagi siapin bekal dan sarapan untuk dirinya dan sang manager muda. Ada waktu untuknya berjalan nuju sekolah pagi ini. Semoga aja ga terlambat.
"Duh, panas.." pekik Sunoo kala kulit mulusnya rasain sundutan teflon panas yang ga sengaja dia sentuh saking buru-burunya.
Setelah menghabiskan sarapannya Sunoo bergegas pergi lebih dulu ke sekolah. Ga tahu, tuan Park. Kayanya masih terkapar diatas kasur. Soalnya pintu kamar dia belum kebuka-buka semenjak tadi. Kaya ga ada tanda-tanda kehidupan dari dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Want the Best Part [SungSun] ✔️
Fanfiction"Mau gimana pun aku sama kamu harus jadi kita" Berjuang dibawah kekangan janji yang terucap bukanlah perkara mudah. Pasalnya Sungsun harus menghadapi pilihan sulit yang melibatkan antara 'janji' dan 'cinta' mereka. Yang mana yang akan dipilih ?, Dan...