Hari yang sama di sisi yang lain. Kesibukan manager yang kini resmi menjadi CEO Geum Park Company membuat otaknya lelah hampir terbakar. Tumpukan kertas yang kian menggunung itu sama sekali belum ia sentuh semenjak pagi tadi. Perutnya juga belum diisi sarapan sedikitpun. Belakangan ini moodnya selalu buruk, mungkin efek dari hari perjodohan yang kian dekat?
Seseorang masuk tanpa mengetuk, seperti biasanya. Menyodorkan roti coklat dan susu tanpa bicara sepatah katapun, lalu di menit berikutnya—
"Kakak belum makan, sesuap aja ga apa. Ayo buruan aku liatin sampe masuk mulut" suara alun seorang wanita memenuhi telinganya kini, kontan ia menengadah dari posisi ketertekanan batin itu.
"Mau apa kamu kesini la?" Tanya Sunghoon sambil memalingkan pandangannya pada benda yang wanita itu simpan di hadapannya.
"Hehe.. mau apa lagi, kalo ga ketemu calon suami. Ga bisa aku tuh jauh-jauh terlalu lama ehehehe...." Sunghoon merespon dengan mutar bola matanya malas. Muak sekali, setiap hari pasti jawabannya sama.
Tok..
Tok...
Kedua individu itu alihkan fokusnya kearah pintu yang terketuk dari luar. Kemudian suara deep Sunghoon mengijinkannya masuk.
"Permisi, saya ada kepentingan dengan Park Sunghoon" ujar seorang pria tinggi dan gagah yang baru saja mendekat dari balik pintu. Yang langsung buat pemuda Park picingkan matanya pada si wanita, agar meninggalkan mereka sendiri.
"E-em, oke deh.. permisi kak" lantas ia pun keluar dari ruangan.
Netra Sunghoon kembali berfokus pada pria dihadapannya itu. Sepertinya ada hal penting yang mau disampaikan padanya.
"Saya Lee Heeseung. Sepupu jauh Kim Sunoo"
Deg...
Mendengar lagi nama itu setelah satu tahun silam terlewat masih saja buat hatinya bergetar. Bohong kalo selama ini ia bilang sudah lupakan Sunoo semudah itu. Nafasnya semakin berat, jantungnya berdegup tak karuan menahan rasa yang membuncah.
"D-dimana Sunoo sekarang??? Bisa sa-saya ketemu sama dia, kan? Bisa kan??" Ga tahu menahu tentang siapa dan bagaimana orang di hadapannya ini. Tapi firasat Sunghoon mengatakan, Lee Heeseung ini bisa membantunya bertemu pujaan hatinya.
"Tch, sedalam itu cinta sama dia? Kalau begitu ga ada pilihan lain" Sunghoon sama sekali tak mengerti dengan apa yang dia katakan, Heeseung mengeluarkan secarik kertas dari dalam jas nya.
"Ambil ini, jangan sia-siakan saat-saat terakhir kalian. Saya permisi"
CEO muda itu tercekat. Apa yang didapat dari secarik kertas itu buat emosinya tak stabil; senang, haru, rindu, jadi satu.
Tanpa membuang waktu lebih lama, melesat cepat ke alamat yang tertera disana. Meninggalkan seluruh pekerjaan yang menggunung, ia serahkan pada manager GPC yang baru, Han Hyunjin kepercayaannya.
"Tunggu saya Kim Sunoo" rancaunya disela-sela menyetir.
Kamar 904—
Warn lil bit 18+ bisa di skip yak!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Want the Best Part [SungSun] ✔️
Fanfiction"Mau gimana pun aku sama kamu harus jadi kita" Berjuang dibawah kekangan janji yang terucap bukanlah perkara mudah. Pasalnya Sungsun harus menghadapi pilihan sulit yang melibatkan antara 'janji' dan 'cinta' mereka. Yang mana yang akan dipilih ?, Dan...