🦊🐧4.Work day

1K 169 28
                                    

"Satu ons tanah liat !..."

"Okay..."

. . .

"Tolong alat butsir disana !..."

"Baik, sebentar kak...."

Sibuk sekali pemilik marga Kim itu. Sedari pulang sekolah langsung laksanain perintah sang manager muda, untuk langsung ganti baju dengan kaus gelap dan langsung bekerja.

Ternyata kerja itu ga seburuk itu, ya. Sunoo malah ngerasa bersemangat walau harus mondar mandir kesana kemari buat menuhin kebutuhan para pekerja pembuat patung sama keramik.

Sunoo suka aja gitu, waktu lihat para pekerja sibuk dan fokus sama karya mereka masing-masing. Ada yang diatas meja putar, sebagai pembuat keramik. Dan ada juga yang bekerja di meja yang agak besar untuk buat patung, banyak macamnya; patung wajah, patung hewan, patung abstrak, dan lainnya. Sesuai pesanan aja.

Sore ini Sunoo sama sekali belum lihat si manager muda itu. Gatau deh kemana. Mungkin masih banyak urusan di sekolahnya-Maklum, sudah kelas 12 pasti sibuk banget, oh ya. Sunoo tahu kelasnya karena banyak mengobrol dengan teman kerja barunya.

Namanya Hyunjin. Sejauh ini sih, Sunoo lihat Hyunjin yang paling bisa diajak ngobrol. Kalau yang lain terlalu sibuk, paling bersuara juga cuma 'butsir, tanah liat, kawat' dll , masalah pekerjaan doang.

Seenggaknya hari kerja Sunoo ga ngerasa terlalu jenuh

Karena dia juga, Sunoo jadi tahu. Kalau si manager muda itu anak dari pemilik perusahaan GPC. Pantes aja sangat dihormati dan hidup mewah.

Perlu digaris bawahin. Dia juga seorang yang paling anti sama yang namanya 'physical touch'

Cuma di keperluan dan situasi mendesak, seorang Park Sunghoon akan lakuin kontak tubuh; like salaman sama orang yg dikehendaki, dan lain-lain.

Ini alesan waktu itu juluran tangan Sunoo ga di jabat,

"Ooo... Lumayan lama juga ya dua tahun itu, kak. Eum... Emangnya apa yang buat kakak tertarik sama bidang ini?" Pertanyaan Sunoo terlontar tatkala Hyunjin menganggukkan kepala di kalimat sebelumnya.

"Suka aja sih, gue emang suka bikin karya seni dari kecil, kaya; lukis, patung, guci, nulis lagu pun gue bisa. Seni udah jadi hidup gue, deh"

Mata Sunoo berbinar tak mengerjap, apa yang didengarnya cukup membuat kagum hati kecilnya. Sunoo bisa apa dibanding kak Hyunjin ini? Rasanya keren banget, deh.

"Keren...."

Patung yang dibuat pria bermarga Han itu sepertinya hampir final. Tinggal menambah detail di bagian rambut.

Patung berbentuk wanita dewasa, yang sepertinya merupakan seorang ibu.

Cantik

Jam antik berukuran besar di tengah ruangan tersebut berbunyi cukup keras.

Ddeng ddong ddeng ddong~

Menunjukkan pukul 9 malam, yang tandanya semua pekerja harus pulang sekarang juga. Ga ada istilah bergadang di perusahaan ini, kalau mau bergadang ya bawa pulang aja kerumah pekerjaannya. Sukur kalau ga gepeng atau rusak di jalan.

"Gue pulang dulu, Noo. Jaga diri, disini lumayan angker" Hyunjin berbisik di kalimat terakhir. Membuat Sunoo bergidik ngeri, jujur aja ia ga suka sikap jahilnya itu. Apalagi kemarin baru aja kedapetan kejadian horor, walau ternyata cuma pak Park, tetap buat sport jantung kan,

Keadaan ruang kerja ini cukup rapi, pasalnya ga sedikit yang beberes bekas kerja mereka mandiri. Termasuk Hyunjin. Itung-itung membantu kerjaannya anak part time seperti Sunoo?

Want the Best Part  [SungSun] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang