Hari ini Sunoo bangun tanpa telat semenit pun seperti biasanya. Cepat-cepat ia bergegas menuju dapur untuk ngambil sesuatu yang bisa dimakan dari sana setelah sebelumnya nyelesaiin mandi dan berpakaian sekolah lengkap dengan segala atributnya. Tenang aja, kata Sunghoon kalau mau makan kapan aja boleh, makan apapun yang ada di dalam kulkas dengan syarat; belum kadaluarsa.
Dengan tas yang di gendong pada sebelah bahu kiri, kaki kiri yang menumpu lantai sedangkan kaki kanan sibuk dipasangi sepatu sambil terloncat-loncat. Maklum aja Sunoo pagi-pagi udah heboh begini. Mengingat jarak dari tempat tinggal baru nuju sekolah semakin jauh. Supaya ga kesiangan, butuh lebih banyak waktu buat si manis menempuh jarak dengan jalan kaki.
Ingat kan, uangnya habis ga ada sisa?
Apes banget hidupnya ini...
Waktu keluar dari kamar, Sunoo langsung dibuat malu karena harus hadepan sama manager muda yang udah rapi dengan segala atribut sekolah pada tubuhnya. Dilihat dari almamater dan atribut, ternyata Sunghoon ini masih satu sekolah sama dia? Kok Sunoo belum pernah lihat manusia satu ini, sih?
Ah mungkin karena Sunoo terlalu fokus sama teman-temannya kalau diluar kelas.
Hebat banget, masih sma tapi udah jadi manager. Perusahaan besar, pula. Batinnya berujar kagum,
Kembali pada Sunoo yang rasanya pengin nenggelamkan wajahnya diantara air comberan, merasa sangat malu karena terlihat payah dihadapan sang manager muda.
Bau bau ga jadi sarapan kalau begini ceritanya.
Sedang Sunghoon kembali fokus akan kegiatan mengoles rotinya dengan selai coklat diantara meja dapur yang tinggi itu. Yang bahkan mungkin, tingginya ga lebih pendek dari perut seorang Kim Sunoo.
Gimana Sunoo bisa lupa yang semalam, sih? Apa karena terlalu nyenyak tidur gegara cape ya?
Ah mungkin
Semalam yang ada di belakang Sunoo itu, ya siapa lagi kalau bukan si manager muda ini. Ternyata dia tidur di kantor juga, kantor belakang itu rumah kedua baginya. Kenapa ada dua kamar? Karena biasanya yang satu itu dipakai untuk tamu yang datang.
Pantes aja semua set forniture disini terbilang terlalu mewah untuk fasilitas kantor. Ternyata eh ternyata, ini fasilitas untuk si manager muda.
Sunoo jadi penasaran, apa bakat si manager muda ini sampai bisa dapat semua di genggamannya. Di usia yang terbilang sangat muda.
Apa kemampuannya bicara seperti tadi malam? Atau ada kemampuan yang lain?
Masa bodoh ah, sekarang harus mengurus keadaan muka dulu nih! Harga diri bosss
Oke, sekarang Sunoo udah berdiri tegap. Ga seperti posisinya yang baru keluar dari kamar, tadi.
Tas nya juga udah di gendong oleh kedua bahu.
Anak itu berlalu pergi begitu aja, iya begitu aja. Tanpa ada pamit atau hormatnya sedikit pada sang manager.
Kelewat malu sama yang tadi dan semalem kali ya?
Sang empunya rumah tak menghiraukan. Terlalu sibuk dengan roti bakar di tangan untuk sekedar melempar sapa.
-♣-
Sial banget hari ini!
Siapa sih yang mengutuk Sunoo di tanggal 12 yang cerah ini? Baterai handphone nya low karena semalam Sunoo terlalu lelah untuk sekedar nekan tombol on di steker. Padahal charger nya sudah menempel disana. Bodoh sekali sih!
KAMU SEDANG MEMBACA
Want the Best Part [SungSun] ✔️
Fanfiction"Mau gimana pun aku sama kamu harus jadi kita" Berjuang dibawah kekangan janji yang terucap bukanlah perkara mudah. Pasalnya Sungsun harus menghadapi pilihan sulit yang melibatkan antara 'janji' dan 'cinta' mereka. Yang mana yang akan dipilih ?, Dan...